Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Gigi Perokok Berat Bisa Rusak Karena Merokok, Ini Buktinya!

Gigi Perokok Berat Bisa Rusak Karena Merokok, Ini Buktinya!

Maret 10, 2024

Klinik Gigi Joy Dental – Masalah gigi perokok berat memang banyak terjadi dan dialami oleh sebagian orang. Mungkin beberapa dari Sobat Joy juga ada yang mengalami. Oleh sebab itu, pada artikel kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai berbagai masalah gigi pada perokok berat. Simak hingga selesai ya!

“Dok, gigi saya kok semakin banyak yang bermasalah ya dok setelah saya konsumsi rokok?” Pertanyaan seperti hal di atas menjadi salah satu pertanyaan yang sering muncul di klinik gigi. 

Seperti yang kita ketahui, merokok merupakan kebiasaan yang sangat tidak baik bagi tubuh. Bukan hanya organ tertentu saja yang terdampak, namun keseluruhan organ tubuh tentunya akan terdampak akibat penggunaan rokok. 

Salah satu yang terdampak adalah kesehatan rongga mulut, rokok dapat memberikan efek buruk bagi gigi, gusi, tulang pendukung gigi, serta keseluruhan organ rongga mulut, termasuk lidah dan mukosa pipi serta langit - langit mulut.

Informasi terkait gigi perokok berat, Sumber: terasbandung.com
Informasi terkait gigi perokok berat, Sumber: terasbandung.com

Merokok merupakan faktor risiko terjadinya beberapa jenis penyakit, baik lokal maupun sistemik. Kandungan kimia serta panas dari rokok dapat berdampak negatif pada kesehatan rongga mulut. Tar, nikotin, dan karbon monoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok. 

Efek lokal merokok terhadap gigi dan rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya radang gusi, penyakit periodontal (jaringan pendukung gigi), karies gigi (gigi berlubang), penurunan tulang, kehilangan gigi, serta berhubungan dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut, bahkan dapat menimbulkan munculnya lesi pre kanker serta kanker mulut (Diba, dkk., 2016).

Kondisi Gigi Perokok Berat

Kandungan pada rokok yang berbahaya dapat mengiritasi rongga mulut saat dikonsumsi akibat adanya panas karena pembakaran rokok. Panas yang ditimbulkan dari pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan perdarahan dan aliran air liur. 

Disamping itu, bahan yang terkandung dalam rokok dapat mengendap pada gigi yang menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar, sehingga plak dan bakteri mudah melekat. 

Rokok dapat mempengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut yang dapat menimbulkan manifestasi penyakit periodontal atau jaringan pendukung pada perokok berat berupa penimbunan plak pada gigi yang didukung dengan faktor lainnya (Diba, dkk., 2016).

Disamping itu, masalah estetika pada gigi juga dapat terganggu akibat adanya pewarnaan pada gigi yang diakibatkan karena rokok yang biasa disebut staining. Stain atau warna kuning kecoklatan merupakan hal yang akan selalu terjadi pada perokok. 

Derivat atau komponen kandungan dalam rokok yang terbakar akan mengendap dalam rongga mulut dan menempel pada permukaan gigi yang menyebabkan gigi muncul warna kuning kecoklatan. 

Selain menempel pada gigi, pewarnaan juga bisa mengendap pada permukaan lidah, biasanya lidah pada perokok akan tampak kecoklatan dan lebih terlihat kasar atau seperti berambut. Tentunya hal ini akan menurunkan nilai estetik yang dapat berdampak pada kepercayaan diri.

Risiko Kesehatan Rongga Mulut Lebih Lanjut

Dampak dari penggunaan rokok pada kesehatan rongga mulut lainnya adalah gigi menjadi semakin rapuh dan mudah terjadinya karies gigi. Karies gigi merupakan lubang pada gigi yang diakibatkan karena infeksi dari bakteri rongga mulut yang menginfeksi jaringan keras gigi. 

Pasien perokok berat memiliki kecenderungan lebih mudah mengalami karies gigi, bukan hanya pada mahkota gigi saja namun juga karies pada akar gigi.

Terjadinya karies gigi pada perokok lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien bukan perokok. Hubungan antara merokok dengan peningkatan angka kejadian karies, berkaitan dengan penurunan fungsi air liur yang berperan dalam proteksi gigi dari terjadinya karies gigi (Diba, dkk., 2016).

Selain berdampak pada kesehatan gigi, rokok juga menyebabkan dampak negatif pada jaringan pendukung gigi seperti gusi serta tulang pendukung gigi (jaringan periodontal). Terjadinya kerusakan pada jaringan periodontal akibat merokok, diawali dengan terjadinya akumulasi plak serta karang pada gigi dan gusi. 

Tar yang mengendap pada gigi, disamping menimbulkan masalah secara estetik, tetapi juga menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar, sehingga mudah dilekati oleh plak yang mengandung banyak bakteri. 

Akumulasi atau penumpukan plak pada gigi dan gusi, diperparah dengan kondisi kebersihan mulut yang kurang baik, menyebabkan terjadinya gingivitis atau peradangan pada gusi. 

Ilustrasi karang gigi pada perokok berat, Sumber: YouTube
Ilustrasi karang gigi pada perokok berat, Sumber: YouTube

Perubahan aliran darah pada gusi akibat merokok, juga menyebabkan gusi mudah mengalami peradangan. Peradangan pada gusi biasanya ditandai dengan adanya pembesaran pada gusi dan gusi menjadi mudah berdarah serta kemerahan.  

Gingivitis yang tidak dirawat, dapat berlanjut menjadi periodontitis atau peradangan pada jaringan pendukung gigi akibat dari invasi kronis bakteri plak. Hilangnya perlekatan gusi dengan gigi, menyebabkan terjadinya resesi gingiva atau terbukanya permukaan akar gigi karena tinggi gusi mengalami penyusutan. 

Hal ini berakibat pada risiko terjadinya karies pada akar gigi menjadi lebih tinggi. Kehilangan tulang pemegang gigi serta kehilangan gigi merupakan kondisi paling parah dari periodontitis.

Merokok juga menjadi salah satu faktor predisposisi terjadinya lesi pre kanker dan kanker, dapat meningkatkan kemungkinan kanker rongga mulut sekitar 2-4 kali. Adanya iritasi kronis bahan karsinogen tar menyebabkan perubahan awal dari struktur sel pada mukosa rongga mulut. 

Perubahan ini dapat bersifat jinak atau bahkan dapat menyebabkan displasia lapisan mukosa yang mengarah pada keganasan. Kanker rongga mulut diawali dengan perubahan mukosa yang tidak disertai rasa sakit.

Pentingnya Berhenti Merokok

Setelah paparan di atas, merokok memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan baik tubuh secara keseluruhan dan rongga mulut secara khusus. Oleh karena banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari merokok, alangkah baiknya jika kebiasaan buruk tersebut ditinggalkan. 

Tentunya supaya kita mendapatkan manfaat positif dan menjaga kesehatan tubuh kita untuk jangka panjang kedepannya.

Ketergantungan dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana suatu zat dapat mengontrol perilaku seseorang atau individu. Ciri utama ketergantungan antara lain penggunaan suatu zat yang menimbulkan efek psikoaktif (efek pada otak yang dapat menimbulkan perubahan perilaku, emosi, persepsi, dan kesadaran) yang mempengaruhi perilaku penggunanya. 

Nikotin memiliki efek menyebabkan kecanduan, aktivasi terhadap saraf pada otak mengakibatkan pengeluaran dopamin. Dopamin menyebabkan adanya pengaturan perasaan dan perilaku. 

Hal inilah yang menimbulkan keinginan untuk menggunakan nikotin kembali dan memicu ketergantungan. Sehingga apabila seseorang mengkonsumsi rokok secara terus-menerus, maka akan meningkatkan kadar dopamin pada tubuh yang berakibat pada rasa kecanduan.

Berhenti merokok merupakan hal yang sangat sulit dilakukan bagi perokok berat. Namun hal ini harus dilakukan agar semakin dijauhkan dari efek negatif yang ditimbulkan dari merokok. Ada beberapa cara untuk menghentikan penggunaan rokok, seperti:

  • Mengelola stress
  • Menghindari pemicu kebiasaan merokok
  • Olahraga secara rutin
  • Konsumsi makanan sehat
  • Mencari dukungan sosial, dapat dilakukan dari keluarga atau lingkup pertemanan yang positif.
  • Terapi pengganti nikotin (Nicotine-replacement therapy), terapi ini dilakukan untuk menghindari dan meredakan rasa stress dan gejala putus obat ketika dipaksakan untuk berhenti merokok bisa berupa permen karet, tablet hisap, serta nicotine patch, tentunya perawatan ini dilakukan di bawah anjuran dokter.
  • Terapi perilaku program berhenti merokok, dilakukan dengan pengawasan dokter dan konsultan kesehatan.
Merokok dapat merusak gigi, Sumber: alodokter.com
Merokok dapat merusak gigi, Sumber: alodokter.com

Kondisi yang sudah terjadi akibat adanya kerusakan pada gigi dan rongga mulut akibat penggunaan rokok berat, tentunya tidak boleh dipandang sepele dan diabaikan. Efek samping tersebut dapat menjadi semakin parah apabila dibiarkan terus-menerus. 

Oleh karena itu penting sekali untuk segera merawat kerusakan yang terjadi pada gigi dan rongga mulut yang sudah terjadi ke dokter gigi. Dokter gigi akan memeriksa dengan seksama dan menentukan rencana perawatan yang terbaik sesuai dengan kasus yang dialami oleh pasien. 

Disamping itu, juga penting untuk melakukan tindakan pencegahan seperti rutin melakukan pemeriksaan rongga mulut ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali, agar dapat dilakukan perawatan pembersihan gigi dan rongga mulut untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. 

Oleh karena itu, jangan lupa untuk memeriksakan serta merawat gigi dan rongga mulut Sobat Joy di Klinik Gigi Joy Dental terdekat. Kami tunggu kedatangannya ya Sobat Joy.

Penulis: drg. Yonas Aditya Hendarto

Referensi:

Diba, C. M., Bany, Z. U., dan Sunnati, 2016, Hubungan Tingkat Pengetahuan Dampak Merokok terhadap Kesehatan Rongga Mulut dengan Status Kebersihan Rongga Mulut (Remaja Desa Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh), Journal Caninus Dentistry, 1 (4): 12 – 19.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram