Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Konsultasi » Mengatasi Masalah Gigi Depan Patah: Solusi Perbaikan yang Efektif

Mengatasi Masalah Gigi Depan Patah: Solusi Perbaikan yang Efektif

Juni 8, 2023

Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Halo Sobat Joy! Pada artikel hari ini, kita akan membahas terkait masalah gigi depan patah. Gigi depan sangat mempengaruhi senyum dan penampilan seseorang. Gigi geligi yang rapi, putih, dan sehat akan membuat senyum kita semakin cantik dan kita pun menjadi lebih percaya diri.

Gigi depan yang patah tentunya sangat mengganggu penampilan. Selain itu, gigi depan berperan penting dalam mengucapkan beberapa huruf, sehingga gigi depan yang patah akan mempengaruhi fungsi bicara kita menjadi kurang jelas dan terdengar mendesis. 

Fungsi pengunyahan kita juga menjadi berkurang. Apabila gigi depan patah, maka kita akan kesulitan untuk menggigit tempe, kerupuk, mie ayam, dan makanan-makanan lezat lainnya. Oleh sebab itu, gigi depan yang patah perlu segera dilakukan perawatan untuk mengembalikan fungsi serta estetikanya.

Bentuk dari gigi depan yang patah, Sumber: sehatq.com

Bentuk dari gigi depan yang patah, Sumber: sehatq.com

Apa yang Menyebabkan Gigi Depan Patah?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan gigi depan patah, seperti:

1. Trauma

Faktor yang paling sering terjadi adalah trauma pada gigi depan yang menyebabkan gigi depan patah. Trauma bisa berasal dari hantaman keras seperti kecelakaan lalu lintas, terjatuh dan terantuk pada gigi depan, hantaman saat perkelahian, dan lain sebagainya. Trauma yang keras pada gigi akan menyebabkan gigi patah dan nyeri

2. Menggigit Terlalu Keras

Terkadang kita menggunakan gigi depan untuk menggigit makanan yang terlalu keras, sehingga gigi menjadi patah. Umumnya hal ini terjadi secara tidak sengaja, misalnya tidak sengaja menggigit tulang rawan, kerikil pada nasi, kerupuk yang terlalu keras, dan lain sebagainya.

Pada beberapa orang, terdapat kebiasaan buruk menggunakan gigi depan untuk menggigit sesuatu yang keras. Misalnya saja seperti membuka tutup botol dengan gigi depan, kebiasaan menggigit-gigit pensil, dan lainnya. Kebiasaan buruk ini juga dapat menyebabkan gigi depan patah karena gigi menerima gaya yang terlalu kuat/besar melampaui kekuatan gigi.

3. Kebiasaan Mengerat Gigi

Pada beberapa orang, terdapat kebiasaan buruk mengerat gigi. Kebiasaan ini umumnya terjadi selama tidur. Kita secara tidak sadar mengerat gigi, sehingga gigi geligi terus-menerus tergerus, dan akhirnya patah. Kebiasaan mengerat gigi biasanya akan semakin parah ketika kita sedang dalam keadaan stress, kelelahan, dan banyak pikiran.

4. Gigi Berlubang

Apabila gigi berlubang, maka bagian gigi yang berlubang tersebut cenderung lebih rapuh. Gigi perlahan-lahan akan gempil sedikit demi sedikit dan akhirnya patah.

Tanda dan Gejala Gigi Depan Patah

Terdapat berbagai tanda dan gejala gigi depan patah yang perlu Sobat Joy ketahui. Beberapa diantaranya meliputi berikut ini.

1. Perubahan Bentuk

Perubahan yang dapat terlihat jelas adalah perubahan bentuk pada gigi. Gigi yang patah memiliki garis patahan yang rapi, tegas, dan ujungnya tajam. Pada beberapa kasus, gigi hanya mengalami retak, sehingga tampak garis-garis retakan pada permukaan gigi

2. Nyeri dan Perdarahan

Pada gigi depan yang patah akibat trauma/hantaman keras, umumnya terjadi nyeri/linu. Bisa juga terjadi perdarahan baik dari gigi maupun dari gusi. Selain itu, gigi depan bisa mengalami perubahan posisi maupun goyang karena efek hantaman yang keras.

Pertama, dokter gigi akan memeriksa kedalaman patahan gigi. Apakah patahan hanya mengenai jaringan keras gigi saja (email dan dentin), atau sudah melibatkan ruang pulpa (ruangan di dalam gigi yang berisi pembuluh darah dan saraf). 

Pemeriksaan kedalaman patahan gigi ini dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang berupa ronsen, untuk melihat arah garis patahan dan memastikan apakah patahan hanya terjadi pada mahkota gigi, atau sudah sampai melibatkan akar gigi.

Kemudian dokter gigi akan memeriksa sumber nyeri, apakah nyeri berasal dari peradangan saraf gigi, atau berasal dari tulang dan gusi di sekitar gigi akibat hantaman/trauma.

Apabila terjadi perdarahan, maka sebagai pertolongan pertama, dokter gigi akan segera mencari sumber perdarahan dan menghentikan perdarahan baik dari gigi maupun gusi.

3. Perubahan Sensitivitas

Gigi depan yang patah dapat mengalami perubahan sensitivitas. Pada gigi yang normal/sehat, terdapat saraf yang berperan untuk merasakan rangsangan panas/dingin. 

Umumnya dokter gigi akan menempelkan kapas dingin ke permukaan gigi. Gigi yang normal akan merasakan linu karena rangsang dingin, dan rasa linu akan segera hilang setelah kapas diangkat.

Namun pada gigi depan yang patah hingga melibatkan saraf, maka saraf gigi mengalami peradangan dan menjadi sangat sensitif. Pada saat kapas dingin ditempelkan, maka gigi akan mengalami linu yang luar biasa dan rasa linu bertahan selama beberapa detik (tidak langsung hilang dalam sekejap).

Pada beberapa kasus, trauma/hantaman yang sangat keras pada gigi mengakibatkan saraf gigi mengalami kematian. Sehingga gigi tidak lagi sensitif. Pada saat kapas dingin ditempelkan, kita tidak bisa merasakan linu sama sekali, karena saraf gigi sudah mati.

Senyuman yang percaya diri, Sumber: femina.co.id

Senyuman yang percaya diri, Sumber: femina.co.id

Metode Perbaikan Gigi Depan Patah

Setelah dokter gigi melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan menegakkan diagnosa, maka dapat ditentukan jenis perawatan yang terbaik bagi gigi yang patah tersebut.

1. PSA (Perawatan Saluran Akar)

Apabila gigi yang patah mengalami kematian saraf atau peradangan saraf, maka gigi tersebut harus dilakukan perawatan saluran akar (PSA) terlebih dahulu. Apabila tidak dilakukan PSA terlebih dahulu, gigi berisiko mengalami infeksi dan bengkak.

PSA berfungsi membersihkan saluran akar gigi dari bakteri, serta sisa-sisa saraf dan pembuluh darah yang mati. Setelah bersih, saluran akar akan diisi dengan guta perca dan akhirnya dilakukan restorasi untuk mengembalikan bentuk dan estetikanya.

2. Perbaikan dengan Bahan Restorasi

Apabila gigi yang patah masih menyisakan 2/3 mahkota gigi dan tidak terjadi peradangan maupun kematian saraf, maka gigi tersebut dapat langsung dilakukan restorasi menggunakan bahan sinar sewarna gigi yang disebut resin komposit. 

Cara kerja bahan resin komposit yaitu menempel pada gigi melalui ikatan kimiawi yang diaktifkan dengan sinar biru.

Kelebihan dari bahan resin komposit yaitu harganya masih relatif murah, restorasi gigi bisa langsung selesai dalam 1x kunjungan, dan resin komposit sewarna dengan gigi sehingga cukup memuaskan secara estetika.

Kekurangan dari bahan resin komposit yaitu lama-kelamaan dapat terjadi perubahan warna (misal karena pewarnaan makanan, kopi, teh, rokok, dll) sehingga timbul warna belang pada batas antara bahan resin komposit dan gigi. 

Selain itu bahan resin komposit memiliki struktur yang tidak sekuat bahan lainnya, sehingga terdapat risiko bahan resin komposit gempil/patah jika digunakan untuk menggigit terlalu keras

3. Veneer Gigi

Veneer gigi merupakan prosedur melapisi bagian depan gigi menggunakan cangkang tipis. Veneer gigi sangat diminati di kalangan masyarakat, karena veneer gigi dapat mengoreksi tampilan, posisi, dan warna gigi dengan baik, sehingga gigi tampak lebih putih dan rapi. 

Bahan yang sering digunakan pada perawatan veneer gigi yaitu Lithium disilicate (lebih dikenal dengan merk dagang Emax).

Prosedur pembuatan veneer gigi, yaitu pertama dokter gigi akan mengikis sedikit permukaan gigi dengan bur, kemudian dilakukan pencetakan gigi. Cetakan gigi akan dikirim ke laboratorium teknisi gigi untuk dilakukan pembuatan veneer. 

Pada proses ini, dokter gigi dapat mengajukan request warna dan bentuk veneer sesuai keinginan serta keadaan pasien. Terakhir, veneer akan dipasang ke gigi pasien menggunakan bahan perekat khusus. Total proses pembuatan veneer gigi membutuhkan waktu 1-2 minggu.

Kelebihan dari veneer gigi adalah warna yang lebih stabil dan awet, bahan yang dipakai bersifat lebih kuat, hasil lebih memuaskan secara estetika.

4. Restorasi dengan Mahkota Jaket

Apabila gigi yang patah hanya menyisakan kurang dari 1/2 mahkota gigi, maka perlu dilakukan restorasi dengan mahkota jaket. 

Mahkota jaket adalah prosedur melapisi gigi dengan sarung/jaket gigi yang cukup tebal dan bahan yang kuat, sehingga mahkota jaket dapat menopang dan memberi kekuatan pada gigi. Bahan mahkota jaket yang sering digunakan, antara lain :

Mahkota Porselen

Mahkota porselen terbuat dari bahan ceramic. Kelebihan dari bahan ini yaitu memiliki tampilan natural, mengkilap, dan sewarna gigi.

Mahkota Zirkonia

Mahkota zirkonia terbuat dari bahan zirconium dioxide. Kelebihan dari bahan ini yaitu sifatnya sangat kuat dan warna sangat estetik.

Prosedur pembuatan mahkota jaket yaitu pertama dokter gigi akan mengikis permukaan gigi menggunakan bur. Ketebalan gigi yang dikikis akan disesuaikan bahan mahkota jaket yang dipilih oleh pasien. 

Setelah itu dilakukan pencetakan gigi, dan pembuatan mahkota jaket di laboratorium teknisi gigi. Terakhir, dokter gigi akan menempelkan mahkota jaket pada gigi menggunakan bahan perekat khusus. Total proses pembuatan veneer gigi membutuhkan waktu 1-2 minggu.

Ilustrasi veneer gigi, Sumber: idntimes.com

Ilustrasi veneer gigi, Sumber: idntimes.com

Prosedur Perbaikan Gigi Depan Patah di Klinik Joy Dental

Apabila Sobat Joy datang dengan keluhan gigi depan patah, maka akan dilakukan pemeriksaan gigi secara menyeluruh dan penegakkan diagnosa. Kemudian dokter gigi akan menjelaskan alternatif perawatan terbaik sesuai keadaan gigi Anda, baik dengan menggunakan bahan restorasi resin komposit/veneer/mahkota jaket. 

Klinik Gigi Joy Dental memiliki tim dokter gigi umum maupun dokter gigi spesialis yang sangat lengkap, keahlian yang kompeten, dan up to date terhadap kemajuan sains dan teknologi terkini. Seluruh tim Klinik Gigi Joy Dental akan selalu mengedepankan pelayanan terbaik untuk Sobat Joy semua.

Setelah membaca artikel ini, tentunya Sobat Joy sudah tahu pentingnya penanganan yang tepat untuk kasus gigi depan yang patah. Untuk mendapatkan perawatan gigi terbaik, konsultasikan kondisi gigi Sobat Joy dengan dokter gigi kami di Klinik Gigi Joy Dental dan dapatkan perawatan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Penulis: drg. Hana Ameli Irawan

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram