Sensitivitas gigi atau hipersensitivitas dentin merupakan rasa sakit atau tidak nyaman pada gigi sebagai bentuk respon terhadap rangsangan tertentu seperti suhu panas atau suhu dingin. Sensitivitas gigi adalah masalah gigi yang sangat umum ditemukan dan diperkirakan sekitar setengah populasi manusia mengalami sensitivitas gigi. Sensitivitas gigi dapat datang dan pergi seiring waktu sehingga tidak dapat diprediksi kapan rasa sakit atau tidak nyaman itu menyerang gigi kamu. Lalu, apa penyebab gigi sensitif? Menurut American Dental Association,
Penyebab gigi sensitif adalah sebagai berikut:
- Gigi yang patah
- Tambalan usang
- Penyakit gusi
- Enamel gigi aus
- Akar gigi yang terpapar
Pada gigi yang sehat, lapisan enamel melindungi mahkota gigi kamu (bagian di atas garis gusi). Di bawah garis gusi, lapisan yang disebut sementum melindungi akar gigi. Kemudian di bawah enamel dan sementum adalah dentin. Dentin kurang padat dari enamel dan sementum serta mengandung tubulus mikroskopis (tabung berlubang kecil atau kanal).
Ketika dentin kehilangan penutup pelindung enamel atau sementumnya, pada tubulus ini memungkinkan makanan panas dan dingin atau asam mencapai saraf dan sel-sel di dalam gigi. Dentin juga dapat terpapar ketika gusi menyusut. Menyikat terlalu sering atau menggunakan pasta gigi yang sangat abrasif juga dapat menyebabkan abrasi pada permukaan email gigi dan mengekspos dentin. Akibatnya gigi bisa menjadi hipersensitif.
Selain itu, kondisi lain seperti Gastroesophageal reflux (GERD) yaitu kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus (kerongkongan) juga seiring berjalannya waktu dapat merusak gigi. Kondisi yang sering menyebabkan muntah termasuk gastroparesis dan bulimia juga dapat menyebabkan asam mengikis enamel gigi.
Gigi sensitif dapat dirawat. Jenis perawatannya akan tergantung pada apa yang menyebabkan sensitivitas. Berikut ini adalah beberapa perawatan di rumah yang disarankan untuk mengurangi gigi sensitif:
- Menggunakan pasta gigi desensitisasi. Pasta gigi ini mengandung senyawa yang membantu memblokir transmisi sensasi dari permukaan gigi ke saraf, dan biasanya memerlukan beberapa aplikasi sebelum sensitivitas berkurang.
- Gunakan sikat gigi berbulu halus
- Hindari makan makanan yang sangat asam
- Selalu menjaga kebersihan mulut untuk membantu mencegah gusi menyusut dan penyakit periodontal.
Baca juga : Perkembangan Gigi Susu Pada Anak
Jika kamu mengalami gigi sensitif, segera periksakan ke dokter gigi terdekat di lokasi kamu. Jangan ditunda-tunda agar gigi kamu mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Jangan lupa tanyakan kepada dokter gigi kamu jika memiliki pertanyaan tentang bagaimana rutinitas cara menjaga kebersihan mulut yang baik dan benar.