Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Apakah Kebiasaan Menggigit Kuku Dapat Membuat Gigi Tidak Rapi? Ini Penjelasannya!

Apakah Kebiasaan Menggigit Kuku Dapat Membuat Gigi Tidak Rapi? Ini Penjelasannya!

Mei 3, 2024

Klinik Gigi Joy Dental - Kebiasaan menggigit kuku (onycophagia) merupakan kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh sebagian orang, terutama anak-anak. Kebiasaan tersebut dipicu oleh adanya stress, rasa bosan, gangguan psikologi, bahkan terkadang anak hanya sekedar meniru kebiasaan tersebut dari orang di sekelilingnya loh Sobat Joy. 

Sebuah studi menyatakan 50% anak usia 6-12 tahun memiliki kebiasaan buruk, salah satunya adalah menggigit kuku. Lalu apakah hal tersebut berbahaya jika terus dibiarkan? Yuk kita cari tahu jawabannya!

Kebiasaan buruk menggigit kuku, Sumber: era.id
Kebiasaan buruk menggigit kuku, Sumber: era.id

Bahaya Menggigit Kuku

Sobat Joy mungkin berpikir kalau gigi kita pasti lebih kuat dibandingkan dengan kuku yang bisa patah saat digigit, namun jika hal tersebut dilakukan berulang dan terus-menerus pasti akan mengakibatkan kerusakan pada permukaan gigi. Berikut adalah beberapa akibat yang bisa ditimbulkan :

1. Merusak Struktur Gigi

Adanya tekanan yang cukup kuat pada gigi rahang atas dan rahang bawah saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi mengalami atrisi. Atrisi merupakan keadaan dimana terkikisnya lapisan gigi sehingga tepi gigi menjadi aus dan memendek.  

2. Gigi Tidak Rapi

Tekanan yang besar saat menggigit kuku juga dapat menyebabkan gigi bergerak dari posisi semula, sehingga terbentuklah celah antar gigi.  

3. Risiko Gigi Berlubang

Berubahnya susunan gigi akibat menggigit kuku turut meningkatkan risiko gigi berlubang. Gigi yang tidak rapi membuat sisa makanan lebih mudah terjebak dan susah dibersihkan. Jika dibiarkan, bakteri dan sisa makanan dapat menyebabkan gigi menjadi berlubang, terutama pada sela-sela.

4. Dampak Estetika

Atrisi gigi karena menggigit kuku banyak ditemukan pada gigi seri rahang bawah. Jika terus dibiarkan, gigi tersebut akan semakin terkikis dan tampak lebih pendek dibanding gigi yang lainnya. Gigi depan memiliki peran besar terhadap penampilan seseorang, sehingga dapat menurunkan kepercayaan dirinya.

Menggigit kuku saat sedang cemas, Sumber: wowkeren.com
Menggigit kuku saat sedang cemas, Sumber: wowkeren.com

Cara Mengatasi Kebiasaan Menggigit Kuku

Wah, ternyata banyak juga ya Sobat Joy masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku. Tidak hanya sebatas di rongga mulut, menggigit kuku tentu berisiko menimbulkan infeksi lebih lanjut jika ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh kita. Lalu, bagaimana cara mengatasi kebiasaan buruk tersebut?

1. Menghilangkan Faktor Pemicu

Cara untuk menghilangkan kebiasaan buruk adalah dengan mencari tahu kemudian menghilangkan faktor pemicunya. Stress merupakan alasan terbesar mengapa seseorang menggigit kukunya. Motivasi dan dukungan emosional dari orang sekitar merupakan kunci utama agar dapat mengelola stress dengan baik.

2. Teknik Relaksasi

Aktivitas relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat dilakukan untuk meningkatkan manajemen stress. Selain itu, Sobat Joy juga bisa menggunakan media seperti spinner atau stress ball untuk membantu menyalurkan stress dibandingkan dengan menggigit kuku.

3. Menggunakan Pelindung Kuku

Sobat Joy bisa menggunakan nail art atau kuku palsu untuk mempercantik kuku. Secara psikologis, melihat kuku yang indah akan menurunkan keinginan Sobat Joy untuk menggigitnya kembali.

Penggunaan nail art bisa meminimalisir kebiasaan menggigit kuku, Sumber: news.tokocrypto.com
Penggunaan nail art bisa meminimalisir kebiasaan menggigit kuku, Sumber: news.tokocrypto.com

Oleh karena itu, kebiasaan menggigit kuku tidak bisa dianggap sepele ya Sobat Joy. Sebisa mungkin kebiasaan buruk tersebut harus segera dihilangkan supaya kesehatan gigi tetap terjaga.

Namun, jika saat ini Sobat Joy memiliki masalah karena kebiasaan tersebut, yuk segera konsultasikan dengan dokter gigi di Klinik Joy Dental terdekat agar masalah Sobat Joy segera teratasi.

Penulis : drg. Ika Nanda Familiya 

Referensi: 

  • Siddiqui, J. A., dan Qureshi, S. Z. 2020. Onychopagia (Nail Biting) : an Overview., Indian Journal
  • Mental Health 7(2): 97-104
  • Marouanne, O., Ghorbel, M., Nahdi. A., dan Douki, N. 2016. New Approach to Managing
  • Onychopagia : Case Report. Hindawi Publishing Corporation
  • Ali, F., Soni, S., Kaur, G., & Bagga, M. K. (2021). Oral habits in relation to malocclusions: A review. International Journal of Health Sciences, 5(S2), 230²238.
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram