Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Atrisi Gigi: Penyebab dan Gejala yang Perlu Diketahui

Atrisi Gigi: Penyebab dan Gejala yang Perlu Diketahui

September 7, 2023

“Dok, mengapa gigi saya selain tampak rata, juga berwarna kekuningan?”

“Dok, gigi saya itu sangat sensitif, sering terasa ngilu..”

“Dok, gigi saya kelihatan lebih pendek, selain itu rahang saya juga sering sakit..”

Hayoo, siapa di antara Sobat Joy yang memiliki keluhan seperti itu? Hmm, keluhan semacam itu bisa jadi karena atrisi gigi, loh Sobat Joy! Sebenarnya, apa sih atrisi gigi itu? Apa saja penyebab dan gejala-gejalanya? Dan, bagaimana cara pencegahannya? Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut, yuk Sobat Joy!

Informasi terkait atrisi gigi, Sumber: alomedika.com

Informasi terkait atrisi gigi, Sumber: alomedika.com

Apa Itu Atrisi Gigi?

Atrisi gigi adalah kondisi di mana gigi mengalami hilangnya lapisan enamelnya yang disebabkan oleh gesekan antar gigi, misalnya karena kebiasaan buruk mengunyah seperti bruksisme dan clenching dalam kurun waktu yang lama. 

Kondisi atrisi paling sering ditemui pada golongan umur yang lebih tua, meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada golongan umur lain.

Enamel adalah lapisan terluar dan terkuat pada gigi yang berperan penting untuk melindungi gigi dan lapisan di bawahnya, yaitu dentin gigi dan pulpa gigi. 

Ketika lapisan enamel atau email gigi rusak atau terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan mulut, termasuk resiko karies gigi, kerusakan saraf gigi, gigi patah, kehilangan gigi permanen, hingga gangguan persendian mulut (TMD).

Atrisi gigi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan sensitivitas gigi, perubahan bentuk dan warna gigi, serta gangguan fungsi gigi, seperti mengunyah dan berbicara. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan upaya pencegahan yang diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi ini, Sobat Joy.

Penyebab Atrisi Gigi

Salah satu penyebab atrisi gigi yang umum adalah penggunaan gaya pengunyahan yang berlebihan dalam jangka panjang. Penggunaan gaya pengunyahan yang dimaksud yaitu seperti menggertak-gertakkan gigi (bruxism) atau kebiasaan menggigit keras (clenching).

Bruksisme adalah kebiasaan parafungsional menggertakkan gigi geligi secara berulang atau tidak beraturan. Bruksisme dapat terjadi saat tertidur (sleep bruxism), maupun saat terbangun (awake bruxism). 

Penyebab pasti bruksisme belum sepenuhnya dipahami, namun menurut penelitian bruksisme dikaitkan dengan perilaku coping terhadap kondisi stres, kecemasan (anxiety), depresi, atau masalah tidur seperti sleep apnea.

Orang yang memiliki kebiasaan bruksisme saat tertidur biasanya tidak menyadari kebiasaan ini. Gejala yang paling umum dirasakan oleh orang yang punya kebiasaan bruksisme adalah rahang terasa tegang, pegal, atau sakit setelah bangun tidur yang dapat pula disertai sakit kepala. 

Kondisi bruksisme yang terjadi dalam kurun waktu yang panjang dapat menyebabkan terkikisnya enamel yaitu atrisi gigi.

Mengenal penyebab atrisi gigi, Sumber: istockphoto.com

Mengenal penyebab atrisi gigi, Sumber: istockphoto.com

Gejala Atrisi Gigi

Berikut beberapa gejala dari atrisi gigi yang perlu Sobat Joy ketahui:

1. Gigi Tampak Pendek atau Rata

Kondisi atrisi gigi dapat membuat gigi terlihat lebih pendek atau rata karena lapisan enamel yang hilang. Pada kasus yang lebih parah, hilangnya lapisan enamel gigi dapat terjadi secara merata bahkan hingga gigi belakang gigi, menyebabkan ketinggian gigi, atau dimensi vertikal pada rongga mulut berubah. Hal ini yang dapat memicu gangguan persendian pada TMD (temporomandibular joint).

2. Sensitivitas Gigi

Sensitivitas gigi adalah gejala yang seringkali muncul akibat atrisi gigi yang tidak ringan. Gigi atrisi bisa menjadi lebih sensitif terhadap panas, dingin, atau makanan tertentu karena kehilangan lapisan pelindungnya (enamel) yang mengakibatkan lapisan dentin terekspos.

3. Perubahan Warna Gigi

Atrisi gigi juga dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi menjadi lebih kuning atau keabu-abuan. Hal ini disebabkan karena lapisan enamel telah hilang menyisakan lapisan dentin yang terekspos. Warna dentin asli memang berwarna kuning atau lebih gelap dari warna enamel.

Faktor yang Memperparah Kondisi Atrisi Gigi

Apa saja faktor yang bisa memperparah kondisi atrisi gigi? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Makanan yang Mengandung Asam dan Kebiasaan Merokok

Atrisi dapat terjadi bersamaan dengan proses kehilangan lapisan gigi yang lain. Kondisi asam dalam rongga mulut dapat memperparah kondisi atrisi gigi. Konsumsi makanan dan minuman yang tidak seimbang dapat menghasilkan kondisi asam dalam rongga mulut hingga menyebabkan gigi terkikis secara bertahap, kondisi ini disebut juga sebagai erosi gigi.

Erosi gigi adalah proses terkikisnya enamel gigi akibat kondisi asam dalam rongga mulut. Makanan atau minuman yang menghasilkan asam dalam rongga mulut diantaranya adalah alkohol, kopi, minuman berkarbonasi/bersoda, minuman terfermentasi, dsb.

Selain konsumsi makanan atau minuman tersebut, gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, mengunyah tembakau juga dapat memperparah kondisi atrisi dengan mekanisme kerja yang sama, yaitu menghasilkan kondisi asam yang tinggi dalam rongga mulut. 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga konsumsi makanan dan minuman dengan seimbang serta menjaga kebersihan mulut.

2. Kebiasaan Menyikat Gigi yang Belum Benar

Gigi yang atrisi akan sangat rentan oleh karies gigi karena gigi kehilangan lapisan pelindungnya. Penting untuk memperhatikan cara menyikat gigi yang baik dan benar agar kondisi atrisi gigi tidak diperparah oleh karies gigi (lubang gigi). Apabila cara menyikat gigi terlalu kencang, maka gigi dapat terkikis melalui proses abfraksi gigi. 

Sedangkan bila cara menyikat gigi tidak merata, maka pembersihan gigi tidak maksimal hingga menyebabkan resiko karies gigi atau gigi berlubang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan metode sikat gigi dengan cara yang baik dan benar untuk mencegah kondisi atrisi menjadi lebih parah.

Berbagai gejala yang dialami pada penderita atrisi gigi, Sumber: health.tribunnews.com

Berbagai gejala yang dialami pada penderita atrisi gigi, Sumber: health.tribunnews.com

Pencegahan dan Penanggulangan Atrisi Gigi

Bagaimana cara mudah untuk mencegah dan menanggulangi atrisi gigi? Supaya tidak salah langkah, Sobat Joy bisa menyimak informasinya berikut ini.

1. Meminimalisir Kebiasaan Bruksisme/Clenching

Pengobatan bruksisme bukanlah sesuatu yang dapat dihilangkan begitu saja karena banyaknya faktor yang melatarbelakangi kebiasaan ini. Namun, kebiasaan bruksisme dapat diminimalisir dengan mengurangi stres dengan gaya hidup sehat.

2. Konsultasi dengan Dokter Gigi

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi secara rutin untuk mendiagnosis dan merencanakan perawatan atrisi gigi yang sesuai. Dokter gigi dapat memberikan solusi perawatan yang tepat. 

Adapun beberapa alternatif perawatan diantaranya adalah perawatan restorasi untuk gigi yang sudah atrisi, maupun tindakan pencegahan yaitu berupa pembuatan pelindung gigi khusus (nightguard) untuk mencegah proses atrisi gigi bagi orang yang mengalami bruksisme.

Kesimpulan

Atrisi gigi dapat secara signifikan mempengaruhi penampilan gigi menjadi tampak rata atau kekuningan. Apabila dibiarkan dalam kurun waktu yang lama, atrisi gigi dapat menyebabkan kondisi medis lain seperti gigi sensitif, gangguan sendi mulut (TMD), dll. Atrisi gigi biasanya disebabkan oleh kebiasaan parafungsional seperti bruksisme atau clenching.

Penting bagi orang dengan atrisi gigi untuk menyadari kondisinya agar dapat meminimalisir penyebab serta mencegah kondisi tersebut tidak menjadi parah dalam jangka panjang. Lakukan konsultasi ke klinik gigi agar dokter gigi dapat merencanakan perawatan yang sesuai dengan tingkat kerusakan gigi.

Penulis: drg. Berilla Silsila Surbakti

Referensi:

Kanathila H, Pangi A, et al. Diagnosis and Treatment of Bruxism: Concepts From Past to Present. International J Applied Dent Scien. 2018; 4(1). 290-295

Rees, J.S., Somi, S. 2018. A guide to the clinical management of attrition. British Dental Journal. 224:319-323.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram