Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Edukasi » Memiliki Gigi Berjejal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Memiliki Gigi Berjejal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

September 19, 2022

KLINIK GIGI JOY DENTAL, YOGYAKARTA - Segmen kecantikan semakin hari semakin menjadi sorotan, tidak terkecuali segmen kecantikan gigi. Gigi tidak rapi yang berjejal menjadi masalah bagi banyak orang karena mengganggu kepercayaan diri dalam bicara maupun tersenyum. 

Kira-kira apa sih penyebab munculnya gigi berjejal? Apa akibatnya bila dibiarkan tanpa perawatan? Simak ulasan berikut ini ya, Sobat Joy Dental.

Apa Itu Gigi Berjejal?

Gigi berjejal adalah kondisi tumpang tindih atau bertumpuknya gigi akibat tidak tersedianya ruang yang cukup untuk menampung jumlah dan ukuran gigi seorang individu. Sempitnya ruang untuk susunan gigi  mengakibatkan posisi gigi tidak normal, gigi menjadi rotasi serta tumbuh tidak pada lengkung gigi yang seharusnya. 

Ilustrasi gigi berjejal, Sumber: healthline.com

Ilustrasi gigi berjejal, Sumber: healthline.com

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi munculnya kondisi gigi berjejal, antara lain:

  •   Genetika atau keturunan
  •   Gangguan tumbuh kembang
  •   Anomali/kelainan jumlah dan ukuran gigi
  •   Ketidakseimbangan antara panjang lengkung gigi dengan ukuran gigi
  •   Persistensi gigi susu sehingga gigi susu terlambat dicabut dan gigi permanen tumbuh di posisi yang tidak normal
  •   Early loss of deciduous teeth atau gigi susu yang dicabut sebelum gigi permanen penggantinya siap tumbuh
  •   Kebiasaan buruk seperti bernafas lewat mulut, menghisap ibu jari, menggigit bibir, dll.

Apa yang Terjadi Apabila Gigi Berjejal Tidak Dirawat?

Ketika gigi mengalami kondisi tumpang tindih atau bertumpuk, maka dapat memberikan rasa yang tidak nyaman terhadap pasien. Lalu apa yang akan terjadi jika seseorang memiliki gigi berjejal namun tidak dirawat? Begini penjelasannya. 

1. Mengganggu Penampilan

Penampilan terdampak secara langsung apabila mengalami gigi berjejal. Beberapa orang yang mengalaminya merasa tidak percaya diri untuk berbicara maupun tersenyum. Dari sini saja sudah bisa mengganggu aktivitas sehari-hari ya, Sobat Joy Dental.

Kondisi gigi yang tidak beraturan, Sumber: drnaqiuddin.blogspot.com

Kondisi gigi yang tidak beraturan, Sumber: drnaqiuddin.blogspot.com

2. Mengganggu Fungsi Pengunyahan

Gigi berjejal mengakibatkan gigi atas dan gigi bawah tidak bisa berkontak secara sempurna. Hal tersebut mengakibatkan rasa tidak nyaman mengunyah makanan sehingga memungkinkan Sobat Joy Dental terbiasa mengunyah satu sisi. Mengunyah satu sisi dapat menimbulkan nyeri otot pengunyahan dan kerusakan sendi rahang. Selain itu, pengunyahan yang tidak sempurna dapat mengganggu organ pencernaan lainnya.

3. Menyebabkan Oral Hygiene Buruk

Gigi berjejal sangat sulit untuk dibersihkan dengan benar dan menyeluruh. Penumpukan plak dan sisa makanan menyebabkan gigi berlubang dan bertumpuknya karang gigi. Radang gusi dan jaringan pendukung gigi juga dapat terjadi apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus. Gigi dan mulut dengan tingkat kebersihan buruk bahkan mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya juga lho, Sobat Joy Dental.

Gigi rapi dengan menggunakan behel, Sumber: klikdokter.com

Gigi rapi dengan menggunakan behel, Sumber: klikdokter.com

Perawatan untuk Gigi Berjejal

Susunan gigi yang berjejal dapat diperbaiki dengan perawatan ortodonti atau behel. Penanganan tiap kasus pasien tentunya berbeda-beda ya, Sobat Joy Dental. Di Klinik Gigi Jogja Joy Dental, kasus gigi berjejal akan dianalisis terlebih dahulu untuk menentukan rencana perawatan yang tepat. Yuk, konsultasikan kondisi gigi Sobat Joy Dental dengan dokter gigi Jogja di Klinik Gigi Jogja Joy Dental.

Penulis: drg. Fauzia Jauhara

 

Referensi

Das, P.J., et.al., 2017, An Evaluation of Dental Crowding in Relation to the Mesiodistal Crown Widths and Arch Dimensions in Southern Indian Population, Journal of Clinical and Diagnostic Research, Vol 11(9): 10-13.

Erfan, O., et.al., 2021, Prevalence of Dental Crowding in the Kabul Dental Hospital, Kabul-Afghanistan, European Journal of Dental and Oral Health, Vol 2(3): 34-36.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram