Klinik Gigi Joy Dental - Penyebab abrasi gigi bisa disebabkan karena berbagai faktor. Bahkan kebiasaan buruk yang sering dilakukan sehari-hari pun dapat memicu terjadinya abrasi gigi. Tapi sebenarnya apa saja kebiasaan buruk yang menjadi pemicu terjadinya abrasi pada gigi itu sendiri?
Abrasi gigi ini terdapat pada sepertiga bawah mahkota gigi yang berbatasan dengan gusi dan ditandai dengan lekukan berbentuk 'V'. Abrasi gigi dapat mengakibatkan gigi menjadi hipersensitif. Terutama ketika terdapat rangsangan panas ataupun dingin.
Apabila tidak ditangani akan semakin dalam sehingga dapat mengakibatkan gigi beresiko patah pada daerah servikal/ leher gigi. Sekarang kita simak yuk, kebiasaan buruk apa saja yang dapat menyebabkan abrasi gigi!
Apa Saja Penyebab Abrasi Gigi?
Seperti halnya keluhan gigi lainnya, terjadinya abrasi pada gigi juga dapat disebabkan oleh berbagai hal. Bahkan tidak jarang, dapat disebabkan karena kebiasaan buruk kita sehari-hari. Seperti beberapa penyebab terjadinya abrasi gigi di bawah ini, apa saja?
1. Sikat Gigi yang Tidak Tepat
Sobat Joy mulai saat ini harus memperhatikan jenis sikat gigi yang digunakan agar terhindar dari abrasi gigi ataupun tidak membuat abrasi semakin parah. Sikat gigi memiliki derajat kekakuan bulu sikat yaitu sikat gigi berbulu lembut (soft), agak keras (medium) dan keras (hard).
Sikat gigi dengan bulu yang keras (hard) bila digunakan dapat menyebabkan gesekan berlebih. Sehingga merusak lapisan pelindung gigi dan melukai gusi dan dapat menyebabkan abrasi gigi
Nah Sobat Joy, sebaiknya menggunakan sikat gigi dengan ujung kepala sikat yang mengecil dan bulu sikat yang halus (soft). Jangan lupa juga untuk mengganti sikat gigi apabila bulu sudah mulai rusak atau setiap 3 bulan sekali.
2. Tekanan Sikat yang Berlebihan
Menyikat gigi dengan tekanan yang terlalu keras dan dengan teknik yang kurang tepat dan dilakukan terus menerus dapat berdampak terkikisnya lapisan enamel pada bagian leher gigi. Hal ini terjadi biasanya karena teknik menyikat dengan gerakan horizontal yang kuat.
Cara menyikat gigi yang benar yaitu dengan menempatkan bulu sikat 45 derajat terhadap gusi. Jauh dari permukaan kunyah gigi dengan bulu sikat mengarah ke akar gigi. Kemudian bulu sikat digerakkan perlahan melalui permukaan gigi.
Sehingga bagian dari kepala sikat berpindah ke atas (bagian kunyah gigi) sejajar dengan gusi atau supaya mudah memahaminya, kita menyikat dari arah gusi ke gigi atau dari merah ke putih.
3. Kebiasaan Menggunakan Gigi Sebagai Alat
Kebiasaan menggigit atau membuka botol dapat beresiko pada gigi yang mengakibatkan abrasi. Menggunakan gigi sebagai alat ini menyebabkan tekanan berlebih pada gigi dan terjadi gesekan pada permukaan gigi.
Untuk mencegah terjadinya abrasi, sebaiknya jangan menggunakan gigi sebagai suatu alat. Tetapi pergunakan gigi sesuai fungsinya untuk mengunyah makanan dengan baik.
4. Konsumsi Makanan dan Minuman Asam
Mengkonsumsi makanan dan minuman asam yang terlalu sering atau secara berlebihan biasanya dapat melemahkan lapisan pelindung luar gigi atau enamel gigi. Itulah akhirnya yang berpotensi menyebabkan abrasi gigi.
Seringnya kita konsumsi makanan dan minuman ini juga dapat menyebabkan gangguan pada lambung atau penyakit refluks asam. Sehingga rongga mulut menjadi asam yang mengakibatkan gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
Cara kita mengurangi risiko abrasi yaitu melalui perubahan pola makan dan memperhatikan gaya hidup. Serta melakukan pengobatan restoratif apabila diperlukan karena sangat penting menghentikan perkembangan abrasi gigi.
Menurut American Dental Association, susu dan yogurt (tanpa pemanis) memiliki efek perlindungan terhadap abrasi gigi karena kandungan kalsium dan fosfatnya.
Dampak Terjadinya Abrasi Gigi
Abrasi gigi bila masih dalam tingkatan ringan dan sedang biasanya tidak diketahui oleh penderita. Karena belum menimbulkan keluhan dan baru kehilangan sedikit enamel. Tetapi apabila dibiarkan terus menerus akan berlanjut ke keadaan yang parah atau berat.
Jika dalam keadaan ini tidak segera dilakukan penanggulangan maka akan menyebabkan perforasi atau terbukanya kamar pulpa dan gigi mudah patah di bagian sepertiga bawah mahkota (leher gigi).
Dengan merubah kebiasaan yang salah setiap harinya, hal ini dapat membantu mencegah terjadi abrasi gigi atau bila sudah terbentuk abrasi gigi tidak menjadikannya semakin parah.
Bagaimana Cara Mencegah Abrasi Gigi?
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah abrasi gigi, diantaranya sebagai berikut:
- Menyikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan dengan teknik menyikat yang benar.
- Hindari menyikat gigi terlalu keras.
- Hindari menggunakan gigi sebagai alat untuk membuka botol, menggigit pensil atau kuku.
- Periksakan gigi secara rutin ke dokter gigi agar masalah gigi dapat diketahui sejak dini.
Bila masih ragu atau penasaran dengan keadaan gigi Sobat Joy saat ini, bisa konsultasikan dengan dokter gigi kesayangan Anda di Joy dental terdekat. Kami akan menjelaskan dan merawat gigi Sobat Joy dengan sepenuh hati. Jadi, bagaimana Sobat Joy, apakah sudah paham tentang abrasi gigi?
Nah, sekarang Sobat Joy bisa lakukan cara untuk menghindari abrasi gigi ini di kehidupan sehari-hari. Juga, apabila ada yang sudah mengalami abrasi gigi ini, yuk segera bawa ke dokter gigi kesayangan kalian untuk segera ditangani. Ataupun ingin berkonsultasi terlebih dahulu sehingga abrasi ini tidak semakin parah.
Kebiasaan buruk yang tadi kita sudah simak, apa saja sih yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi gigi ini. Karena sudah tahu apa saja penyebabnya, sekarang giliran Sobat Joy untuk menghindari kebiasaan buruk tersebut ya karena dapat menyebabkan terjadinya abrasi gigi.
Apabila Sobat Joy ada yang mengalami abrasi gigi atau seperti ciri-ciri yang sudah dijelaskan di atas, yuk segera mengunjungi atau menghubungi Klinik Joy Dental terdekat untuk konsultasi lebih lanjut mencegah terjadinya abrasi gigi menjadi lebih parah.
Abrasi gigi ini bila dibiarkan saja tanpa adanya perawatan akan menyebabkan rasa sakit atau hipersensitif pada gigi. Bahkan bisa menyebabkan gigi patah. Jadi, selalu jaga kesehatan gigi Sobat Joy ya, supaya selalu bisa tersenyum manis. Sampai bertemu di Joy Dental Sobat Joy!
Penulis: drg. Rivita Siagian