KLINIK GIGI JOY DENTAL – Erosi gigi berbeda dengan kerusakan gigi lainnya karena disebabkan oleh paparan asam yang terus-menerus, bukan oleh bakteri seperti pada karies. Erosi terjadi ketika asam dari makanan, minuman, atau refluks lambung mengikis enamel, atau kebiasaan buruk seperti menggigit benda keras.
Erosi gigi mengurangi ketebalan enamel secara bertahap, meningkatkan sensitivitas dan risiko kerusakan lebih lanjut. Dimana akhirnya dapat mengakibatkan masalah lebih serius seperti gigi berlubang, infeksi, dan kerusakan permanen pada struktur gigi. Ketika enamel terkikis, dentin di bawahnya terbuka dan menyebabkan sensitivitas terhadap suhu dan makanan manis.
Jika tidak ditangani, erosi gigi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf gigi dan memerlukan perawatan intensif. Seperti saluran akar atau pencabutan gigi, gigi menjadi lebih sensitif, rapuh, dan rentan terhadap kerusakan lebih lanjut. Pencegahan dan perawatan dini sangat penting untuk menghindari komplikasi ini dan menjaga kesehatan gigi jangka panjang.
Gejala Erosi Gigi yang Harus Diwaspadai
Erosi yang terjadi pada gigi biasanya diawali dengan gejala-gejala tertentu. Jadi, ketika Sobat Joy mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini patut diwaspadai, karena bisa jadi itu awal dari erosi gigi.
1. Sensitif Terhadap Makanan dan Minuman Tertentu
Gejala erosi gigi sering ditandai dengan peningkatan sensitivitas gigi terhadap makanan dan minuman tertentu, terutama yang panas, dingin, manis, atau asam. Sensasi tidak nyaman atau nyeri ini terjadi karena enamel yang terkikis mengungkap dentin di bawahnya, yang mengandung saluran mikroskopis langsung menuju saraf gigi.
Ketika dentin gigi terbuka, rangsangan dari suhu ekstrem atau rasa manis dan asam dapat mencapai saraf gigi lebih mudah dan menyebabkan rasa ngilu.
2. Perubahan Warna pada Permukaan Gigi
Gejala erosi gigi sering mencakup perubahan warna pada permukaan gigi yang terlihat menjadi lebih kuning atau tampak lebih transparan di tepinya. Hal ini terjadi karena pengikisan enamel menjadi lebih aus, lapisan pelindung gigi yang berwarna putih, mengungkap dentin di bawahnya yang berwarna lebih kuning.
Selain itu, erosi dapat menyebabkan gigi kehilangan kilau alaminya dan tampak lebih kusam. Pada tahap lanjut, gigi mungkin menunjukkan bercak-bercak transparan atau tampak lebih tipis di ujungnya. Perubahan warna ini tidak hanya mempengaruhi penampilan estetika tetapi juga menunjukkan bahwa gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan sensitivitas.
3. Penipisan Email Gigi dan Terbentuknya Lubang Gigi
Lapisan email merupakan lapisan terluar gigi yang paling padat dan berguna sebagai pelindung gigi. Ketika erosi terjadi maka akan mengakibatkan penipisan enamel yang membuat gigi tampak lebih transparan dan rentan terhadap kerusakan. Ketika enamel terus terkikis, lapisan dentin di bawahnya menjadi lebih terbuka, meningkatkan risiko sensitivitas dan rasa nyeri.
Selain itu, erosi yang berkelanjutan dapat menyebabkan terbentuknya lubang-lubang kecil atau lesi pada gigi. Ini bisa berkembang menjadi masalah lebih serius seperti gigi berlubang atau kerusakan struktural gigi. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Rasa Nyeri atau Tidak Nyaman pada Gigi
Gejala erosi gigi seringkali ditandai dengan sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman pada gigi. Terutama saat mengkonsumsi makanan dan minuman panas, dingin, manis, atau asam. Ketika lapisan dentin terbuka, rangsangan dari suhu atau rasa tertentu dengan mudah mencapai saraf, menyebabkan rasa ngilu atau nyeri tajam.
Ketidaknyamanan ini dapat berlanjut dan memburuk jika erosi gigi tidak segera diatasi dan tentunya mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Apa Saja Penyebab Erosi Gigi?
Terjadinya erosi pada gigi tentunya bukan tanpa faktor penyebab. Karena bisa jadi, kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering kita lakukan juga menjadi penyebab erosi gigi. Di bawah ini adalah beberapa penyebab umum erosi gigi, meliputi:
1. Konsumsi Makanan dan Minuman Asam
Konsumsi makanan dan minuman asam merupakan penyebab utama erosi gigi, karena asam yang tinggi dapat mengikis enamel, lapisan pelindung gigi. Minuman seperti soda, jus buah, minuman energi, serta makanan seperti buah jeruk dan cuka, memiliki pH rendah yang mempercepat proses pengikisan enamel.
Ketika enamel terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan sensitivitas. Selain itu, frekuensi dan durasi paparan asam juga berperan penting dalam memperparah erosi gigi.
2. Mengunyah atau Menggerus Makanan yang Terlalu Keras
Gerakan mengunyah atau menggerus makanan terlalu keras dapat menyebabkan erosi gigi. Karena tekanan berlebihan pada gigi mengakibatkan enamel terkikis secara bertahap. Makanan seperti es, kacang-kacangan, dan permen keras dapat merusak enamel gigi ketika digigit atau dikunyah dengan kuat.
Kebiasaan ini tidak hanya menyebabkan erosi, tetapi juga dapat memicu retak atau pecahnya gigi. Ketika enamel terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan sensitivitas. Oleh karena itu, menghindari makanan yang terlalu keras dan menggantinya dengan pilihan yang lebih lembut dapat membantu mencegah erosi gigi dan menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan.
3. Menyikat Gigi Terlalu Keras atau Sikat Gigi Terlalu Kasar
Gerakan menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi yang terlalu kasar merupakan penyebab umum erosi gigi. Tekanan berlebihan saat menyikat gigi dapat menyebabkan pengikisan enamel, lapisan pelindung gigi yang memperburuk erosi. Penggunaan sikat gigi dengan bulu yang terlalu kasar juga dapat mengakibatkan abrasi enamel.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gigi, meningkatkan sensitivitas, dan mempercepat erosi. Disarankan untuk menyikat gigi dengan pelan menggunakan sikat gigi berbulu lembut. Serta mengikuti teknik menyikat gigi yang benar untuk mencegah kerusakan enamel dan menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan.
Cara Penanganan dan Pencegahan Erosi Gigi
Apabila mengalami masalah erosi gigi, Sobat Joy tidak perlu khawatir, karena terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani dan mencegah terjadinya erosi gigi. Seperti beberapa cara di bawah ini.
1. Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Asam
Penanganan dan pencegahan erosi gigi sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan. Salah satu langkah utama adalah mengurangi konsumsi makanan dan minuman asam yang dapat mempercepat proses pengikisan enamel gigi.
Menghindari minuman berkarbonasi, jus buah dengan kadar asam tinggi, dan makanan bersifat asam seperti jeruk dapat membantu melindungi enamel gigi.
2. Menyikat Gigi dengan Pasta Gigi Berfluoride
Penanganan dan pencegahan erosi gigi melibatkan langkah-langkah efektif, termasuk menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride dapat membantu menguatkan enamel gigi dan melindunginya dari pengikisan oleh asam.
Penggunaan pasta gigi berfluoride secara teratur terutama setelah mengkonsumsi makanan atau minuman asam, dapat membantu mengurangi risiko erosi gigi. Selain itu, penting untuk menggunakan sikat gigi lembut dan mengikuti teknik menyikat yang benar untuk mencegah abrasi enamel yang dapat memperburuk erosi.
Mengombinasikan langkah-langkah ini dengan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan saran tambahan dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
3. Berkumur dengan Air Setelah Makan dan Minum yang Asam
Penanganan dan pencegahan erosi gigi dapat dilakukan dengan kebiasaan sederhana seperti berkumur dengan air setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam. Tindakan ini membantu menghilangkan asam yang menempel pada gigi dan mengurangi efek pengikisan enamel.
Selain itu, penting untuk menunggu sekitar 30 menit setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam sebelum menyikat gigi. Karena enamel gigi bisa lemah setelah terpapar asam. Menjaga kebersihan mulut secara umum dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi juga merupakan bagian penting dari pencegahan erosi gigi.
Kombinasi langkah-langkah ini membantu menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan akibat erosi.
4. Memeriksakan Gigi ke Dokter Gigi untuk Mendeteksi dan Penanganan Erosi Gigi
Memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi adalah langkah penting dalam penanganan dan pencegahan erosi gigi. Dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendeteksi tanda-tanda erosi gigi secara dini. Seperti penipisan enamel atau terbentuknya lubang pada gigi.
Setelah menentukan diagnosis, dokter gigi dapat merekomendasikan perawatan yang sesuai, seperti aplikasi fluoride atau lapisan pelindung gigi. Selain itu, dokter gigi juga dapat memberikan saran tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko erosi gigi.
Seperti mengurangi konsumsi makanan dan minuman asam. Konsultasi rutin dengan dokter gigi dapat membantu menjaga kesehatan gigi secara menyeluruh dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penanganan oleh Dokter Gigi
Penanganan oleh dokter gigi juga bisa dilakukan apabila mengalami erosi gigi. Karena nantinya dokter gigi akan memberikan beberapa informasi terkait erosi gigi dan bagaimana cara penanganan yang tepat.
1. Evaluasi Kondisi Gigi dan Jaringan Gigi
Evaluasi kondisi gigi dan jaringan gigi merupakan langkah penting untuk mencegah erosi gigi. Melalui pemeriksaan rutin oleh dokter gigi, kondisi gigi dan jaringan sekitarnya dapat diketahui secara mendalam. Dokter gigi dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal erosi gigi, seperti penipisan enamel atau perubahan warna pada gigi.
Selain itu, evaluasi ini memungkinkan dokter gigi untuk mengevaluasi faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan erosi gigi. Seperti kebiasaan mengunyah makanan keras atau konsumsi makanan dan minuman asam. Dengan evaluasi secara teratur, intervensi pencegahan yang tepat dapat diambil untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah terjadinya erosi.
2. Memberikan Saran yang Sesuai untuk Mengatasi Erosi Gigi
Penanganan erosi gigi oleh dokter gigi melibatkan pemberian saran yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah melakukan evaluasi kondisi gigi, dokter gigi dapat memberikan rekomendasi yang tepat, seperti perubahan dalam kebiasaan makan dan minum.
Dokter gigi mungkin menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman asam serta memberikan panduan tentang teknik menyikat gigi yang benar. Selain itu, dokter gigi dapat merekomendasikan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride atau prosedur medis seperti aplikasi fluoride topikal untuk menguatkan enamel gigi.
Dengan memberikan saran yang sesuai, dokter gigi membantu pasien dalam mencegah kerusakan lebih lanjut akibat erosi gigi dan mempromosikan kesehatan gigi yang optimal.
3. Melakukan Tindakan Restorative Apabila Diperlukan
Penanganan erosi oleh dokter gigi sering melibatkan tindakan restoratif jika kerusakan pada gigi sudah parah. Ketika enamel gigi telah terkikis parah dan dentin di bawahnya terbuka, dokter gigi mungkin merekomendasikan prosedur restoratif seperti penambalan komposit untuk memperbaiki area yang rusak.
Dalam kasus yang lebih parah, pemasangan veneer atau mahkota gigi dapat dilakukan untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika gigi. Tindakan ini tidak hanya melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut. Tetapi juga membantu mengurangi sensitivitas dan meningkatkan kekuatan gigi. Dengan intervensi yang tepat, dokter gigi dapat memastikan gigi pasien tetap sehat dan berfungsi optimal.
Setelah membaca artikel ini, diharapkan Sobat Joy mampu mengenali gejala erosi gigi seperti peningkatan sensitivitas, perubahan warna, dan rasa tidak nyaman pada gigi. Kesadaran akan tanda-tanda erosi sangat penting untuk mengambil langkah awal dalam pencegahan dan penanganan.
Konsultasi dengan dokter gigi secara teratur adalah kunci untuk mendapatkan diagnosis dan saran yang tepat. Dokter gigi dapat memberikan rekomendasi pencegahan, seperti perubahan kebiasaan makan serta tindakan restoratif jika diperlukan. Dengan demikian, Sobat Joy dapat menjaga kesehatan gigi secara optimal dan mencegah kerusakan lebih lanjut akibat erosi gigi.
Penulis : Drg. Addiena Amalia Utami