Sejak banyak digunakan oleh aktris Hollywood, prosedur kecantikan gigi yang dikenal dengan nama veneer semakin digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat. Veneer mampu membuat senyum lebih indah dengan memamerkan deretan gigi-gigi yang rapi dan putih bersih tanpa noda secara instan.
Biasanya veneer diminati oleh orang yang sangat memperhatikan penampilannya. Sebut saja mereka yang bekerja di bidang hiburan seperti penyanyi, presenter, model, hingga orang yang bekerja di bidang jasa seperti pramugari. Lantas, apakah semua orang bisa melakukan veneer?
Drg. Adina Rahmayanti, SpKg menerangkan, melakukan veneer gigi sama halnya seperti prosedur perawatan gigi pada umumnya. Semua pasien bisa melakukan veneer karena tindakan ini tidak membahayakan. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi pasien yang tengah mengandung, terutama jika ia sudah memasuki trimester ketiga.
"Kita sangat tidak menyarankan pasien yang hamilnya sudah besar untuk veneer. Karena dia sudah tidak kuat duduk di kursi dental terlalu lama, dikhawatirkan bisa sesak napas," kata drg. Adina saat berbincang dengan Wolipop di Audy Dental Kemang, Jakarta Selatan, Senin (26/1/2015).
Hal ini dikarenakan durasi pemasangan veneer yang bisa memakan waktu lebih dari dua jam. Biasanya, wanita yang sudah hamil besar tidak bisa duduk terlalu lama karena membuatnya tidak nyaman. "Kalau ibu hamil sudah merasa tidak nyaman, kita pun kerjanya juga jadi terganggu," tambahnya lagi.
Dokter yang mengambil spesialisasi konservasi gigi Universitas Indonesia ini juga menjelaskan, veneer termasuk ke dalam prosedur estetika. Maka dari itu, proses pengerjaannya tidak harus dilakukan saat itu juga, kecuali jika ada tindakan darurat seperti gigi bolong yang harus ditambal.
Wanita berusia 30 tahun ini juga mengatakan ada beberapa pasien dengan kasus kondisi gigi tertentu yang tidak disarankan untuk melakukan pemasangan veneer. Yakni mereka yang mempunyai kondisi crowding atau atau gigi bertumpuk miring sehingga menutupi gigi di belakangnya.
Selain itu, ada pula kondisi gigi lainnya yang kurang dianjurkan untuk melakukan veneer. Yaitu gigi taring yang terletak di sisi atas bagian depan yang disebabkan karena ukuran gigi terlalu besar, atau istilahnya gigi gingsul. "Kondisi gigi yang seperti ini kita tidak bisa pasang veneer, karena giginya harus diasah banyak sekali dan kita tidak mau mengorbankan gigi yang masih sehat," katanya.
Jika Anda mempunyai kondisi gigi seperti yang sudah disebutkan, dokter yang sudah menjalani praktik sejak tahun 2010 ini menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu. Biasanya akan diberikan opsi lain selain melakukan veneer, misalnya perawatan orthodonsi seperti pemasangan kawat gigi atau bracket.
Kunjungi Juga Youtube dan Instagram Joy Dental untuk update informasi, tips & trik menjaga kesehatan gigi.