Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Tahukah Sobat Joy bahwa ada beberapa praktik pengobatan sakit gigi yang tidak masuk akal, salah satunya menggunakan mantra sakit gigi dengan paku?
Walaupun terdengar tidak masuk akal, ternyata tetap masih banyak masyarakat yang percaya tentang keberhasilan metode ini dan lebih memilih berobat ke praktik-praktik tersebut.
Apakah Mantra Sakit Gigi dengan Paku Bisa Menyembuhkan?
Mari kita bahas dari sisi medis. Sakit gigi disebabkan adanya infeksi bakteri yang menyerang saraf di dalam gigi. Sakit gigi memang terasa sangat mengganggu aktivitas, sehingga banyak orang segera mencari solusi untuk meredakan rasa sakit tersebut.
Pada praktik pengobatan alternatif, terdapat suatu metode pengobatan sakit gigi dengan cara menancapkan paku pada sebilah kayu, kemudian paku tersebut dipukul berkali-kali menggunakan palu hingga rasa sakit gigi hilang.
Fakta Mengenai Aktivitas Memukul Paku dengan Kesembuhan Gigi
“Tapi ada, dok kerabat saya yang berhasil hilang sakit giginya setelah berobat dengan metode perantara paku tersebut!”
Hilangnya rasa sakit gigi hanya semacam efek sugesti. Persepsi rasa sakit pada otak kita sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis.
Secara psikologis, dengan pasien mempercayai bahwa metode perantara paku dapat menyembuhkan rasa sakit giginya, maka pasien memberikan sugesti pada dirinya sendiri bahwa dia sudah tidak lagi merasakan sakit.
Semakin kuat rasa percaya pasien terhadap metode tersebut, maka semakin besar pula efek sugesti yang tertanam dalam otak. Efek sugesti hampir mirip dengan hipnotis, dimana sebenarnya rasa sakit yang asli tersebut tetap ada, namun “tertutup” oleh sugesti yang dipercayai oleh otak kita.
Bagaimanapun, praktik pengobatan sakit gigi dengan perantara paku ini tetap tidak menyembuhkan penyakitnya. Hal ini dikarenakan tidak dilakukan tindakan apapun pada gigi yang menyebabkan rasa sakit tersebut.
Selama tidak dilakukan tindakan apapun pada gigi yang menyebabkan masalah, maka bakteri pada gigi akan terus berkembang biak, dan akan menimbulkan masalah yang lebih besar di masa mendatang. Saraf gigi yang awalnya masih hidup dan dapat merasakan sakit, justru lama-lama akan menjadi mati.
Selain itu gigi akan semakin keropos, bahkan dapat timbul bengkak dan bernanah. Perlu ditekankan bahwa hilangnya rasa sakit bukan berarti masalah gigi tersebut sudah selesai atau sembuh. Agar gigi tersebut dapat sembuh, tetap harus dilakukan perawatan yang sesuai dengan keadaan gigi tersebut.
Tentu saja perawatan yang dimaksud adalah perawatan gigi yang dilakukan oleh dokter gigi atau tenaga kesehatan yang kompeten, serta berlandaskan ilmu kedokteran yang benar.
Oleh sebab itu, tidak disarankan untuk mencari pengobatan ke praktik-praktik pengobatan alternatif. Karena praktik-praktik tersebut tidak dilandasi ilmu kedokteran yang benar.
Solusi yang paling tepat adalah memeriksakan permasalah gigi dan mulut Sobat Joy kepada tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas kesehatan yang sudah terjamin kualitasnya.
Mengapa Pengobatan Sakit Gigi dengan Media Paku Masih Ada?
Ada beberapa alasan yang menyebabkan banyak orang masih percaya dengan pengobatan sakit gigi melalui perantara paku tersebut. Berikut beberapa diantaranya:
1. Masyarakat Lebih Percaya Kepada ‘Orang Pintar’ daripada Dokter Gigi
Tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang lebih percaya kepada ‘orang pintar’ daripada dokter/dokter gigi/tenaga kesehatan lainnya.
Kepercayaan terhadap ‘orang pintar’ sudah menjadi budaya yang mengakar kuat selama ratusan tahun, sehingga masih sulit untuk menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa efek sugesti akan semakin kuat seiring dengan semakin besar kepercayaan seseorang terhadap hal tersebut. Oleh sebab itu, masih banyak masyarakat yang memilih mencari pengobatan ke praktik-praktik alternatif dan merasa dirinya sembuh karena efek sugesti yang kuat.
Namun perlu ditekankan lagi bahwa bagaimanapun efek sugesti hanyalah semu, bersifat sementara, dan tidak menyelesaikan permasalahan gigi penyebab rasa sakit tersebut.
2. Kurangnya Edukasi Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
Kepercayaan masyarakat terhadap praktik-praktik ini disebabkan kurangnya edukasi terkait kesehatan gigi dan mulut. Masyarakat yang masih percaya terhadap praktik-praktik ini umumnya merupakan masyarakat pedalaman atau pedesaan.
Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan gigi dan mulut disebabkan kurangnya akses terhadap informasi yang benar, tingkat pendidikan yang rendah, serta kurangnya peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi terkait metode pengobatan gigi yang baik dan benar kepada masyarakat.
Seiring dengan rendahnya pengetahuan, maka masyarakat cenderung lebih mudah diperdaya oleh informasi yang tidak berlandaskan sumber atau dasar ilmu kedokteran yang benar.
3. Tidak Tersedianya Fasilitas Kesehatan yang Memadai
Praktik-praktik tersebut umumnya tersebar di daerah pedesaan atau pelosok yang masih belum terjangkau fasilitas kesehatan. Kurangnya jumlah fasilitas kesehatan, tenaga medis, serta sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk mendatangi praktik-praktik pengobatan alternatif.
Solusi Terbaik Pengobatan Sakit Gigi
Lalu apakah ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengobat sakit gigi? Tentu saja ada, dan Anda wajib mengetahuinya. Berikut berbagai solusi yang perlu Anda ketahui.
1. Dokter Gigi atau Klinik Gigi
Apabila Sobat Joy mengalami keluhan terkait gigi dan mulut, segera periksakan diri ke dokter gigi atau klinik gigi terdekat. Dokter gigi atau klinik gigi menjadi solusi awal terhadap permasalah gigi dan mulut Sobat Joy.
Saat ini dokter gigi maupun klinik gigi sudah tersebar di berbagai kota dan tentunya Sobat Joy akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang kompeten, sehingga segala perawatan yang diberikan sudah berlandaskan ilmu kedokteran yang pasti dan benar.
2. Edukasi
Selain itu, dokter gigi juga memiliki peran dalam mengedukasi masyarakat, dengan harapan masyarakat semakin sadar mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pentingnya mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan.
Sobat Joy dapat bertanya seputar permasalahan gigi dan mulut yang Sobat Joy alami kepada dokter gigi. Semakin banyak pengetahuan, maka Sobat Joy semakin selektif dalam memilih pengobatan yang terbaik untuk diri sendiri.
3. Pengobatan Gigi Harus Berlandaskan Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran terus-menerus diteliti dan dikembangkan dengan tujuan utama mengusahakan kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Setiap perawatan yang dilakukan pada tubuh manusia harus berdasarkan ilmu dan pengetahuan yang telah teruji dan terbukti secara medis.
Apabila dilakukan secara sembarangan tanpa berlandaskan ilmu yang benar, justru akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan lebih parah. Bukannya sembuh, justru tambah sakit.
Oleh sebab itu, Sobat Joy harus selektif dalam memilih pengobatan. Jangan mempercayakan tubuh Sobat Joy kepada ‘orang pintar’ atau ‘tenaga ahli’ yang tindakannya tidak sesuai dengan kaidah keilmuan medis, karena hal ini justru dapat membahayakan nyawa.
Pastikan mencari pengobatan kepada tenaga kesehatan yang kompeten, sehingga seluruh perawatan yang dilakukan didasari keilmuan medis yang benar, dan dapat memberikan kesembuhan pada tubuh Sobat Joy.
Penulis : drg. Hana Ameli Irawan