Klinik Gigi Joy Dental - Mengajari anak sikat gigi merupakan salah satu hal dasar yang perlu Sobat Joy lakukan untuk menjaga kesehatan gigi mereka. Karena permasalahan gigi pada anak saat ini memang menjadi perhatian penting.
Hal tersebut karena gigi susu yang nantinya akan digantikan oleh gigi dewasa memiliki peranan penting pada pertumbuhan dan perkembangan rahang, tengkorak, bahkan otak.
Permasalahan yang sering terjadi pada gigi anak adalah karies. Kasus karies gigi pada anak kurang dari 5 tahun di Indonesia mencapai 81,1%. Besarnya angka prevalensi karies pada anak tersebut menunjukkan kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak.
Untuk itu perlunya upaya lebih dari pemerintah, dokter gigi, orang tua, dan anak dalam menjaga kesehatan gigi sejak dini.
Tahapan Pertumbuhan Gigi Anak
Fase pertumbuhan gigi secara berurutan meliputi 3 periode yaitu periode gigi susu (desidui), periode gigi bercampur dan periode gigi tetap/dewasa. Periode gigi susu dimulai sejak usia 6 bulan sampai 3 tahun.
Gigi susu secara umum berjumlah 20 gigi yang terbagi menjadi 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Sementara periode gigi bercampur dimulai pada usia 6 sampai 14 tahun dan periode gigi permanen pada usia 14 tahun.
Semua gigi susu yang telah tumbuh akan bertahan hingga usia sekitar 6 tahun. Walaupun gigi susu ini akan digantikan oleh gigi permanen nantinya, gigi susu tetap perlu dijaga kesehatannya karena memiliki fungsi yang sama pentingnya dengan gigi permanen.
Gigi susu yang bersih dan sehat selain baik untuk fungsi pengunyahan, pengucapan, juga untuk estetika. Gigi susu yang terjaga kesehatannya dapat mempengaruhi asupan nutrisi pada anak sehingga juga dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rahang pada anak memang perlu diperhatikan dengan baik. Hal tersebut karena semakin kompleks permasalahan pada gigi susu maupun gigi bercampur, maka semakin kompleks pula perawatan yang dibutuhkan nantinya.
Kapan Mulai Mengajari Anak Menyikat Gigi
Waktu yang tepat untuk mulai mengajari anak menyikat gigi adalah ketika anak sudah dapat memegang sikat gigi dengan baik dan sudah mulai memahami instruksi dari orang lain yaitu biasanya sekitar usia 2 tahun keatas.
Peran orang tua pada fase ini sangat penting dimana anak akan sangat mudah menirukan aktivitas yang dilakukan orang sekitarnya, sehingga anak perlu melihat orang tua/pengasuhnya juga menyikat gigi sendiri.
Pada saat anak mempraktekkan menyikat gigi sendiri, orang tua perlu memantau dan setelah anak selesai menyikat gigi, orang tua tetap mengulangi menyikatkan gigi anak supaya setiap area gigi benar-benar tersikat.
Anak-anak akan tetap membutuhkan bantuan ketika menyikat gigi sampai usia mereka sekitar tujuh sampai delapan tahun dimana kebiasaan menyikat gigi sudah terbentuk dan dapat mempraktekkan cara sikat gigi yang baik dan benar.
Kebiasaan menyikat gigi pada anak memang perlu dimulai sedini mungkin sejak gigi pertama tumbuh, tentunya dengan bantuan orang tua/pengasuh.
Tanda-tanda bahwa gigi anak sudah mulai tumbuh adalah anak sering menggigit-gigit atau memasukkan jari maupun benda kedalam mulut, produksi air liur menjadi berlebih sehingga anak terlihat sering “mengeces”.
Selain itu anak sering rewel dan memegang area mulut dan pipi karena tumbuhnya gigi kadang menimbulkan rasa gatal dan nyeri, adanya kenaikan suhu tubuh menjadi demam ringan namun biasanya demam tidak lebih dari 38oC serta area gusi terlihat agak menggembung dan kemerahan.
Peran orang tua sangatlah penting dalam memantau perkembangan gigi anak. Perawatan gigi pada anak oleh orang tua memang dimulai sejak gigi pertama anak muncul, namun sebenarnya hal tersebut dapat dimulai sejak ibu mengandung.
Asupan nutrisi yang baik, konsumsi multivitamin untuk kehamilan, dan konsumsi makanan sehat pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan anak, termasuk kesehatan giginya. Saat anak lahir walaupun gigi anak belum muncul, orang tua juga tetap perlu membersihkan area gusi dan mulut anak dengan kassa bawah.
The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) juga merekomendasikan orang tua untuk mengajak anak berkunjung ke dokter gigi pada saat gigi pertamanya tumbuh pada usia sekitar 6 bulan tersebut.
Persiapan dan Peralatan
The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan pemilihan sikat gigi untuk anak hanya sikat gigi yang berbulu halus dan mudah untuk dipegang. Sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan sekali atau segera ketika bulu sikat gigi mulai mekar.
Pasta gigi yang digunakan adalah pasta gigi dengan kandungan fluoride, dimana untuk anak dibawah dua tahun sebanyak selapis tipis/sebiji beras dan diratakan, sementara untuk anak diatas dua tahun penggunaan pasta gigi berfluoride sebesar kacang polong, sambil anak juga diajari untuk berkumur.
Kebiasaan menyikat gigi ini memang perlu ditanamkan sejak dini, sehingga ketika anak sudah mengerti maka anak sudah terbiasa dengan alat-alat untuk kebersihan gigi.
Langkah-Langkah Mengajari Anak Menyikat Gigi
Langkah awal dalam mengajari anak menyikat gigi adalah dengan membuat suasana menyikat gigi menjadi menyenangkan. Sebagai contoh bisa dilakukan dengan sambil bernyanyi terlebih dahulu atau dengan membiarkan anak mencoba menyikat gigi boneka favoritnya.
Selanjutnya, orang tua tetap mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar dan biarkan anak menirunya. Anak akan lebih menikmati ketika dapat melakukannya sendiri dengan meniru aktivitas orang disekitarnya.
Setelah anak mempraktekkan menyikat gigi sendiri, orang tua dapat memberikan pujian atas hal bagus yang sudah dilakukan oleh anak, dan tidak lupa orang tua tetap memeriksa dan menyikat kembali gigi anak sehingga semua area gigi anak benar-benar bersih tersikat.
Kebiasaan Menyikat Gigi yang Baik
Frekuensi menyikat gigi anak yang disarankan adalah dua kali sehari yaitu pada pagi hari setelah makan dan pada malam hari sebelum tidur. Orang tua juga perlu melakukan flossing gigi anak dengan benang gigi sekali sehari.
Flossing yang dibantu oleh orang tua ini juga harus rutin dilakukan sampai anak benar-benar dapat melakukan flossing sendiri dengan efektif paling tidak pada usia 7-8 tahun atau mungkin sampai usia 10 tahun lebih.
Selain dengan rajin menyikat gigi dan flossing, kesehatan gigi pada anak juga perlu dijaga dengan pola makan yang sehat. Orang tua perlu membatasi konsumsi gula dan makanan mengandung tepung pada anak, karena dua jenis makanan ini meningkatkan resiko karies pada anak jika berlebihan dan jika pembersihannya tidak baik.
Beberapa biskuit dan snack buah kemasan memang memberikan beberapa nutrisi yang bagus, namun selalu motivasi dan ajak anak untuk sikat gigi dan flossing setelah makan makanan tertentu untuk membantu mencegah terbentuknya karies. Berikan pada anak banyak buah dan sayuran karena kandungan vitamin didalamnya bagus untuk kesehatan gusi.
Susu rendah lemak, yogurt, keju mengandung kalsium yang baik untuk gigi dan beberapa yogurt dan keju mengandung probiotik atau bakteri baik yang dapat melindungi gigi. Namun dari itu semua, tetaplah menyikat gigi menjadi yang paling penting.
Kunjungan ke dokter gigi juga perlu dilakukan rutin setiap 6 bulan sekali. Dengan kontrol rutin ke dokter gigi inilah anak dapat diberikan rekomendasi-rekomendasi terbaik untuk gigi anak dan dapat dilakukan perawatan segera jika terdapat masalah pada gigi anak.
Nah Sobat Joy, menjaga kesehatan gigi anak tak kalah penting dengan menjaga kesehatan gigi orang dewasa, oleh sebab itu perlunya mengajari anak menyikat gigi sejak dini.
Jika anak sudah memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan baik dan benar maka akan berpengaruh baik juga pada kesehatan fisik dan mentalnya. Jangan lupa tetap periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali ya Sobat Joy.
Penulis : drg. Ariza Indriyanti
Sumber :Largent, B.A., 2009, Healthy Smile Guidebook , The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD), USA