Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Cabut Gigi saat Haid: Mitos, Fakta, dan Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter Gigi Berpengalaman

Cabut Gigi saat Haid: Mitos, Fakta, dan Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter Gigi Berpengalaman

Februari 3, 2024

Klinik Gigi Joy Dental - Cabut gigi saat haid, apakah boleh? Untuk mengetahui informasi lebih jelasnya, Sobat Joy perlu menyimak informasi berikut ini ya!

Ada kalanya kita harus belajar merelakan yang sudah tidak bisa dipertahankan, misalnya merelakan gigi yang sudah rusak parah dan tidak bisa dipertahankan lagi. Gigi yang sudah sisa akar, berlubang besar, dan tidak bisa dipertahankan lagi, dianjurkan untuk dilakukan prosedur pencabutan. 

Gigi dengan kondisi tersebut tentunya menjadi sumber infeksi bakteri dan akan semakin parah apabila tetap kita diamkan di dalam rongga mulut kita.

Sebelum melakukan prosedur pencabutan gigi, Sobat Joy harus tahu nih kapan waktu dan kondisi yang tepat untuk melakukan pencabutan. Karena apabila pencabutan dilakukan pada waktu dan kondisi yang tidak tepat, maka dapat menimbulkan efek yang tidak baik atau bahkan berbahaya.

Informasi seputar cabut gigi saat haid, Sumber: halodoc.com
Informasi seputar cabut gigi saat haid, Sumber: halodoc.com

Bolehkah Cabut Gigi saat Haid?

Banyak yang bertanya-tanya, pencabutan dalam kondisi menstruasi apakah diperbolehkan dok?

Jawabannya boleh iya dan boleh tidak. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan pencabutan. Sobay Joy perlu tahu, pada kondisi menstruasi memang sebaiknya dihindari dilakukan tindakan pencabutan. 

Dokter gigi cenderung menunda tindakan pencabutan hingga Sobat Joy selesai menstruasi, atau setidaknya sudah lewat siklus hari ke sepuluh.

Selain kondisi yang tidak nyaman dan perubahan suasana hati pada perempuan yang mengalami menstruasi, pada saat menstruasi tubuh Sobat Joy mengalami perubahan hormonal. Tubuh cenderung memiliki hormon estrogen yang lebih tinggi. Tingginya hormon estrogen ini dapat memicu perdarahan yang berlebihan. 

Selain itu, perubahan hormonal ini memberi efek pada rongga mulut, seperti gusi mudah mengalami peradangan, pH mulut cenderung asam, sariawan, dan sebagainya. Sehingga pada kondisi menstruasi berisiko apabila dilakukan tindakan pencabutan.

Tapi bukan berarti saat menstruasi ini Sobat Joy tidak diperbolehkan sama sekali melakukan pencabutan ya. Ada beberapa kasus yang diperbolehkan tetap dilakukan tindakan pencabutan selama menstruasi, misalnya pada kasus yang urgent atau harus segera dilakukan pencabutan. 

Dokter gigi juga bisa saja memutuskan untuk tetap melakukan pencabutan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya memperhatikan kebersihan rongga mulut pasien, kemudian kemungkinan peradangan dan infeksi gigi yang dicabut aman, serta pada kasus pencabutan ringan. 

Apabila risiko masih dapat dikendalikan, dokter gigi bisa saja tetap melakukan tindakan pencabutan pada kondisi menstruasi.

Tentu saja untuk mengambil keputusan pencabutan saat menstruasi, dokter gigi harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada gigi yang akan dicabut, pemeriksaan rongga mulut, serta kondisi fisik Sobat Joy saat akan melakukan pencabutan. 

Serta pemeriksaan lengkap lainnya. Nah sobat Joy jangan ragu-ragu untuk datang memeriksakan kondisinya ke Klinik Gigi Joy Dental ya. Sobat Joy akan ditangani oleh dokter gigi yang ahli dan berpengalaman.

Ilustrasi wanita yang sedang haid, Sumber: langit7.id
Ilustrasi wanita yang sedang haid, Sumber: langit7.id

Prosedur Pencabutan Gigi

Sobat Joy tidak perlu takut melakukan tindakan pencabutan di Klinik Gigi Joy Dental. Prosedur pencabutan tentu saja dilakukan oleh dokter gigi yang ahli dan berpengalaman sesuai standar operasional prosedur. Tahapan pada prosedur pencabutan antara lain:

1. Memastikan Kondisi Fisik Pasien Siap Dilakukan Pencabutan

Sebelum pasien akan melakukan tindakan pencabutan, pasien harus dipastikan dalam kondisi sehat fisik. Dilakukan pemeriksaan umum seperti tekanan darah, pernapasan, dsb. Dipastikan sebelumnya istirahat cukup, tidak dalam kondisi lemah serta disarankan sudah makan sebelum tindakan pencabutan.

2. Pemeriksaan Radiologi atau Rontgen Gigi

Pemeriksaan rontgen dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan pencabutan. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat posisi anatomi gigi yang akan dicabut, sehingga meminimalisir risiko dan komplikasi pencabutan.

3. Memberikan Obat Antinyeri serta Antibakteri

Pemberian obat dilakukan bila perlu sebelum tindakan pencabutan, tujuannya untuk meminimalisir nyeri serta mencegah infeksi.

4. Melakukan Anestesi atau Bius Lokal pada Gigi yang Akan Dilakukan Pencabutan

Tujuan anestesi atau pemberian bius ini tentu saja supaya pada saat dilakukan prosedur pencabutan atau bedah pasien tidak terasa sakit dan nyaman.

5. Pencabutan Dilakukan Secara Atraumatik Supaya Pasien Lebih Nyaman

Teknik pencabutan atraumatik dilakukan dengan meminimalisir kerusakan jaringan lunak serta jaringan keras sekitar gigi. Teknik atraumatik ini juga meminimalisir rasa sakit setelah tindakan pencabutan.

6. Pemberian Obat Pasca Tindakan Cabut

Setelah tindakan pencabutan selesai, pasien akan diresepkan obat antinyeri untuk penanganan nyeri pasca cabut serta penanganan perdarahan bila perlu. Penjahitan pasca pencabutan juga bisa dilakukan dengan tujuan meminimalisir infeksi dan mempercepat penyembuhan.

Selain itu ada beberapa hal yang harus Sobat Joy perhatikan pasca cabut gigi seperti menggigit tampon 30 menit setelah cabut gigi, menghindari makan dan minum yang terlalu panas dan terlalu dingin terlebih dahulu.

Selain itu tetap menjaga kebersihan rongga mulut, tidak boleh sering berkumur-kumur, tidak boleh sering meludah, serta tidak boleh memegang area bekas pencabutan dengan tangan atau dengan lidah.

Dokter gigi akan melakukan evaluasi atau kontrol setelah pencabutan. Kontrol ini dilakukan untuk melakukan pengecekan penyembuhan pasca tindakan cabut, untuk memastikan kondisi penyembuhan yang optimal. 

Prosedur cabut gigi di klinik gigi profesional, Sumber: bedahmulut.com
Prosedur cabut gigi di klinik gigi profesional, Sumber: bedahmulut.com

Pasien juga harus segera lapor apabila ada tanda-tanda yang kurang baik pasca pencabutan, misalnya perdarahan yang tidak kunjung berhenti lebih dari 24 jam, rasa baal atau kesemutan yang tak kunjung hilang, infeksi yang ditandai rasa sakit berlebihan pada area bekas pencabutan. Dokter gigi akan segera menangani keluhan tersebut.

Namun, Sobat Joy tidak perlu khawatir, apabila prosedur pencabutan telah dilakukan sesuai standar yang baik, serta Sobat Joy mematuhi instruksi dokter gigi maka risiko-risiko pasca pencabutan tersebut dapat dihindari.

Untuk Sobat Joy yang mengalami kondisi gigi perlu dilakukan pencabutan, Sobat Joy tidak perlu takut untuk melakukan prosedur pencabutan di Klinik Gigi Joy Dental. Atau Sobat Joy bisa datang untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi di Klinik Gigi Joy Dental. 

Dokter gigi akan menjelaskan secara detail terkait kondisi kesehatan gigi Sobat Joy, dan tentu saja tindakan yang akan dilakukan dokter gigi harus dengan persetujuan pasien. Yang jelas jangan biarkan gigi yang sudah rusak dan menjadi sumber infeksi bakteri tetap berada di dalam mulut ya Sobat Joy. Kami tunggu di Klinik Gigi Joy Dental cabang terdekat!

Penulis: drg. Claudia Erika

Referensi:

  • Malik, N.A., 2016, Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery  4th Edition, Jaypee Brothers Medical Publishers, New Delhi
  • Moore, U.J., 2001, Principles of Oral and Maxillofacial Surgery Fifth Edition, Blackwell Science Ltd.
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram