Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Sakit Kepala Karena Sakit Gigi? Jangan Hanya Minum Obat, Periksakan Agar Sembuh!

Sakit Kepala Karena Sakit Gigi? Jangan Hanya Minum Obat, Periksakan Agar Sembuh!

Desember 13, 2022

KLINIK GIGI JOY DENTAL, YOGYAKARTA - Pernahkah Sobat Joy mengalami sakit gigi disertai sakit kepala, bahkan menjalar ke kepala, wajah, hingga telinga? Memang, tidak semua sakit gigi disertai sakit kepala. Namun, pada beberapa kasus, ada sakit kepala karena sakit gigi. 

Biasanya sakit gigi yang disertai sakit kepala mengalami keluhan pada area kepala, pelipis mata, hingga telinga. Sakit gigi saja sudah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika sakitnya merembet ke bagian tubuh lain ya, Sobat Joy. 

Penjelasan detail mengenai sakit kepala karena sakit gigi, Sumber: bodrex.com
Penjelasan detail mengenai sakit kepala karena sakit gigi, Sumber: bodrex.com

Masalah pada Rongga Mulut yang Dapat Memicu Sakit Kepala

Jika tidak segera ditangani, masalah gigi dan mulut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan menurunkan kualitas hidup. Sebenarnya, apa saja sih penyebab dan masalah pada rongga mulut yang dapat memicu sakit kepala? Yuk, kita bahas.

1. Abses atau Infeksi 

Abses atau infeksi pada gigi adalah penyebab paling umum sakit kepala yang dipicu oleh sakit gigi. Infeksi gigi yang paling banyak terjadi biasanya dimulai dari lubang gigi yang sudah terlalu dalam tidak mendapatkan perawatan sehingga menyebabkan infeksi pada pulpa (pulpitis). 

Sumber infeksi lain pada rongga mulut yaitu dry socket (infeksi pasca pencabutan gigi), perikoronitis, periodontitis, dll. Pada kasus seperti ini, sakit kepala bukanlah gejala yang disebabkan oleh sakit gigi itu sendiri, oleh karenanya hanya sebagian kasus gigi infeksi yang dapat memicu sakit kepala. Namun sakit gigi dapat disertai sakit kepala umum karena 2 alasan:

Pertama, area kepala maupun rahang dihubungkan oleh saraf utama yang sama, yaitu saraf trigeminal. Saraf ini menghubungkan kepala dengan bagian bawah wajah yaitu rahang, telinga, bibir, pipi, dan rongga hidung, dan termasuk gigi. 

Karena ujung percabangan saraf trigeminal terdapat pada gigi, maka rangsangan infeksi pada gigi pun dapat menjalar ke saraf utama (trigeminal) dan menyebarkan rangsangannya ke percabangan sarafnya termasuk bagian kepala (area ophthalmic dan area maxilla). 

Pada kasus gigi berlubang yang sudah sangat dalam, bakteri menginfeksi gigi dan jaringan sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan peradangan hebat pada gigi dan jaringan di sekitarnya, termasuk saraf gigi di dalam gigi. Saraf gigi merupakan cabang dari saraf trigeminal yang juga mempunya cabang saraf pada wajah dan kepala. 

Jika infeksi pada gigi berlubang sudah mengenai saraf, meskipun kemungkinan kecil, namun rasa sakit dapat menjalar sepanjang saraf hingga muncul rasa sakit berdenyut tajam pada area rahang, samping wajah, hingga menjalar ke kepala. Inilah penjelasan mengapa rasa sakit gigi dapat memicu sakit kepala.

Kedua, sakit gigi dapat disertai sakit kepala, apabila infeksi gigi telah menyebar luas, apalagi jika ikut menginfeksi sinus (sinusitis). Gigi pada rahang atas (khususnya gigi geraham) letak akarnya berada sangat dekat dengan dasar sinus maksilaris. 

Bahkan, ada beberapa kasus yang akar giginya menyatu dengan dasar sinus. Apabila infeksi gigi berkembang ke area tersebut, maka cairan peradangan akan memenuhi ruang sinus yang menyebabkan sinusitis. Gejala sinusitis yaitu pilek, bengkak (biasanya pada area pipi hingga area di bawah mata), dan juga termasuk sakit kepala/migraine.

2. Impaksi Gigi Bungsu 

Gigi bungsu adalah gigi molar ketiga yang apabila sudah tampak tumbuh terletak pada gigi paling belakang. Gigi bungsu mulai tumbuh pada rentang umur 17-25 tahun. Menurut ADA (American Dental Association) (ADA), proses gigi bungsu di dalam rahang hingga dapat tumbuh menembus gusi dapat berselang waktu hingga 5 tahun setelah geraham kedua tumbuh. 

Proses pergerakannya dapat menyebabkan ketidaknyamanan, termasuk sakit kepala apalagi bila gigi bungsu tersebut tidak tumbuh normal maupun tidak cukup tempat (impaksi). Impaksi gigi adalah kondisi dimana gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh atau tidak berada pada posisi normal untuk tumbuh sempurna. 

Selain itu gigi impaksi dapat mendorong gigi-gigi di depannya hingga posisi gigi berubah. Apabila posisi gigi berubah, gigitan gigi juga dapat berubah. Gigitan yang salah juga dapat menyebabkan kompensasi posisi rahang bawah yang dapat menyebabkan gangguan sendi rahang yang dapat berujung pada gejala sakit kepala (penjelasan pada poin selanjutnya).

Tumbuhnya gigi bungsu yang impaksi dapat menyebabkan masalah lain yaitu infeksi, sakit gigi, bahkan sakit kepala. Sakit kepala yang berhubungan karena impaksi gigi bungsu dapat terjadi akibat nyeri nosiseptif pada jaringan di sekitarnya. 

Sakit gigi bisa menjadi penyebab sakit kepala, Sumber: insanmadanijambi.org
Sakit gigi bisa menjadi penyebab sakit kepala, Sumber: insanmadanijambi.org

3. Gangguan pada Sendi Rahang (TMD/Temporomandibular Disorder)

Sendi rahang manusia terletak pada area pertemuan antara tulang tengkorak dan rahang bawah. Pada sakitar sendi rahang terdapat otot-otot yang berfungsi untuk mengkontrol pergerakan sendi agar rahang dapat bergerak membuka, menutup, hingga ke samping kanan dan kiri. 

Apabila terdapat gangguan pada komponen-komponen sendi maupun otot-ototnya, akan ada rasa sakit yang dapat menjalar hingga ke kepala. Gangguan pada sendi rahang ini dapat terjadi pada beberapa kasus, seperti: 

  • Orang yang memiliki kebiasaan buruk bruxism (menggertakkan gigi) dan clenching (mengatupkan gigi-gigi dengan tekanan yang berlebihan)
  • Orang yang memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi
  • Pengguna gigi palsu dengan ketinggian yang tidak pas
  • Orang yang mengalami trauma akut, terutama pada rahang
  • Orang yang memiliki kadar stres tinggi
  • Orang yang mengalami arthritis pada sendi temporomandibular

Salah satu komplikasi gangguan sendi rahang ini adalah trigeminal neuralgia, yaitu kondisi dimana saraf trigeminal tertekan atau mengalami cedera atau kerusakan. Gejala trigeminal neuralgia dapat ditandai dengan rasa nyeri seperti tertusuk benda tajam, telinga berdenging, hingga sakit kepala.

Segera periksakan gigi yang sakit ke dokter gigi, Sumber: otcdigest.id
Segera periksakan gigi yang sakit ke dokter gigi, Sumber: otcdigest.id

Seperti yang sudah dipaparkan, sakit gigi dapat disertai sakit kepala karena berbagai alasan. Pada dasarnya, sakit atau rasa nyeri hanyalah sebuah tanda atau gejala akan suatu masalah atau penyakit yang sedang terjadi. Pasien mungkin dapat meredakan gejala sakit kepala dengan mengkonsumsi obat sakit kepala maupun obat pereda nyeri. 

Namun, obat pereda nyeri tidak dapat menyembuhkan penyebab atau penyakit yang membuat gejala tersebut.  Jika tidak disembuhkan penyebabnya, tanda atau gejala penyakit tersebut dapat terjadi lagi di masa mendatang. Padahal, mengkonsumsi obat pereda nyeri dalam jangka panjang dapat berbahaya karena dapat menyebabkan masalah sistemik pada organ tubuh lain ataupun komplikasi lainnya. 

Oleh karena itu, penting untuk periksa ke dokter gigi agar dapat diperiksa dan mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter gigi akan memeriksa dan merawat sesuai dengan masalah gigi yang ditemukan. Menunda pemeriksaan hanya akan membuat masalah menjadi lebih kompleks. 

Perawatan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah komplikasi masalah yang dapat terjadi di masa mendatang. Jadi, tunggu apalagi? Segera periksakan kondisi gigimu ke klinik gigi terdekat ya, Sobat Joy! 

Penulis: drg. Berilla Silsila Surbakti

Referensi: 

Mksoud M, Ittermann T, Daboul A, et al. Are third molars associated with orofacial pain? Findings from the SHIP study. Community Dent Oral Epidemiol. 2020;48(5):364-370.

Byun S-H, Min C, et al. Increased Risk of Migraine in Patients with Temporomandibular Disorder: A Longitudinal Follow-Up Study Using a National Health Screening Cohort. Diagnostics. 2020; 10(9):724.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram