Klinik Gigi Joy Dental - Halo, Sobat Joy! Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara merawat tambalan gigi depan agar awet. Yuk langsung kita bahas!
Mungkin beberapa dari Sobat Joy merasa kurang percaya diri dan malu untuk tersenyum, karena gigi depan mengalami lubang gigi, patah, rusak, berubah warna, atau masalah-masalah lainnya.
Penumpatan atau penambalan gigi merupakan solusi kesehatan untuk mengobati rasa sakit pada gigi, mencegah lubang gigi semakin membesar, mengembalikan fungsi pengunyahan gigi, serta memperbaiki warna, bentuk, dan estetika gigi. Penambalan gigi akan mengembalikan tampilan gigi menjadi putih dan cantik kembali, sehingga meningkatkan rasa percaya diri.
Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Tambalan Gigi Depan
Berikut berbagai faktor yang mempengaruhi keawetan tambalan gigi bagian depan :
1. Jenis dan Sifat Bahan Tambal
Jenis dan sifat bahan tambal yang digunakan akan sangat mempengaruhi tingkat keawetannya. Cara merawat keawetan tambalan juga harus spesifik sesuai dengan jenis bahan yang digunakan.
Oleh sebab itu, penting untuk memilih jenis bahan tambalan yang sesuai dengan keadaan gigi kita. Pembahasan terkait jenis dan sifat bahan tambal akan dibahas lebih lengkap pada bagian sub materi “Prosedur Tambal Gigi Depan”.
2. Parahnya Kerusakan Gigi
Semakin besar lubang gigi/semakin parahnya kerusakan gigi, maka tambalan semakin tidak awet. Prinsip penambalan gigi yaitu tambalan gigi harus ditopang oleh gigi asli yang sehat. Apabila sisa gigi asli yang sehat hanya tinggal sedikit, maka pondasi tambalan juga minimal, sehingga tambalan akan mudah lepas/rusak
3. Perawatan Pasca Tambal Gigi
Tambalan gigi harus dijaga dan dirawat agar awet. Cara merawat tambalan gigi akan dibahas lebih lengkap pada bagian sub materi “Cara Merawat Tambalan Gigi Depan agar Awet”.
Prosedur Tambal Gigi Depan
Prosedur tambal gigi depan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Restorasi Langsung (Direct Restoration)
Proses restorasi langsung merupakan proses penambalan gigi secara langsung dalam 1x kunjungan. Restorasi langsung dapat menggunakan bahan tambal seperti amalgam, semen ionomer kaca (SIK), maupun resin komposit. Seluruh bahan tambal tersebut bersifat permanen, sehingga dapat langsung digunakan untuk fungsi pengunyahan/makan.
Prosedur restorasi langsung juga tergolong mudah dan cepat. Prosedur penambalan gigi dilakukan dengan cara membersihkan seluruh kotoran/lubang gigi/patahan gigi menggunakan bor. Kemudian bahan tambal langsung diaplikasikan pada gigi dan dibentuk agar menyerupai bentuk gigi asli.
Resin komposit merupakan bahan tambal gigi yang paling sering digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, seperti bahan ini tergolong murah, proses penambalan cepat, dan cukup estetis karena warna tambalan serupa dengan warna gigi asli.
Namun tambalan berbahan resin komposit harus dirawat dengan baik supaya tambalan tetap awet. Berikut merupakan dampak buruk yang akan terjadi jika kita tidak merawat tambalan gigi depan dengan baik :
Tambalan Gigi Berubah Warna
Salah satu kekurangan bahan resin komposit yaitu bersifat menyerap warna sehingga lama-kelamaan tambalan akan berubah warna menjadi kekuningan/kecoklatan.
Jika Sobat Joy memiliki kebiasaan minum teh, kopi, atau soda, maka pigmen warna dari makanan dan minuman akan mudah menempel pada permukaan tambalan, sehingga tambalan lama-kelamaan akan tampak kekuningan/kecoklatan sehingga kurang estetis.
Muncul Lubang Gigi yang Baru
Gigi yang sudah ditambal harus disikat dengan bersih untuk mencegah terbentuknya lubang gigi yang baru.
Selain itu bahan tambal resin komposit memiliki sifat lama-kelamaan tambalan akan mengkerut/kisut karena terus-menerus mendapat tekanan pada saat mengunyah. Tambalan yang mengkerut akan menyebabkan munculnya celah antara gigi dan tambalan.
Apabila ada sisa makanan yang terjepit dalam celah ini, maka sisa makanan akan sulit dibersihkan dan timbul lubang gigi yang baru.
Oleh sebab itu, apabila tambalan gigi sudah mulai berubah warna, mengkerut, atau muncul lubang gigi yang baru, maka tambalan gigi harus segera dibongkar dan diganti tambalan gigi yang baru.
2. Restorasi Tidak Langsung (Indirect Restoration)
Proses restorasi tidak langsung merupakan proses penambalan gigi menggunakan bahan yang secara khusus dibuat di lab gigi, sehingga memerlukan minimal 2x kunjungan.
Perawatan yang termasuk restorasi tidak langsung, antara lain inlay, onlay, veneer, dan mahkota jaket/crown. Terdapat berbagai pilihan bahan, seperti logam, akrilik, komposit, keramik, zirconia, dan lain-lain.
Prosedur restorasi tidak langsung memerlukan proses yang lebih panjang. Pada kunjungan pertama, dilakukan pembersihan seluruh kotoran/lubang gigi/patahan gigi menggunakan bor. Kemudian ukuran gigi juga harus sedikit diperkecil untuk menyediakan ruang untuk menempatkan bahan restorasi.
Setelah itu dilakukan pencetakan gigi, dan cetakan gigi dikirimkan ke lab gigi. Setelah proses pekerjaan laboratoris selesai, maka pada kunjungan kedua akan dilakukan pemasangan bahan restorasi agar menempel pada gigi.
Keunggulan dari bahan restorasi tidak langsung, antara lain bahan bersifat lebih kuat sehingga lebih tahan terdapat gaya tekanan saat kita mengunyah makanan, bahan bersifat lebih awet, serta bahan tidak mudah berubah warna.
Kelemahan dari bahan restorasi tidak langsung, yaitu harga bahan jauh lebih mahal (dibandingkan restorasi langsung). Selain itu lapisan gigi yang harus di bor cukup banyak, dimana pada beberapa kasus, lapisan gigi sehat juga harus ikut sedikit dibor/dikurangi untuk menyediakan ruang untuk menempatkan bahan restorasi.
Bahan restorasi tidak langsung juga harus dijaga dengan baik, supaya tambalan tetap awet. Berikut dampak buruk yang akan terjadi jika kita tidak merawat tambalan tidak langsung dengan baik :
Gigi Keropos
Salah satu masalah utama bahan tambal tidak langsung menjadi tidak awet adalah kesalahan kita dalam menyikat gigi. Apabila kita tidak menyikat gigi dengan bersih, maka sisa makanan akan terselip pada celah antara gigi asli dengan bahan restorasi, kemudian terbentuk lubang gigi yang menggerogoti gigi asli.
Sehingga dari luar bahan tambal tampak baik-baik saja, namun kita merasa gigi di dalamnya terasa linu/sakit karena sebenarnya gigi asli di dalamnya keropos dan berlubang.
Gigi Patah
Pada beberapa kasus, bahan restorasi tidak langsung bersifat sangat kuat dan keras, sehingga saat digunakan untuk mengunyah, justru gigi asli kalah dan patah.
Cara Merawat Tambalan Gigi Depan agar Awet
Berikut beberapa tips yang bisa Sobat Joy lakukan agar tambalan gigi depan tetap awet, yakni meliputi :
1. Hindari Makanan yang Keras
Tambalan gigi bersifat mudah retak/lepas jika digunakan untuk mengunyah makanan yang terlalu keras, seperti kacang, tulang, mengunyah es batu, dan lain-lain. Hindari mengigit makanan keras menggunakan gigi yang sudah ditambal.
2. Hindari Makanan yang Manis dan Lengket
Makanan yang manis dan lengket cenderung sulit untuk dibersihkan. Apabila makanan yang manis dan lengket menempel pada tepi tambalan, maka akan muncul lubang gigi yang baru pada batas antara gigi asli dengan tepi tambalan.
3. Hindari Minuman yang Berwarna
Hindari konsumsi minuman yang berwarna pekat, seperti teh, kopi, dan soda. Pigmen warna pada minuman akan mudah menempel pada permukaan tambalan gigi, sehingga tambalan berubah warna menjadi kecoklatan/kekuningan.
4. Kebiasaan Buruk
Beberapa orang memiliki kebiasaan buruk menggunakan gigi untuk tujuan yang tidak semestinya, seperti membuka tutup botol menggunakan gigi, merobek bungkus plastik, menggigit-gigit pensil, dan lain-lain. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan tambalan gigi retak/rusak/mudah lepas.
5. Menyikat Gigi dengan Baik dan Benar
Gigi yang sudah ditambal tetap harus disikat bersih, karena jika tidak bersih, maka sisa makanan akan menempel dan terbentuk lubang baru. Lubang gigi yang baru di Sobat Joy dengan munculnya bintik-bintik hitam/bayangan keabu-abuan di sekitar tambalan yang lama.
6. Kontrol Rutin ke Dokter Gigi
Sobat Joy dianjurkan untuk rutin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kontrol rutin bertujuan memeriksa seluruh kesehatan gigi dan mulut, serta mendeteksi dini jika ada gigi berlubang yang harus segera ditambal, sebelum lubang gigi bertambah besar dan parah.
Selain itu dokter gigi akan memeriksa keadaan tambalan lama, jika tambalan lama mulai berubah warna/mengkerut/bercelah, maka perlu diganti tambalan yang baru.
Pentingnya merawat tambalan gigi depan agar tambalan tetap awet dan gigi tetap sehat. Percayakan penanganan tambal gigi kepada klinik gigi yang terpercaya, supaya gigi Sobat Joy dirawat dengan prosedur yang benar dan paling sesuai dengan kasus Sobat Joy.
Apabila Sobat Joy mengalami masalah gigi dan mulut segera periksakan ke Klinik Gigi Joy Dental terdekat ya!
Penulis : drg. Hana Ameli Irawan