Penyebab gigi renggang, Sobat Joy di sini ada yang tahu apa saja? Tapi sebelumnya, apakah dari Sobat Joy ada yang mengalami gigi renggang? Ya, gigi yang rapi tentunya menjadi dambaan semua orang, jadi tidak heran ketika giginya bercelah akan terasa sangat mengganggu penampilan.
Gigi renggang dalam istilah medis disebut juga dengan diastema yaitu kondisi dimana terdapat celah di antara kedua gigi yang bersebelahan. Kondisi gigi yang tidak rapi dan bercelah tentu saja mengganggu secara estetika dan juga ketika digunakan untuk makan.
Karenanya, banyak orang yang akhirnya memilih treatment medis demi mendapatkan gigi yang rapi. Sehingga dapat lebih percaya diri ketika tersenyum lebar menampilkan deretan giginya. Apakah Sobat Joy termasuk salah satunya?
Penyebab dan Dampak Gigi Renggang
Kondisi gigi renggang dapat terjadi karena kelainan genetik, yaitu ukuran gigi kecil sementara tulang rahang terlalu besar. Tapi apakah hanya karena itu? Tentu tidak, karena kebiasaan buruk kita sehari-hari pun dapat menjadi penyebab utama dari gigi renggang. Di bawah ini adalah beberapa penyebab gigi renggang, meliputi:
- Gigi renggang bisa terjadi karena ukuran gigi yang terlalu kecil atau tulang rahang yang terlalu besar. Akibatnya, muncul jarak antara gigi yang kemudian menciptakan celah kosong.
- Periodontitis atau penyakit gusi bisa menyebabkan peradangan pada gusi dan tulang di sekitar gigi. Akibatnya, gusi bisa mengendur dan muncul celah di antaranya. Masalah pada gusi ini biasa dipicu oleh kesehatan gigi dan mulut yang tidak dijaga.
- Gigi yang renggang juga bisa disebabkan karena adanya gigi yang tanggal, apalagi jika gigi yang tanggal adalah gigi permanen dan dibiarkan terlalu lama sehingga menyebabkan pergeseran gigi-gigi sebelahnya karena gigi pada dasarnya akan mencari tempatnya sendiri.
- Kebiasaan buruk yang sering dilakukan juga bisa menyebabkan terjadinya gigi renggang, seperti menghisap ibu jari, penggunaan empeng bayi yang terlalu lama, dan menghisap bibir.
- Saat menelan, lidah seharusnya melakukan gerakan refleks berupa tekanan pada langit-langit mulut. Namun, pada beberapa orang, tekanan ini justru diarahkan ke gigi depan. Jika dilakukan berulang kali, bukan tidak mungkin refleks menelan yang salah ini akan menyebabkan gigi bercelah.
Gigi renggang mungkin kelihatannya sepele, namun jika dibiarkan akan memberikan dampak dan efek negatif yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk dampaknya sendiri antara lain:
- Memiliki gigi yang renggang dapat membuat penderitanya tidak percaya diri untuk memamerkan senyum yang lebar. Karena kondisi giginya yang tidak rapi.
- Gigi renggang juga dapat menyebabkan penderita kesulitan makan karena ukuran gigi yang kecil.
Baca Juga : Apakah minur air putih dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut?
Cara Mengatasi Gigi yang Renggang
Lantas, bagaimana jika mengalami gigi renggang? Apakah selamanya gigi akan bercelah? Atau mungkin bisa diatasi sedini mungkin? Jangan khawatir, karena jika Sobat Joy mengalami gigi renggang terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelainan tersebut, seperti:
1. Perawatan Kawat Gigi atau Behel
Behel atau kawat gigi ini berfungsi memberikan tekanan pada gigi renggang sehingga perlahan-lahan tekanan tersebut dapat membuat gigi menjadi lebih rapat dan menutup celah pada gigi.
Tidak hanya kawat gigi, clear aligner pun bisa menjadi alternatif lain untuk merapatkan gigi Sobat Joy. Karena clear aligner bisa digunakan dari kasus ringan hingga kasus berat.
2. Veneer Gigi
Veneer gigi juga dapat mengatasi gigi renggang yang disebabkan oleh ukuran gigi yang lebih kecil. Veneer gigi adalah prosedur medis yang bertujuan untuk memperbaiki penampilan gigi dengan cara menempelkan porselen yang dibuat secara khusus di permukaan gigi.
Veneer dapat menutupi kekurangan pada gigi seperti bentuk gigi, warna gigi, dan ukuran gigi (termasuk gigi renggang) yang tidak sesuai dengan keinginan pasien.
3. Operasi Frenektomi
Frenektomi adalah operasi pengurangan atau pemindahan perlekatan otot bibir (frenulum) yang menjadi salah satu cara untuk mengatasi gigi renggang yang akibat perlekatan otot bibir (frenulum) terlalu rendah.
Jika operasi frenektomi dilakukan pada anak-anak, kemungkinan besar gigi akan memposisikan ulang dirinya sendiri. Namun jika operasi frenektomi dilakukan pada orang dewasa, tindakan ini harus dibarengi dengan perawatan ortodontik.
4. Dental Bridge
Penutupan celah antara gigi yang satu ini dilakukan dengan pontik atau gigi palsu. Bahan pembuat pontik biasanya merupakan porselen yang disesuaikan dengan warna gigi asli pasien.
Cara ini akan sangat efektif, terlebih jika gigi renggang tersebut diakibatkan karena gigi yang tanggal atau ukuran gigi lebih kecil. Dental bridge terdiri dari putik dan mahkota gigi untuk gigi yang ada di antara celah.
Demikianlah penjelasan seputar penyebab gigi renggang pada orang dewasa maupun anak kecil lengkap dengan cara mengatasi kelainan tersebut. Apabila Sobat Joy memiliki kondisi serupa, pastikan untuk mengkonsultasikan kepada dokter gigi terlebih dahulu sebelum perawatan, agar mendapatkan treatment terbaik.
Ditinjau oleh drg. Bonifasius Primario Wicaksono
Kunjungi Juga Youtube dan Instagram Joy Dental untuk update informasi, tips & trik menjaga kesehatan gigi.