Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta – Perlu Sobat Joy ketahui, ternyata karang gigi bisa muncul kapan saja. Bahkan setelah memakai behel pun juga bisa terjadi. Lalu sebenarnya apa yang menjadi penyebab muncul karang gigi setelah memakai behel? Simak informasinya sampai selesai ya!
Perawatan behel atau perawatan merapikan gigi dengan kawat gigi merupakan salah satu jenis perawatan yang sudah umum dilakukan oleh masyarakat luas. Alasan utama seseorang ingin memakai behel biasanya untuk menunjang penampilan agar bisa memiliki senyuman yang lebih menarik.
Meskipun begitu, keuntungan dari memakai behel lebih luas dari sekedar tujuan estetika lho. Banyak permasalah gigi dan mulut lain yang bisa teratasi, misalnya saja kondisi gigi tidak rapi. Jadi, behel bukan sekedar fashion ya, Sobat Joy. Behel tetap saja perawatan medis yang harus ditangani oleh dokter gigi yang kompeten.
Karena behel bukan sekadar fashion belaka, maka kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan juga wajib diperhatikan ya, Sobat Joy. Perawatan behel yang memakan waktu tahunan ini tidak jarang memunculkan banyak keluhan kesehatan gigi dan mulut pada seseorang.
Salah satu keluhan yang sering muncul adalah karang gigi menjadi lebih cepat menumpuk di permukaan gigi bahkan permukaan behel. Apakah normal hal seperti itu terjadi? Kira-kira kenapa ya? Dan, bagaimana solusinya?
Apa Itu Karang Gigi?
Karang gigi adalah hasil pengerasan plak gigi akibat kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Karang gigi bercirikan massa keras berwarna kekuningan hingga hitam kehijauan yang biasanya menumpuk di sela gigi dan permukaan dekat gusi. Karang gigi ini tidak bisa dibersihkan secara mandiri dengan sikat gigi.
Pembentukkan karang gigi diawali dengan adanya pembentukan plak gigi. Plak gigi adalah lapisan lunak kasat mata yang dapat menyelimuti permukaan gigi bahkan permukaan behel.
Sebenarnya, plak gigi masih bisa dihilangkan dengan proses pembersihan biasa seperti sikat gigi dan berkumur-kumur. Namun, apabila tidak segera dibersihkan, atau cara pembersihannya tidak tepat, maka plak gigi ini akan mengendap, mengeras melalui proses mineralisasi, lalu berubah menjadi karang gigi,
Kecepatan pembentukan karang gigi setiap orang berbeda-beda. Biasanya karang gigi akan lebih cepat proses pembentukannya bila seseorang memiliki air ludah dengan kadar fosfat yang tinggi. Dan tentu saja, faktor kebersihan gigi dan mulut tiap orang akan menentukan kecepatan pembentukan karang gigi.
Apa Akibatnya Bila Karang Gigi Tidak Dibersihkan?
Karang gigi yang tidak dibersihkan, ternyata dapat menimbulkan berbagai masalah. Apa saja itu? Berikut beberapa diantaranya:
1. Gingivitis atau Radang Gusi
Gingivitis atau radang gusi terjadi akibat penumpukan karang gigi yang tidak dibersihkan. Ciri-ciri radang gusi adalah gusi kemerahan, bengkak ringan, dan mudah berdarah terutama saat terkena tekanan sikat gigi.
Tebalnya karang gigi juga dapat menekan gusi sehingga gusi menjadi turun atau dalam dunia kedokteran disebut dengan resesi gingiva. Seringkali kondisi ini belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit pada seseorang. Namun apabila tidak ditangani, kondisi ini akan berlanjut ke kondisi periodontitis.
2. Periodontitis atau Radang Tulang Pendukung Gigi
Periodontitis atau radang tulang pendukung gigi merupakan kondisi lanjutan yang dapat terjadi akibat penumpukan karang gigi. Periodontitis ditandai dengan adanya penurunan tulang pendukung gigi yang dapat terlihat setelah dilakukan pengambilan foto rontgen.
Tidak jarang pada kondisi ini, seseorang mulai merasa sakit karena adanya pembengkakan berisi cairan nanah akibat infeksi di daerah tersebut.
3. Risiko Gigi Goyah dan Lepas
Penurunan gusi dan penurunan tulang pendukung gigi tentunya membuat gigi menjadi tidak terpegang secara normal lagi. Kondisi ini mengakibatkan gigi menjadi goyah dan menimbulkan keluhan sakit untuk mengunyah makanan.
Apabila derajat kegoyahan gigi sudah parah, gigi bisa saja lepas sendiri, atau tidak bisa dipertahankan lagi sehingga harus dicabut. Wah, efeknya bisa fatal ya Sobat Joy.
4. Bau Mulut
Di ulasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa karang gigi mengandung bakteri dan terbentuk karena adanya sisa makanan. Maka dari itu, karang gigi sangat erat hubungannya dengan bau mulut. Jangan sampai nafas tidak sedap mengganggu aktivitas sehari-hari Sobat Joy ya.
5. Risiko Tidak Terdeteksinya Lubang Gigi
Karang gigi dapat menempel pada seluruh permukaan gigi, tidak terkecuali permukaan lubang gigi. Karang gigi yang menumpuk di dalam lubang gigi akan mempersulit seseorang menyadari adanya lubang di giginya. Yang dikhawatirkan adalah lubang gigi tidak tertangani dan akan terus berkembang sampai saraf gigi sehingga menimbulkan rasa sakit.
Kenapa Karang Gigi Lebih Cepat Menumpuk pada Pasien yang Sedang dalam Perawatan Behel?
Behel merupakan alat kesehatan yang sifatnya merupakan benda asing di dalam mulut. Lekuk-lekukan behel gigi membuat lebih banyak permukaan dan sudut gigi yang tidak boleh terlewat saat pembersihan gigi.
Tidak dipungkiri bahwa behel akan mempersulit seseorang membersihkan giginya. Namun tetap saja, karang gigi tidak akan terbentuk begitu saja kecuali cara membersihkan gigi masih belum tepat.
Maka dari itu, bukan behel yang menyebabkan penumpukan karang gigi, namun cara pembersihan gigi yang tidak disesuaikan dengan kondisi behel lah yang menyebabkan plak menumpuk lalu mengeras menjadi karang gigi.
Tips Membersihkan Gigi Ketika Memakai Behel
Apa saja modifikasi cara pembersihan gigi yang bisa dilakukan saat seseorang sedang dalam perawatan behel?
1. Sikat Gigi dengan Menggunakan Sikat Gigi Khusus Ortodonti dan Interdental Brush
Jika Sobat Joy pakai behel, pilih sikat gigi khusus ortodonti untuk menyikat gigi minimal dua kali dalam sehari. Gunakan juga sikat gigi interdental (interdental brush) dan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.
Rajin menyikat gigi dengan sikat khusus ortodonti, serta dioptimalkan pembersihan gigi dengan interdental brush dan dental floss akan mencegah plak atau sisa kotoran yang menumpuk. Alat yang sesuai dan cara penggunaannya yang tepat akan membuat Sobat Joy terhindar dari karang gigi.
2. Hindari Mengkonsumsi Makanan yang Lengket dan Sering Berkumur
Makanan lengket berisiko tersangkut di sela-sela bracket behel dan kawat gigi lebih sulit dibersihkan. Sisa makanan inilah yang akan menjadi karang gigi apabila tidak dengan benar pembersihannya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari makanan tersangkut di sela-sela bracket behel dan kawat gigi adalah dengan sering berkumur terutama setelah makan. Berkumur dapat membantu melepaskan sisa makanan yang tersangkut. Rajin minum air putih juga dianjurkan agar gigi sering terbilas dan plak gigi tidak menempel lama di permukaan gigi.
3. Rajin Kontrol Behel dan Melakukan Pembersihan Karang Gigi atau Scaling
Kontrol behel merupakan tahapan penting di tengah jalannya perawatan behel. Selain untuk memantau pergerakkan gigi, dokter gigi juga dapat melihat kondisi kebersihan mulut Sobat Joy. Apabila sudah ada tumpukan karang gigi, dokter gigi akan melakukan tindakan pembersihan karang gigi atau scaling. Jangan sampai lalai kontrol behel ya Sobat Joy.
Nah, sekarang Sobat Joy sudah tahukan penyebab terbentuknya karang gigi dan tips-tips untuk mencegah penumpukkan karang gigi. Apabila pembersihan gigi dan mulut sudah tepat, karang gigi pasti enggan menumpuk di gigi Sobat Joy.
Jika masih ada yang ingin Sobat Joy tanyakan, silakan konsultasi di Klinik Gigi Joy Dental. Tim dokter gigi di Klinik Gigi Joy Dental akan memberikan solusi dari keluhan Sobat Joy.
Penulis : drg. Fauzia Jauhara