Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta – Masalah rahang terkunci atau tidak bisa menutup, secara medis dikenal sebagai disfungsi temporomandibular (TMJ). Masalah rahang terkunci adalah kondisi yang dapat mengganggu fungsi rahang dan memiliki dampak negatif pada aktivitas sehari-hari seseorang.
Ketika rahang tidak dapat bergerak secara normal, gerakan bibir, lidah, dan rahang yang diperlukan untuk mengucapkan bunyi tertentu dapat terhambat. Hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam pengucapan suara dan artikulasi kata-kata dengan jelas.
Pasien mungkin mengalami kesulitan dalam menghasilkan bunyi yang tepat atau menjaga kelancaran bicara mereka, sehingga tidak dapat melakukan komunikasi secara jelas. Selain itu, rahang terkunci juga dapat mempengaruhi fungsi makan.
Ketika rahang tidak dapat membuka atau menutup dengan baik, pasien mungkin mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan secara efektif. Ini dapat membuat makanan sulit untuk dikunyah dengan benar, memperpanjang waktu makan, atau menyebabkan ketidaknyamanan saat makan.
Oleh karena itu, penanganan yang tepat untuk mengatasi rahang yang terkunci sangatlah penting agar fungsi bicara dan fungsi makan bisa segera kembali dan tidak menimbulkan masalah yang berlanjut.
Penyebab Rahang Terkunci
Masalah rahang terkunci atau disfungsi temporomandibular (TMJ) dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang umumnya dikaitkan dengan masalah rahang terkunci antara lain:
1. Cedera Fisik
Trauma fisik pada rahang, seperti benturan hebat atau kecelakaan mobil, dapat menyebabkan rahang terkunci. Cedera ini dapat mempengaruhi struktur sendi temporomandibular (TMJ) atau otot-otot di sekitar rahang.
2. Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk seperti menggigit kuku, menggigit pensil, atau mengunyah permen karet secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot rahang. Hal ini dapat menyebabkan rahang terkunci atau mengganggu fungsi normalnya.
3. Bruxism
Bruxism kondisi di mana seseorang gemeretakkan gigi secara tidak sadar, baik saat tidur maupun saat bangun. Tekanan yang dihasilkan oleh bruxism dapat mempengaruhi sendi rahang dan menyebabkan masalah rahang terkunci.
4. Gangguan Sendi Temporomandibular (TMJ)
Gangguan sendi TMJ, seperti osteoartritis atau dislokasi kronis, dapat menyebabkan rahang terkunci. Gangguan sendi TMJ mengganggu fungsi normal sendi dan dapat menyebabkan ketidakstabilan rahang.
5. Stres dan Ketegangan
Stres dan ketegangan emosional dapat mempengaruhi otot-otot wajah dan menyebabkan ketegangan pada rahang. Hal ini dapat menyebabkan rahang terkunci atau mengganggu pergerakan normalnya.
6. Tekanan Gigi yang Tidak Seimbang
Jika tekanan pada gigi tidak seimbang, misalnya karena maloklusi (ketidaksesuaian gigitan) atau gigi yang rusak, dapat menyebabkan ketegangan pada rahang. Tekanan yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan rahang terkunci.
7. Artritis
Beberapa bentuk artritis, seperti rheumatoid arthritis atau osteoartritis, dapat mempengaruhi sendi-sendi di tubuh, termasuk sendi TMJ. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan mempengaruhi pergerakan rahang.
Gejala pada Rahang Terkunci
Gejala masalah rahang terkunci dan tidak bisa menutup dapat bervariasi antara individu, tetapi beberapa gejala umum yang mungkin muncul meliputi:
- Nyeri. Nyeri pada area rahang adalah gejala utama yang sering dialami. Nyeri ini dapat terasa di sekitar sendi TMJ, rahang atas, rahang bawah, atau bahkan menjalar ke area telinga, pipi, atau leher.
- Kesulitan membuka atau menutup mulut. Penderita mungkin mengalami kesulitan dalam membuka mulut lebar atau menutupnya sepenuhnya. Mereka mungkin merasa terbatas atau terkunci pada posisi tertentu saat membuka atau menutup mulut.
- Suara klik atau krepitasi. Beberapa penderita dapat mengalami bunyi klik, krepitasi (gesekan), atau "plop" saat membuka atau menutup mulut. Bunyi ini terjadi karena ketidaksempurnaan atau pergeseran posisi sendi TMJ.
- Pembengkakan atau peradangan. Daerah sekitar sendi TMJ dapat terasa bengkak atau mengalami peradangan, yang dapat terlihat atau terasa saat disentuh.
- Ketegangan otot. Penderita sering mengalami ketegangan otot pada rahang, leher, atau wajah. Hal ini dapat menyebabkan rasa kaku, sakit, atau kelelahan pada area tersebut.
- Ketidaknyamanan saat mengunyah. Rahang yang terkunci atau dislokasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat mengunyah makanan, terutama makanan yang keras atau sulit dikunyah. Nyeri atau tekanan pada rahang dapat terjadi saat mengunyah atau setelah makan.
- Sakit kepala. Beberapa penderita dapat mengalami sakit kepala yang terkait dengan masalah TMJ. Sakit kepala yang umum adalah sakit kepala tegang atau migrain, yang dapat disebabkan oleh ketegangan otot di sekitar rahang dan kepala.
- Gangguan tidur. Kondisi rahang terkunci atau dislokasi dapat mengganggu tidur. Rasa sakit, ketidaknyamanan, atau kesulitan dalam menemukan posisi tidur yang nyaman dapat mengganggu kualitas tidur.
Perawatan untuk Masalah Rahang Terkunci
Untuk perawatan masalah rahang terkunci ini terdapat 2 metode, ada metode perawatan non bedah dan perawatan bedah.
Perawatan Non Bedah
Perawatan non bedah yang bisa dilakukan untuk masalah rahang terkunci atau disfungsi temporomandibular antara lain:
1. Penghentian Gerakan
Jika rahang terkunci atau dislokasi, langkah pertama yang penting adalah menghentikan gerakan yang memperburuk kondisi tersebut. Hindari membuka mulut terlalu lebar atau menggerakkan rahang secara paksa.
2. Penerapan Kompres Dingin
Mengompres daerah yang terkena dengan kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan. Tempatkan kantung es yang dibungkus dengan kain tipis pada daerah yang terkena selama sekitar 15 menit beberapa kali sehari.
3. Pemijatan dan Latihan
Pemijatan lembut pada otot-otot rahang dan sekitarnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan sirkulasi darah. Latihan rahang yang terarah seperti membuka mulut perlahan dan menutupnya secara bertahap, juga dapat membantu memperkuat otot-otot rahang dan mengembalikan fungsi normalnya.
Penting untuk melakukan latihan ini dengan lembut dan hati-hati, mengikuti petunjuk dokter gigi atau fisioterapis.
4. Konsumsi Makanan Lunak
Mengkonsumsi makanan yang lembut dan mudah dikunyah dapat membantu mengurangi stres pada rahang dan memungkinkan pemulihan yang lebih baik. Hindari makanan yang keras atau lengket yang dapat menyebabkan tekanan tambahan pada sendi TMJ.
5. Penggunaan Pelindung Gigi
Dokter gigi dapat meresepkan pelindung gigi yang khusus dibuat untuk pasien dengan masalah TMJ. Pelindung gigi ini dapat digunakan saat tidur untuk mencegah gemeretak gigi yang dapat memperburuk kondisi rahang terkunci.
6. Obat Pereda Nyeri
Dokter gigi atau dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri seperti analgesik atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada rahang.
7. Terapi Fisik
Di dalam beberapa kasus, terapi fisik yang dilakukan oleh fisioterapis terlatih dapat membantu mengembalikan keseimbangan dan fungsi normal pada rahang. Terapi ini dapat melibatkan latihan, manipulasi, atau teknik lain yang sesuai untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan pergerakan rahang.
Perawatan Bedah
Dalam kasus yang lebih parah, ketika metode perawatan non bedah tidak efektif, prosedur bedah mungkin dipertimbangkan. Namun, pilihan ini biasanya diambil sebagai langkah terakhir jika perawatan lain tidak berhasil. Perawatan bedah yang dapat dilakukan untuk menangani masalah ini yaitu:
1. Pembedahan Diskus Artikularis
Diskus artikularis adalah jaringan yang melapisi sendi TMJ dan berperan dalam pergerakan rahang. Jika diskus ini mengalami kerusakan atau pergeseran, pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Prosedur ini melibatkan pemulihan posisi diskus atau pengangkatan dan penggantian diskus yang rusak.
2. Artroplasti
Artroplasti adalah prosedur bedah untuk mengubah atau mengoreksi struktur sendi TMJ. Ini dapat melibatkan penghapusan bagian tulang atau jaringan yang abnormal, perbaikan posisi tulang, atau penggantian sendi dengan bahan prostetik.
3. Artrodektomi
Artrodektomi melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh sendi TMJ. Prosedur ini dilakukan dalam kasus yang jarang terjadi ketika sendi TMJ sangat rusak atau tidak dapat diperbaiki.
Cara Mencegah Rahang Terkunci
Masalah rahang terkunci sebenarnya tidak terlalu sering terjadi di masyarakat dan sangat mudah untuk dicegah. Cara-cara pencegahannya antara lain:
- Hindari aktivitas yang berisiko. Menghindari kegiatan yang dapat menyebabkan trauma pada rahang, seperti menggigit benda keras atau melakukan olahraga kontak yang dapat mempengaruhi area rahang.
- Hindari mengunyah makanan yang keras. Mengurangi konsumsi makanan yang keras atau sulit dikunyah dapat membantu mencegah tekanan berlebihan pada rahang.
- Hindari kebiasaan buruk. Menghindari kebiasaan buruk seperti menggigit kuku, menggigit pensil atau benda lain, atau menggigit bibir dapat membantu mengurangi risiko rahang terkunci atau dislokasi.
- Hindari mengunyah permen karet secara berlebihan. Mengunyah permen karet secara berlebihan dapat menempatkan tekanan yang berlebihan pada rahang dan sendi TMJ.
- Hindari stres berlebihan pada rahang. Mengurangi stres pada rahang dengan menghindari posisi atau aktivitas yang memicu ketegangan otot rahang, seperti menggigit atau mengunyah dengan keras.
- Jaga postur yang baik. Memperhatikan postur yang baik saat duduk, berdiri, atau tidur dapat membantu mengurangi ketegangan pada rahang dan otot sekitarnya.
- Hindari menggeretakkan gigi (bruxism). Jika Anda cenderung menggeretakkan gigi saat tidur, konsultasikan dengan dokter gigi terdekat untuk mendapatkan pelindung gigi yang sesuai untuk mengurangi tekanan pada rahang.
- Perhatikan kebiasaan mengunyah dan berbicara. Hindari membuka mulut terlalu lebar saat mengunyah atau berbicara, serta hindari posisi ekstrem atau gerakan rahang yang tidak alami.
Masalah rahang terkunci dan tidak bisa menutup dapat menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Penting untuk mengidentifikasi penyebab masalah tersebut dan mencari penanganan yang tepat.
Dalam banyak kasus, penanganan konservatif dan perubahan gaya hidup dapat membantu meredakan gejala dan memulihkan fungsi normal rahang. Namun, dalam kasus yang lebih parah, konsultasikan dengan dokter gigi untuk mendapatkan evaluasi dan saran yang lebih lanjut.
Dengan penanganan yang tepat, kebanyakan orang dapat mengatasi masalah rahang terkunci dan kembali menjalani kehidupan yang normal dan nyaman. Jadi, jika Sobat Joy memiliki keluhan rahang terkunci seperti ini, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis : drg. Bagus Darmawan