Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Jangan Malas! Jarang Bersihkan Karang Bisa Bikin Gigi Lepas Sendiri Tiba-Tiba

Jangan Malas! Jarang Bersihkan Karang Bisa Bikin Gigi Lepas Sendiri Tiba-Tiba

Februari 7, 2023

Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Hai Sobat Joy, dari kalian semua apakah ada yang lebih dari enam bulan atau bahkan belum pernah ke dokter gigi? Hati-hati lho Sobat Joy, karena jarang memeriksakan gigi bisa jadi tiba-tiba gigi lepas sendiri.

Untuk menghindarinya, tetaplah datang ke dokter gigi ya Sobat Joy. Meskipun hanya sekedar konsultasi, periksa sakit yang sedang dialami, atau membersihkan karang gigi. 

Alasan Mengunjungi Dokter Gigi Secara Rutin

Apakah Sobat Joy tau alasan mengapa kunjungan ke dokter gigi sebaiknya dapat dilakukan rutin setiap enam bulan sekali?

Karena pemeriksaaan yang dilakukan oleh dokter yang berpengalaman di Joy Dental yaitu berupa pembersihan karang gigi. Apakah Sobat Joy mengetahui bahwa jarang membersihkan karang gigi dapat mengakibatkan gigi goyah bahkan gigi dapat lepas sendiri? 

Nyatanya, selain dapat mengakibatkan gigi lepas, karang gigi juga dapat mengakibatkan peradangan pada gusi. Oleh karena itu, bagi semua Sobat Joy jangan malas atau takut ke dokter gigi untuk melakukan kontrol rutin ya.

Tentu saja tujuannya untuk membersihkan karang gigi agar tidak menimbulkan masalah gigi lainnya. Untuk Sobat Joy yang belum pernah kontrol tidak usah takut, dan untuk Sobat Joy yang sudah lebih dari 6 bulan jangan lupa untuk kontrol lagi sebelum karang gigi semakin menumpuk banyak.

Informasi terkait gigi yang lepas sendiri tiba-tiba, Sumber: detik.com

Informasi terkait gigi yang lepas sendiri tiba-tiba, Sumber: detik.com

Karang Gigi Bisa Menyebabkan Berbagai Masalah, Salah Satunya Gigi Lepas Sendiri

Kebanyakan orang salah dalam mengartikan bahwa karang gigi dapat mempertahankan gigi karena karang gigi yang menutupi gigi bisa melindungi dari lubang dan tersangkutnya makanan. 

Disini kami akan meluruskan bahwa karang gigi merupakan sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut yang kemudian mengalami proses pengapuran setelah bercampur dengan air ludah. 

Sisa makanan akan ada yang tertinggal, mungkin dikarenakan kurang sempurna dalam menyikat gigi sehingga sisa makanan di sela-sela gigi atau tempat yang belum dijangkau saat sikat gigi biasanya permukaan dalam atau gigi bagian belakang.

Ketika Sobat Joy sedang melakukan sikat gigi apakah sobat pernah merasakan gigi berdarah? Hal tersebut merupakan salah satu penyebab adanya karang gigi yang terdapat pada gusi sobat yang mengakibatkan peradangan pada gusi sehingga ketika sobat menyikat gigi maka akan mengeluarkan darah. 

Karang gigi yang menyebabkan berdarah ketika menyikat gigi ini tidak terlihat oleh mata, sehingga kebanyakan orang menganggap bahwa darah yang muncul ketika menyikat gigi merupakan hal yang biasa. 

Jangan salah Sobat Joy, selain diakibatkan menyikat gigi yang salah sehingga gusi berdarah, pendarahan tersebut dipicu oleh adanya karang gigi yang berada dalam gusi atau yang biasa disebut “gingivitis”. 

Apabila kondisi ini dibiarkan terlalu lama, maka karang gigi akan masuk ke bagian yang lebih dalam lagi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan jaringan pendukung gigi yaitu tulang penyangga gigi atau yang disebut “periodontitis”. 

Biasanya kondisi ini pasien akan merasakan gigi terasa ngilu dan yang lebih parahnya yaitu gigi akan goyang. Apabila keadaan ini tidak segera dilakukan tindakan atau perawatan maka lama-kelamaan gigi sobat akan lepas secara spontan.

Pada kasus gigi yang secara tiba-tiba lepas di usia muda ini disebabkan karena adanya penumpukan karang gigi yang terlalu tebal hingga menutupi mahkota gigi. 

Ilustrasi karang gigi yang menumpuk pada gigi, Sumber: alodokter.com

Ilustrasi karang gigi yang menumpuk pada gigi, Sumber: alodokter.com

Penumpukan karang gigi yang terlalu tebal tersebut akan mengurangi fungsi gusi yaitu sebagai penopang atau ‘memegang’ gigi pun tidak dapat melakukan perannya secara maksimal. Dikarenakan karang gigi yang berada diantara gigi, sehingga gusi tidak akan kuat lagi menahan gigi. 

Hal yang Sobat Joy perlu ketahui, selain kedua permasalahan diatas, terdapat satu masalah yang dapat menimbulkan kurang nyaman atau kurang percaya diri saat berbicara dengan orang lain yaitu karang gigi dapat menimbulkan bau mulut. 

Apakah Sobat Joy pernah merasakan bau mulut atau merasakan bau mulut dari lawan bicara Anda? Itu merupakan salah satu tanda terdapat karang gigi pada mulutnya. Bau mulut tersebut diakibatkan karena adanya bakteri yang terdapat pada karang gigi tersebut. 

Selain menimbulkan masalah bau mulut, secara estetik gigi sobat juga akan berkurang karena gigi akan cenderung terlihat tidak bersih dan berwarna kekuningan bahkan beberapa gigi kehitaman. 

Tips Mencegah Karang Gigi

Berdasarkan pemaparan diatas mengenai akibat yang timbul karena karang gigi apakah Sobat Joy sudah memahami? Sehingga Sobat Joy dapat mengetahui apa gejala yang sedang dialami saat ini. Kemudian akan kami jelaskan mengenai cara untuk mengatasi permasalah diatas yaitu dengan cara berikut :

  1. Rutin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
  2. Rutin menyikat gigi sehari 2 kali.
  3. Menyikat gigi dengan teknik yang benar dan menyeluruh di setiap sisi gigi.
  4. Menggunakan dental floss/benang gigi.

Beberapa tips telah kami sampaikan sehingga Sobat Joy dapat melakukan tindakan segera apabila menemukan masalah diatas untuk segera dilakukan perawatan agar masalah tidak menyebar dan menimbulkan masalah pada gigi dan mulut sobat. 

Ayo, jangan malas untuk kontrol gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi. Sayangi gigi kalian karena jangan sampai gigi sudah tanggal baru menyadari atau menyesal tidak melakukan tindakan sesegera mungkin dari dulu. 

Kesehatan dan kebersihan gigi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh Sobat Joy. Kami ingatkan sekali lagi yah “jangan malas dan jangan takut untuk ke dokter gigi”.

Apakah Gigi Lepas Sendiri Berhubungan dengan Penyakit Tertentu?

Gigi yang lepas sendiri berhubungan erat dengan adanya penyakit penyerta yaitu “diabetes mellitus” atau penyakit gula darah. Pada pasien diabetes mellitus, kadar gula darahnya meningkat. Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sirkulasi darah pada area sekitar gusi dan tulang penyokong gigi.

Akibatnya gusi menjadi kurang baik dan menyebabkan gigi mudah goyang. Penumpukan sisa makanan pada penderita diabetes, kemampuan jaringan pendukung gigi untuk melawan kuman pun mengalami penurunan. Alhasil, jaringan pendukung gigi mudah terinfeksi dan mudah rusak. 

Jaringan pendukung gigi yang terinfeksi akan menyebabkan tulang penyangga gigi menurun dengan cepat dan banyak. Jika dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan gigi goyang dan akhirnya tanggal.

Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, kondisi akan semakin parah dan semakin masif kerusakannya. Gigi goyang pada penderita diabetes yang tidak terkontrol akan sulit untuk dilakukan pencabutan karena berisiko tinggi perdarahan berlebih dan sulit sembuh. Oleh karena itu, sebaiknya gigi dirawat sebaik mungkin sebelum kondisi semakin parah.

Normalnya, jumlah gigi dewasa adalah 32 buah. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, gigi cenderung lebih rentan untuk tanggal dan menjadi ompong. Khususnya pada lansia, gigi mereka bisa tanggal sendiri tanpa ada pemicunya. 

Proses scaling atau pembersihan karang gigi, Sumber: alodokter.com

Proses scaling atau pembersihan karang gigi, Sumber: alodokter.com

Hal ini disebabkan oleh penuaan alami, yang membuat tulang dan jaringan di sekitar gigi mengalami penurunan terus menerus. Akibatnya, dukungan tulang tidak cukup kuat lagi sehingga gigi terlepas sendiri atau harus dicabut.

Umur berapa gigi manula biasanya mulai ompong? Gigi tanggal atau copot bisa terjadi di usia berapa saja. Namun, umumnya mulai banyak terjadi di usia 45-60 tahun. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, 17,6% penduduk Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas sudah tidak memiliki gigi sama sekali.

Sebenarnya, tidak ada patokan pasti kapan seseorang mulai mengalami gigi ompong. Itu sebabnya, anggapan bahwa kehilangan gigi adalah bagian normal dari penuaan tidak benar. Sebab, jika dirawat dengan baik sejak kecil, gigi seharusnya bisa bertahan seumur hidup. 

Gigi memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, jika tidak merawat gigi dengan baik sedari dini, maka bisa saja mengalami gigi ompong pada usia berapa saja.

Penulis : drg. Dyah Ana Nurul Yulita

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram