KLINIK GIGI JOY DENTAL, YOGYAKARTA— Gigi taring merupakan gigi yang tumbuh pada urutan ke-3 dari tengah lengkung rahang. Gigi taring memiliki bentuk mahkota yang lancip dan juga terlihat menonjol dibandingkan dengan gigi depan yang lain.
Selain itu, gigi taring juga memiliki akar yang panjang sehingga gigi ini memiliki daya tahan yang cukup kuat. Gigi taring memiliki fungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi taring juga memiliki fungsi lain yaitu dapat meningkatkan estetika pada senyum.
Karena adanya gigi taring ini, pipi menjadi memiliki garis lengkung datar yang sempurna. Apabila gigi ini dicabut, maka pipi akan terlihat mengkerut dan wajah jadi terlihat lebih tua dari pada seharusnya. Gigi taring adalah gigi yang paling sering mengalami gingsul dibandingkan gigi yang lainnya.
Hal ini disebabkan karena gigi taring permanen termasuk gigi yang paling akhir tumbuh sehingga saat gigi taring tumbuh, ruang yang seharusnya digunakan oleh gigi taring untuk tumbuh biasanya sudah digunakan oleh gigi lain dan membuat gigi taring tumbuh di luar lengkung gigi yang ideal.
Penyebab Gigi Gingsul
Kondisi gigi yang tidak tumbuh sejajar dengan gigi yang lain atau keluar dari lengkung gigi biasa disebut dengan gigi gingsul. Gigi gingsul dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :
1. Ukuran Rahang
Ukuran rahang yang sempit tidak dapat menampung lengkung gigi secara sempurna sehingga pada akhirnya gigi tumbuh keluar dari lengkung gigi yang ideal dan menjadi gingsul.
2. Malnutrisi pada Masa Pertumbuhan
Nutrisi yang tidak cukup dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi dan rahang pada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan gigi terhambat atau ukuran rahang menjadi tidak ideal.
3. Trauma pada Rongga Mulut
Cedera atau trauma pada rongga mulut dapat menyebabkan gigi berpindah posisi sehingga menyebabkan gigi menjadi gingsul.
4. Premature Loss Gigi Susu
Premature loss gigi susu merupakan keadaan dimana gigi susu tanggal lebih cepat dari seharusnya. Hal ini menyebabkan ruang gigi yang kosong akan lebih dulu diisi oleh gigi lainnya sehingga gigi permanen yang tumbuh tidak berada pada lengkung yang ideal.
Apakah Gigi Gingsul Berdampak pada Kesehatan?
Beberapa orang beranggapan bahwa gigi gingsul terkadang membuat senyuman seseorang menjadi lebih manis dan menarik. Namun, pada faktanya gigi gingsul memiliki dampak negatif terhadap kesehatan gigi dan mulut, yaitu :
1. Resiko Gigi Berlubang Meningkat
Gigi gingsul yang tumbuh tidak pada lengkung gigi ideal membuat sisa makanan menjadi lebih mudah untuk nyelip dan tersangkut diantara sela-sela gigi dan juga sulit dibersihkan dengan sikat gigi. Hal ini menyebabkan resiko gigi untuk berlubang menjadi lebih besar.
2. Mengganggu Proses Mengunyah
Gigi gingsul dapat menyebabkan proses pengunyahan menjadi terganggu karena posisinya yang tumbuh di luar lengkung gigi.
3. Artikulasi Suara yang Tidak Jelas
Artikulasi suara yang kita keluarkan dipengaruhi oleh bibir, lidah dan gigi. Posisi gigi yang tidak ideal dapat menyebabkan artikulasi suara kita menjadi tidak jelas dan membuat kesulitan dalam berbicara.
Gigi gingsul yang menyebabkan masalah pada Kesehatan gigi dan mulut lebih baik segera dirawat. Perawatan yang dapat dilakukan pada gigi gingsul adalah dengan cara dicabut atau dirapikan menggunakan behel gigi.
Perawatan pencabutan pada gigi gingsul memang dapat dilakukan namun lebih sering untuk tidak disarankan apalagi jika gigi yang gingsul merupakan gigi depan seperti gigi seri atau gigi taring. Gigi depan yang dicabut akan membuat estetika senyuman menjadi berkurang dan dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Gigi depan yang gingsul akan lebih disarankan untuk melakukan perawatan behel untuk mengembalikan posisi gigi tersebut pada lengkung gigi yang ideal sehingga senyum bisa menjadi lebih menawan.
Konsultasikan keluhan Sobat Joy di Klinik Gigi Joy Dental terdekat. Dokter gigi Joy Dental akan memberikan rekomendasi perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan Sobat Joy.
Oleh drg. Bagus Darmawan
Referensi :
Sachan, A., Chaturvedi, T. P., 2012, Orthodontic management of buccally erupted ectopic canine with two case reports, Contemp Clin Dent, Vol 3(1):123-128
Husain, J. dkk., 2012, Management of the palatally ectopic maxillary canine, British Dental Journal, Vol 213: 171-176