Beranda » Artikel » Gigi Susu Tidak Copot Sampai Dewasa? Ini yang Terjadi!

Gigi Susu Tidak Copot Sampai Dewasa? Ini yang Terjadi!

Mei 24, 2025

Dokter Gigi Semarang Joy Dental - Halo Sobat Joy! Tahukah kamu bahwa tidak semua orang mengalami proses pergantian gigi susu yang sempurna? Ada sebagian orang yang mengalami kondisi gigi susu tidak copot sampai dewasa, dan ternyata hal ini bisa berdampak pada kesehatan gigi secara keseluruhan.

Gigi susu tidak copot sampai dewasa, yang dikenal sebagai persistensi gigi susu, seringkali terjadi karena tidak adanya gigi permanen pengganti atau karena gangguan dalam proses pergantian gigi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor genetik atau karena gigi permanen tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Fenomena ini bisa menimbulkan berbagai dampak negatif jika tidak ditangani dengan tepat.

Yuk, kita bahas tuntas bersama apa saja penyebab, dampak, serta solusi dari gigi susu tidak copot sampai dewasa.

Apa Itu Gigi Susu?

gigi susu tidak copot sampai dewasa

Gigi susu merupakan gigi pertama yang tumbuh pada masa kanak-kanak, biasanya mulai muncul saat bayi berusia sekitar enam bulan, dan akan tanggal secara bertahap mulai usia 6 tahun hingga sekitar 12 tahun. Gigi susu berjumlah 20 buah dan memiliki peran penting dalam membantu anak mengunyah makanan, berbicara, serta menjaga ruang bagi gigi permanen agar dapat tumbuh dengan posisi yang tepat.

Fungsi gigi susu sangat penting, Sobat Joy. Mereka membantu anak mengunyah makanan, berbicara dengan jelas, dan menjaga ruang bagi gigi tetap yang akan tumbuh nanti. Namun, ketika gigi susu tidak copot sampai dewasa, hal ini bisa menjadi masalah tersendiri.

Mengapa Gigi Susu Bisa Tidak Copot?

Sobat Joy, kondisi gigi susu tidak copot sampai dewasa bisa terjadi karena beberapa alasan berikut:

  1. Tidak Tumbuhnya Gigi Permanen Pengganti (Agenesis)
    Pada sebagian orang, gigi permanen yang seharusnya mendorong gigi susu untuk tanggal tidak terbentuk. Kondisi ini disebut agenesis gigi atau congenitally missing teeth, dan sering kali disebabkan oleh faktor genetik. Tanpa tekanan dari gigi permanen di bawahnya, gigi susu tidak copot hingga dewasa.
  2. Gigi Permanen Tumbuh di Posisi yang Salah (Ektopik)
    Salah satu alasan gigi susu tidak copot sampai dewasa karena gigi permanen bisa saja tumbuh di luar jalur seharusnya, sehingga tidak mendorong gigi susu keluar. Akibatnya, gigi susu tetap berada di posisinya, sementara gigi permanen tumbuh menyimpang.
  3. Fusi atau Impaksi
    Fusi adalah kelainan pembentukan gigi, dimana dua benih gigi permanen menyatu menjadi satu mahkota gigi yang berukuran lebih besar. Sementara impaksi adalah gagal tumbuhnya gigi akibat benih yang posisinya miring atau tertanam dalam tulang. Kedua kelainan tersebut dapat menyebabkan kegagalan erupsi dan retensi gigi susu.
  4. Trauma atau Infeksi
    Kemudian alasan berikutnya gigi susu tidak copot sampai dewasa karena adanya cedera pada gigi susu atau infeksi di masa anak-anak juga dapat menghambat pertumbuhan gigi permanen atau merusak benihnya, sehingga gigi susu tidak copot hingga dewasa atau tidak tanggal sesuai waktunya.

Dampak Gigi Susu yang Tidak Copot

Gigi susu tidak copot hingga dewasa memang tampak sepele, apalagi jika tidak menimbulkan nyeri. Namun, kenyataannya kondisi ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, baik dari segi kesehatan gigi dan mulut, estetika, hingga fungsionalitas rahang.

  1. Susunan Gigi yang Tidak Rapi
    Gigi susu tidak copot sampai dewasa dapat menghalangi gigi permanen tumbuh pada posisi yang benar. Hal ini dapat menyebabkan susunan gigi menjadi berjejal (crowding) atau gigi tumbuh bertumpuk dan miring. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tapi juga menyulitkan proses membersihkan gigi secara optimal, meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.
  2. Gangguan Gigitan 
    Maloklusi adalah kondisi di mana gigi atas dan bawah tidak bertemu dengan baik saat menggigit. Gigi susu tidak copot sampai dewasa bisa menyebabkan gigitan tidak sejajar, seperti overbite (gigitan dalam), openbite (gigitan terbuka), atau underbite (gigitan terbalik). Gangguan gigitan dapat mengganggu fungsi kunyah, menyebabkan nyeri rahang, bahkan memengaruhi artikulasi pengucapan suara.
  3. Risiko Karies dan Kerusakan Gigi
    Struktur gigi susu lebih tipis dan rapuh dibandingkan gigi permanen. Dampak gigi susu tidak copot sampai dewasa atau gigi susu masih tetap berada di rongga mulut hingga usia dewasa, ia lebih rentan terhadap kerusakan, terutama jika kebersihan mulut kurang terjaga. Gigi susu yang membusuk dapat menyebabkan infeksi yang menyebar ke jaringan sekitarnya.
  4. Masalah Estetika
    Gigi susu biasanya berukuran lebih kecil dari gigi permanen, sehingga bila tetap bertahan di antara gigi dewasa lainnya, bisa tampak tidak proporsional. Hal ini bisa memengaruhi kepercayaan diri seseorang, terutama saat tersenyum atau berbicara.
  5. Kehilangan Gigi Dini
    Karena akar gigi susu lebih pendek dan tulang penyangganya tidak sekuat gigi permanen, gigi susu yang tertinggal bisa goyah dan copot sendiri di usia dewasa. Kehilangan gigi tanpa pengganti dapat menyebabkan pergeseran gigi lain, berkurangnya kepadatan tulang rahang, dan gangguan pada sendi rahang.

Maka dari itu, penting untuk memerhatikan jika Sobat Joy atau orang terdekat mengalami gigi susu tidak copot sampai dewasa.

Bagaimana Cara Menangani Gigi Susu yang Tidak Copot?

Kabar baiknya, kondisi gigi susu tidak copot sampai dewasa bisa ditangani dengan pendekatan medis dan ortodontik yang tepat. Setiap kasus gigi susu yang tidak copot hingga dewasa membutuhkan pendekatan yang berbeda, tergantung pada penyebab dan kondisi masing-masing individu. Berikut beberapa opsi penanganannya:

  1. Pemeriksaan Rontgen Gigi
    gigi susu tidak copot sampai dewasa
    Langkah pertama yang penting adalah melakukan pemeriksaan rontgen untuk memastikan ada atau tidaknya benih gigi permanen di bawah gigi susu. Pemeriksaan klinis saja tidak cukup, karena posisi benih gigi di dalam gusi tidak bisa terlihat secara langsung. Evaluasi ada atau tidaknya benih gigi pengganti akan membantu dokter gigi menentukan rencana perawatan yang terbaik.
  2. Pencabutan Gigi Susu
    Jika gigi permanen sudah ada dan siap tumbuh, gigi susu yang masih bertahan biasanya akan dicabut agar terdapat ruang bagi gigi permanen bisa tumbuh pada tempatnya. Tindakan ini bisa dibarengi dengan perawatan behel/ortodontik bila diperlukan.
  3. Pengawasan dan Perawatan Ortodontik
    Jika gigi permanen tumbuh menyimpang tidak sesuai lengkung rahang, diperlukan perawatan ortodontik seperti pemasangan behel agar dapat membantu menkoreksi posisi gigi ke tempat yang semestinya.
  4. Implan Gigi atau Bridge Gigi Palsu
    Jika tidak ada gigi permanen pengganti, dan gigi susu tidak dapat dipertahankan (misalnya karena rapuh atau rusak), dokter gigi dapat menyarankan pemasangan implan atau bridge gigi palsu untuk menggantikan fungsi dan estetika gigi yang hilang.
  5. Restorasi Estetika
    Apabila gigi susu masih sehat dan tidak ada gigi permanen di bawahnya, gigi tersebut bisa dipertahankan dengan restorasi seperti mahkota (crown) untuk mengkoreksi bentuknya agar tampak serasi dengan gigi dewasa lainnya.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter Gigi?

Sobat Joy, meskipun terdengar unik, kondisi gigi susu tidak copot sampai dewasa adalah hal yang cukup sering terjadi dan bisa ditangani dengan langkah yang tepat. Mengenali penyebab, memahami dampaknya, serta mengetahui solusi medis yang tersedia akan membantu kamu menjaga kesehatan gigi jangka panjang.

Ingat, gigi susu tidak didesain untuk bertahan selamanya. Jika mereka tidak tanggal seperti seharusnya, penting bagi kita untuk mengambil tindakan sebelum menimbulkan masalah serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, terutama di klinik tepercaya seperti Joy Dental Semarang.

Idealnya, setiap anak sebaiknya rutin diperiksa ke dokter gigi sejak usia dini, untuk dapat mendeteksi masalah sejak dini dan dipantau perkembangan giginya secara berkala. Namun, jika Sobat Joy memiliki gigi susu tidak copot sampai dewasa, sebaiknya segera berkonsultasi jika:

  • Gigi susu mulai goyang atau terasa nyeri
  • Gigi tampak lebih kecil dari gigi lainnya dan mengganggu penampilan
  • Sobat Joy merasakan gangguan saat menggigit atau mengunyah
  • Ingin mempertimbangkan opsi estetika seperti veneer atau implan

Dokter Gigi Semarang Joy Dental: Solusi Gigi Susu Tidak Copot

Gigi susu tidak copot sampai dewasa bukanlah kondisi yang sepenuhnya langka, tetapi tetap harus mendapat perhatian serius. Persistensi gigi susu bisa menimbulkan berbagai masalah seperti maloklusi, gangguan estetika, risiko karies, hingga kehilangan gigi dini. Oleh karena itu, deteksi dini, pemeriksaan rutin ke dokter gigi, serta tindakan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi di kemudian hari. Jangan abaikan gigi susu yang tetap bertahan di usia dewasa, Sobat Joy dapat konsultasikan segera ke Dokter Gigi Semarang Joy Dental agar mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan kondisi Sobat Joy.

Untuk Sobat Joy yang berdomisili di Semarang, jangan khawatir! Joy Dental hadir dengan layanan profesional dan teknologi modern untuk menangani kasus gigi susu tidak copot sampai dewasa. Tim dokter kami akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan solusi terbaik sesuai kondisi gigimu.

Di Joy Dental, kenyamanan dan kesehatan pasien adalah prioritas. Jadi, bila kamu atau keluarga memiliki gigi susu yang belum juga copot di usia dewasa, segera buat janji dengan kami. Tidak hanya untuk perawatan, tapi juga untuk mencegah dampak jangka panjang.

Jadi, kalau Sobat Joy atau orang terdekat mengalami gigi susu tidak copot sampai dewasa, jangan panik ya, Sobat Joy! Ayo ambil langkah bijak dan konsultasikan segera untuk gigi yang lebih sehat, nyaman, dan percaya diri!

Penulis: drg. Ika Nanda F.

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram