Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Pernahkah Sobat Joy mengalami gigi geraham pecah? Gigi geraham bisa menjadi mudah pecah jika sudah diawali dengan adanya lubang gigi yang tidak dirawat. Pecahnya gigi geraham dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman hingga rasa nyeri jika tidak dilakukan perawatan.
Gigi geraham yang pecah dapat menimbulkan masalah baru pada gigi dan mulut sepertinya munculnya infeksi pada gusi, rasa nyeri yang hilang dan timbul, bau mulut, hingga timbulnya nyeri sendi rahang oleh karena pengunyahan yang tidak optimal pada kedua sisi. Perawatan pada gigi geraham yang pecah bervariasi tergantung dari kondisi gigi tersebut.
Penyebab Gigi Geraham Pecah
Terdapat beragam penyebab yang bisa menjadi pemicu gigi geraham pecah. Apa saja itu? Simak informasinya berikut ini.
1. Kerusakan Struktural
Salah satu penyebab dari pecahnya gigi geraham adalah adanya kerusakan struktural oleh karena trauma seperti benturan keras atau adanya ketegangan rahang yang berlebihan seperti yang terjadi pada pengunyahan satu sisi dalam jangka waktu yang lama dan efek dari menggigit benda yang terlalu keras.
Kerusakan struktural tersebut dapat berupa retak gigi (cracked tooth). Apabila gigi retak pada bagian mahkota, garis retakan dapat terlihat langsung dan akan lebih jelas apabila lokasi retakan dilalui sinar.
Namun apabila retakan terjadi pada akar gigi, maka hanya dapat dilihat dengan bantuan rontgen gigi. Gigi yang retak biasanya tidak disertai adanya kegoyangan gigi.
Kerusakan struktural yang lain adalah berupa pecah gigi (fractured tooth). Gigi yang pecah biasanya disertai adanya kegoyangan gigi atau hilangnya sebagian gigi. Gigi yang pecah karena trauma terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
- Gigi pecah pada bagian email.
- Gigi pecah pada bagian email dan dentin tanpa melibatkan ruang pulpa.
- Gigi pecah pada bagian email, dentin, dan melibatkan ruang pulpa.
- Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi mati dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota.
- Trauma pada gigi yang menyebabkan hilang/lepasnya gigi.
- Pecahnya gigi pada bagian akar, dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota.
- Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi berpindah posisi.
- Kerusakan gigi karena trauma atau benturan yang menyebabkan pecahnya mahkota yang besar, namun gigi tetap pada tempatnya dan akar tidak mengalami perubahan.
- Kerusakan pada gigi susu akibat trauma pada gigi depan.
Gigi yang retak atau pecah biasanya dapat menimbulkan gejala tidak nyaman hingga nyeri pada gigi. Oleh karena itu, perlunya menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti menggigit benda terlalu keras dan membuka tutup botol dengan gigi agar dapat terhindar dari gigi geraham yang pecah.
2. Karies Gigi yang Tidak Diobati
Pecahnya gigi geraham juga bisa terjadi oleh karena adanya karies gigi yang tidak diobati. Karies gigi yang dibiarkan lama tanpa perawatan, akan semakin meluas dan menyebabkan gigi menjadi lunak dan rapuh.
Lama-kelamaan gigi yang sudah karies akan habis karena pecah sedikit demi sedikit, atau langsung pecah apabila gigi mendapat tekanan terus-menerus ketika proses pengunyahan.
Untuk itu, terjadinya karies gigi yang dapat membuat gigi menjadi pecah ini harus dicegah yaitu dengan rajin menyikat gigi dengan benar minimal dua kali sehari pada pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.
Sobat Joy juga perlu melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk mengetahui apakah terdapat gigi yang karies dan memerlukan perawatan, supaya kerusakan gigi oleh karena karies ini tidak berlanjut.
Gejala Gigi Geraham Pecah
Setelah tadi Sobat Joy mengetahui apa saja penyebab dari gigi geraham yang pecah, sekarang Sobat Joy perlu mengetahui apa saja gejala yang dialami apabila gigi geraham pecah.
1. Nyeri pada Gigi
Gigi geraham yang pecah pada beberapa kasus akan menimbulkan rasa nyeri ringan hingga berat yang dirasakan terutama saat mengunyah makanan atau ketika menekan gigi yang diduga pecah.
Gigi geraham yang pecah hanya melibatkan lapisan email saja mungkin tidak akan menimbulkan rasa nyeri, namun jika gigi geraham pecah melibatkan ruang pulpa yang berisi saraf gigi, rasa nyeri dapat terjadi spontan.
Maka dari itu, penting bagi Sobat Joy untuk mengenali rasa nyeri akibat gigi geraham yang pecah tersebut sehingga dapat segera memeriksakannya ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
2. Sensitivitas Gigi
Sensitivitas gigi dapat terjadi ketika gigi geraham pecah, yaitu ditandai dengan timbulnya rasa ngilu/sakit ketika terkena makan dan minuman yang panas, dingin atau manis. Sensitivitas gigi atau timbulnya rasa ngilu yang terjadi ini bisa menjadi tanda adanya kerusakan yang terjadi pada gigi geraham, baik itu hanya retak atau pecah.
Hal itu terjadi karena terdapat bagian gigi yang seharusnya tertutup namun akhirnya terpapar oleh rangsang dari luar oleh adanya kerusakan.
Pengobatan Gigi Geraham Pecah
Rasa nyeri yang mungkin timbul dari gigi geraham yang pecah memang dapat diredakan sementara dengan minum obat antinyeri, namun hal tersebut tidak akan menghilangkan nyeri secara permanen selama gigi geraham yang pecah tidak dilakukan perawatan.
Pengobatan/perawatan yang dapat dilakukan terhadap gigi geraham yang pecah adalah sebagai berikut:
1. Restorasi Gigi
Restorasi gigi ini dapat menjadi pilihan perawatan untuk gigi geraham yang pecah. Restorasi gigi dapat berupa tambal gigi secara langsung (direct restoration) untuk kasus gigi geraham pecah kecil sampai sedang yang dapat selesai dalam sekali kunjungan.
Tambal gigi tidak langsung (indirect restoration) yaitu tambalan gigi yang dibuat di laboratorium dan dipasang pada gigi yang pecah besar dan melibatkan tonjol-tonjol gigi, dan Mahkota Jaket (crown) yaitu restorasi yang dilakukan pada gigi geraham yang pecah dimana mahkota gigi yang tersisa sedikit.
Restorasi gigi ini dapat mengembalikan bentuk dari gigi, memperbaiki fungsi dari gigi, dan memperbaiki estetika/penampilan dari gigi geraham yang pecah.
2. Ekstraksi Gigi
Ekstraksi gigi atau pencabutan gigi menjadi pilihan terakhir untuk gigi geraham yang pecah. Jika gigi geraham yang pecah sudah tidak lagi dapat dipertahankan dengan restorasi gigi, maka perawatan pilihannya adalah pencabutan gigi.
Dalam beberapa kasus gigi geraham yang telah pecah parah dan menyisakan sisa akar gigi, atau gigi geraham yang pecah pada bagian akar gigi, maka akan disarankan untuk dicabut.
Prosedur pencabutan gigi akan dilakukan dengan obat bius/anestesi terlebih dahulu sehingga saat proses pencabutan tidak akan terasa sakit. Setelah pencabutan gigi juga terdapat beberapa instruksi yang harus dilakukan pasien supaya luka bekas pencabutan dapat sembuh dengan baik.
Pencabutan gigi geraham yang pecah terutama untuk gigi dewasa ini menyebabkan kehilangan gigi secara permanen, sehingga terdapat perawatan lanjutan untuk menggantikan gigi yang hilang yaitu dengan gigi tiruan dengan tujuan untuk mendapatkan fungsi pengunyahan yang optimal dan mencegah gigi sekitarnya bergerak.
Pencegahan Gigi Geraham Pecah
Gigi geraham yang pecah dapat bermula dari gigi yang sudah karies maupun gigi yang masih sehat. Untuk itu, mencegah gigi geraham pecah bisa dimulai dengan mencegah timbulnya karies gigi yaitu dengan rajin menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari.
Selain itu juga disertai dengan flossing serta rutin konsultasi dan periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Selain itu mencegah gigi geraham pecah juga dapat dilakukan dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti mengunyah makanan yang terlalu keras, menggigit benda yang terlalu keras, membuka tutup botol dengan gigi, dan mengunyah hanya pada satu sisi rahang saja.
Nah Sobat Joy, apabila Sobat Joy memiliki masalah dengan gigi geraham yang pecah, segera periksakan ke dokter gigi yang terpercaya dan berpengalaman di Klinik Gigi Joy Dental terdekat ya..
Penulis : drg Ariza Indriyanti