Filosofi Behel atau Orthodonsi. Ortho dalam dunia kedokteran ada 2 yaitu Orthopedi dan Orthodonsi. Ortho secara etimologi berarti LURUS atau BENAR. Jadi dalam orthodonsi artinya meluruskan dan mengoreksi susunan gigi. Dalam skala lebih besar orthodonsi adalah memperbaiki kualitas hidup. Jadi tidak hanya kesehatan gigi dan kesehatan umum. Melainkan kesehatan sosial juga terangkat karena meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan memaksimalkan estetis yang berhubungan dengan interaksi sosial.
Pra perawatan orthodonsi perlu persiapan cukup lama. Karena menyangkut analisis medis, analisis latar belakang personal beserta keluarga dan aspek sosial pasien. Apakah mampu menerima perawatan ini atau tidak. Artinya ikatan antara dokter gigi dan pasien sudah mulai tercipta pada tahap ini. Karena setiap pasien adalah individu yang berbeda.
Masuk pada tahapan perawatan pun cukup menyita waktu. Rata-rata minimal untuk kasus ringan membutuhkan waktu 2 tahun. Jika kasus berat tentu lebih lama lagi. Bisa sampai 4-5 tahun dengan frekuensi kontrol rata-rata sekali dalam 3 pekan.
Ini artinya kadang antara dokter dan pasien akan tercipta hubungan kekeluargaan yang erat. Bayangkan, seorang dokter akan mengikuti kabar pasien di rentang waktu itu. Tentang serunya pasien bercerita kisah cinta monyetnya, tentang persaingan masuk SMA, tentang yang menghadapi ujian akhir, kebahagiaan kelulusan, persiapan pernikahan, kehamilan, kelahiran dan momen-momen curhatable yang lain. Jelas tidak akan seintens ini jika didapat dari pasien tambal, cabut gigi & scaling.
Seorang dokter orthodontis bahkan harus menjadi tempat curhat untuk kabar-kabar duka dari mereka. Jelas tidak hanya urusan gigi saja yang diperhatikan. Dalam fase ini, si dokter harus bisa jadi penyejuk hati.
Hubungan ini tidak akan terbentuk jika kamu pasang di yang selain dokter gigi. Tukang gigi atau salon kecantikan, misalnya, yang berorientasi pada bisnis semata tanpa kaidah medis. Kerja cepat dan kejar balik modal. Jauh dari filosofi ortho. Kesehatanmupun jadi tergadaikan hanya karena mengejar harga murah.
Baca Juga : Kontrol Behel Harus Ribet