Salah satu tujuan memasang kawat gigi adalah meratakan gigi yang agak tonggos. Namun sembarangan memilih kawat gigi tidak akan mengatasi masalah, justru memunculkan bahaya lain termasuk risiko kanker.
Prof drg Armasastra Bahar, PhD dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia mengingatkan, di pasaran banyak beredar kawat gigi buatan Tiongkok yang berkualitas rendah. Bahan yang digunakan bisa mengalami korosi alias karatan akibat kontak dengan air liur.
"Sangat berbahaya karena karatnya bisa masuk ke manusia. Dampaknya bisa terjadi bermacam-macam penyakit, salah satunya kanker," kata dokter gigi yang akrab disapa Prof Arma tersebut, seperti ditulis Rabu (10/12/2014).
Untuk itu, Prof Arma menganjurkan agar pemasangan kawat gigi benar-benar mempertimbangkan kebutuhan medis. Kalau hanya untuk gaya-gayaan, kawat gigi cenderung merepotkan. Misalnya saat menyikat gigi, terkadang tidak bisa bersih karena terhalang kawat.
Sementara itu Prof drg Heriandi Sutadi, SpKGA(K), PhD dari RS Pondok Indah mengatakan bahwa masalah gigi, termasuk gigi tonggos tidak selalu harus diatasi dengan kawat. Pada anak-anak misalnya, cukup diperiksakan ke dokter anak untuk diamati perkembangannya.
"Hingga usia 18 tahun, disarankan untuk pergi ke dokter anak karena masih dalam masa pertumbuhan. Sedangkan pada orang dewasa yang ingin meratakan giginya, sebaiknya pergi ke dokter spesialis ortodonti," kata Prof Heriandi.
Kunjungi Juga Youtube dan Instagram Joy Dental untuk update informasi, tips & trik menjaga kesehatan gigi.