Halo Sobat Joy, Apakah pernah melihat iklan pasta gigi khusus perokok? Apakah dengan menggunakan pasta gigi tersebut, gigi perokok bisa putih kembali? Lantas bagaimana dengan gigi para perokok yang berubah warna menjadi kekuningan, apakah dapat menjadi putih? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Rokok merupakan gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas khusus, kemudian dikonsumsi dengan cara dibakar dan dihisap. Menurut laporan dari Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA), Indonesia merupakan Negara dengan jumlah perokok terbanyak se-Asean, yaitu sebanyak 65,19 juta orang. Dapat dikatakan, sebesar 34% penduduk Indonesia merupakan perokok aktif. Seperti yang kita tahu, rokok mengandung zat adiktif yang tidak baik bagi kesehatan.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan, rokok juga berdampak pada penampilan loh Sobat Joy. Kandungan nikotin dan tar pada rokok dapat menempel pada email gigi saat dihisap. Akibatnya, gigi Sobat Joy menjadi berwarna kekuningan dan beberapa juga meninggalkan plak pada gigi. Hal ini tentu membuat penampilan Sobat Joy kurang menarik dan senyum menjadi kurang percaya diri. Jika sudah seperti ini, apa yang Sobat Joy bisa lakukan?
Baca Juga : Penyebab Gigi Renggang dan Cara Mengatasinya
Berbagai merek pasta gigi mengeluarkan jenis produk pasta gigi pemutih. Iklan di berbagai media juga menyebutkan bahwa pasta gigi tersebut dapat memutihkan gigi. Hal ini menyebabkalln banyak orang menggunakan pasta gigi pemutih demi memutihkan gigi yang berubah warna menjadi kekuningan akibat zat-zat yang terkandung dalam rokok. Namun, benarkah demikian? Umumnya kandungan bahan dalam pasta gigi antara lain hydrated silica, calcium carbonate, dicalcium phosphate, calcium pyrophospate, alumina, perlite, dan sodium bicarbonate.
Kunci pada pasta gigi pemutih yaitu mengandung bahan abrasif yang digunakan untuk membersihkan stain dan plak, agar tidak terakumulasi dan menumpuk pada gigi. Bahan abrasif yang terkandung dapat menghilangkan stain dalam penggunaan selama 2 minggu. Namun, pasta gigi pemutih tidak dapat mengubah warna gigi menjadi lebih putih.
Stain dan plak yang dibersihkan membuat gigi tampak lebih putih alami. Karena hanya diaplikasikan menggunakan bulu sikat, pasta gigi pemutih ini hanya dapat membersihkan bagian terluar permukaan gigi yang dapat dijangkau. Sementara bagian dalam atau bagian-bagian gigi yang tidak terjangkau, tidak mendapat pengaruh dari pasta gigi ini. Mengutip Jurnal Kesehatan Gigi 6 Nomor 2 (2019) 109-112,
“Stain sulit dibersihkan hanya dengan menyikat gigi. Teknik pembersihan stain yang biasa dilakukan oleh dokter gigi adalah cara mekanik atau cara kimia. Pembersihan stain secara mekanik dengan menggunakan instrument abrasive kombinasi bahan poles sedang secara kimia dengan mengulaskan larutan kimia yang dikenal dengan merek dagang Oco.”
Kunjungi Juga Youtube dan Instagram Joy Dental untuk update informasi, tips & trik menjaga kesehatan gigi.
Adakah Sobat Joy yang merokok tapi ingin memiliki gigi cantik dan sehat? Sebaiknya, selain merawat gigi dengan menggunakan pasta gigi dua kali sehari, Sobat Joy juga perlu melakukan pembersihkan karang gigi minimal 6 bulan sekali.
Hal ini dilakukan untuk membersihkan bagian-bagian gigi yang tidak dapat dijangkau oleh bulu sikat. Untuk mendapatkan gigi yang putih dan cantik, Sobat Joy juga bisa melakukan perawatan bleaching. Setelah melakukan bleaching, gigi Sobat Joy dapat dirawat dengan menggunakan pasta gigi pemutih. Jangan lupa memilih pasta gigi yang sudah ber-BPOM ya Sobat Joy!
Tertarik untuk melakukan pembersihan karang gigi (scaling) dan bleaching? Joy Dental menyediakan paket untuk Sobat Joy yang ingin melakukan perawatan scaling dan bleaching sekaligus, tentunya dengan biaya yang lebih hemat. Penjelasan tentang paket scaling dan bleaching di Joy Dental, klik di sini.
Sumber:
1.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/31/indonesia-negara-dengan-jumlah-perokok-terbanyak-di-asean
2.http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/index
3.http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jmkg/article/view/161
Ditinjau oleh: drg. Bonifasius Primario W., M. Biotech