Klinik Gigi Joy Dental - Perkembangan behel terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas perawatan gigi. Salah satu inovasi terkini yang semakin populer adalah penggunaan behel self ligating.
Dibandingkan dengan behel konvensional, behel self ligating diklaim lebih tidak sakit dan memiliki gaya yang lebih stabil sehingga mempercepat proses merapikan gigi. Behel ini juga membawa konsep baru dalam penanganan masalah gigi yang membutuhkan perbaikan posisi. Nah, Sobat Joy ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak penjelasan berikut!
Apa Itu Behel Self Ligating?
Behel self ligating adalah alat ortodontik dengan sistem inovasi terbaru yang dirancang untuk memperbaiki posisi gigi dan rahang tanpa memerlukan karet elastis untuk mengikatnya. Behel self ligating menggunakan bracket khusus yang memiliki mekanisme penguncian internal.
Bracket ini memungkinkan kawat ortodontik dipasang dan diposisikan dengan mudah tanpa memerlukan tambahan karet untuk menjaga posisinya.
Sistem ini menghilangkan ketergantungan karet, sebagai “alat penjepit kawat”, yang biasanya diganti setiap kontrol pada behel konvensional.
Pada behel self ligating, karet tidak perlu digunakan untuk memegang kawat karena bracket telah secara otomatis mengunci kawat tersebut. Hal ini mengurangi gesekan dan tekanan yang biasanya terjadi selama perawatan ortodontik konvensional.
Keunggulan Behel Self Ligating
Behel self ligating menawarkan sejumlah keuntungan klinis. Kelebihan utama dari konsep ini adalah pengurangan friksi dan tekanan yang biasanya terjadi pada bracket konvensional. Gaya friksi atau gesekan tersebut menjadi hambatan dalam pergerakan gigi sehingga sebaiknya diminimalisir.
Gesekan yang dihasilkan dapat menyebabkan perlawanan tambahan dan memperlambat pergerakan gigi. Dengan behel self ligating, gesekan ini dapat diminimalisir sehingga perawatan ortodontik menjadi lebih efisien.
Efisiensi ini juga berdampak pada penurunan jumlah kontrol ke dokter gigi. Dengan behel self ligating, pasien dapat mengalami perubahan posisi gigi yang lebih cepat.
Selain itu, penggunaan behel self ligating juga memberikan kenyamanan ekstra bagi pasien. Desain yang ergonomis dan lebih halus mengurangi potensi iritasi pada mukosa pipi, gusi, dan jaringan lunak di dalam mulut.
Pasien merasa nyaman karena gesekan dan tekanan yang diminimalisir oleh sistem self ligating. Inilah yang menyebabkan behel self ligating tidak hanya memberikan solusi ortodontik yang efisien tetapi juga memprioritaskan pengalaman pasien yang lebih nyaman selama proses perawatan.
Jenis Behel Self Ligating
Berbagai merk dan jenis behel self ligating tersedia di pasar dengan berbagai merk. Perbedaan antara sistem-sistem bracket ini terletak pada desain dan teknologi yang digunakan. Secara umum jenis behel self ligating dibagi menjadi 2, yakni bracket aktif dan bracket pasif. Kedua tipe ini menggunakan mekanisme seperti "pintu" atau "gerbang" untuk menutup bracket:
- Bracket aktif menggunakan mekanisme klip pegas geser. Jenis bracket ini menekan kawat gigi dengan gaya aktif.
- Bracket pasif menggunakan mekanisme geser sederhana. Berbeda dengan bracket aktif, bracket ini tidak menekan kawat secara aktif.
Sementara itu, apabila berdasarkan material bahannya, behel self ligating dibedakan menjadi self ligating metal dan self ligating clear. Sesuai namanya, self-ligating metal terbuat dari bahan logam dengan warna silver dan self ligating clear terbuat dari bahan yang transparan, yaitu ceramic, dan bahan lainnya yang serupa dengan gigi.
Behel self ligating juga memiliki merk pioneer yang cukup populer hingga saat ini, yaitu Damon. Adapun, behel self ligating Damon dan brand lainnya memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing.
Perbandingan Behel Self Ligating dengan Behel Konvensional
Berikut perbandingan antara behel self ligating dengan behel konvensional yang perlu Sobat Joy pahami:
1. Behel Self Ligating Lebih Hemat Jumlah Kunjungan Kontrol
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jenis bracket menghasilkan sistem yang berbeda pada behel konvensional dan behel self ligating. Perawatan behel konvensional memerlukan kontrol setiap 3-4 minggu sekali, sedangkan pada behel self ligating, kontrol dapat dilakukan 2 bulan sekali bahkan 6 bulan sekali tergantung pada fase perawatannya.
Alasan mengapa behel konvensional memerlukan rentang waktu kontrol yang lebih cepat, yaitu karena karet pengikat behel konvensional kekuatannya menurun pada minggu ke-3 hingga ke-4 sehingga memerlukan penggantian untuk menjaga kekencangan kawat pada bracket agar proses pergerakkan gigi dapat berlanjut.
Sementara behel self ligating dengan sistem bracket pengunci internal akan memiliki rentang kontrol yang lebih lama karena tidak ketergantungan pada kekencangan karet. Pada kasus dengan level kesulitan yang setara, jumlah kunjungan kontrol self ligating akan relatif lebih sedikit dibandingkan pada behel konvensional.
2. Perawatan Behel Self Ligating Lebih Cepat
Menurut studi, perubahan pada behel self ligating lebih cepat dalam 6 bulan sampai 1 tahun lebih awal dibandingkan dengan behel konvensional.
Behel self ligating memiliki bracket dengan pengunci internal yang tidak membutuhkan karet, sehingga gaya akan selalu aktif dan menjadi lebih stabil sehingga dapat menggerakkan gigi lebih cepat dibandingkan behel konvensional.
3. Behel Self Ligating Memberikan Kenyamanan Ekstra
Behel secara umum memang dapat menciptakan rasa tidak nyaman hingga nyeri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gesekan yang diminimalisir oleh bracket pada self ligating, mampu menurunkan rasa sakit/nyeri akibat tekanan yang disebabkan pengencangan karet yang dibutuhkan pada behel konvensional.
4. Behel Self Ligating Memungkinkan Keberhasilan Perawatan Tanpa Pencabutan
Kombinasi bracket Damon self ligating pasif, kawat, dan teknik yang tepat memungkinkan gigi dapat dirapikan tanpa pencabutan gigi permanen. Selain itu bracket sistem Damon juga dapat menghindari penggunaan ekspander palatal yaitu alat untuk melebarkan langit-langit mulut bahkan menghindari pembedahan sehingga proses behel dapat ditangani tanpa operasi.
5. Behel Self Ligating Lebih Mudah Dibersihkan
Pembersihan lebih mudah. Partikel makanan mudah terjebak di sekitar bracket. Tidak adanya karet pada behel self ligating serta desain yang lebih tidak berlekuk menyebabkan behel self ligating relatif lebih mudah dibersihkan dibandingkan behel konvensional.
Siapa yang Cocok untuk Behel Self Ligating?
Apakah seseorang cocok untuk dipasang behel self ligating itu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya yaitu kondisi kasus dan kebutuhan secara spesifik, rencana perawatan, serta budget masing-masing, dll.
Ortodontis atau dokter gigi dapat bekerja sama dengan Sobat Joy untuk menentukan apakah kawat gigi self ligating merupakan pilihan yang terbaik untuk Sobat Joy.
Behel konvensional merupakan inovasi ortodonsia yang dibutuhkan untuk membantu proses pergerakan gigi. Keuntungan behel self ligating di antaranya adalah hemat kunjungan kontrol, perawatan yang lebih cepat, memberikan kenyamanan ekstra, menghindari pencabutan, dan lebih mudah dibersihkan.
Nah, dari penjelasan ini, apabila Sobay Joy memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi di klinik terdekat ya, sampai jumpa!
Penulis : drg. Berilla Silsila Surbakti
Referensi:
- Dehbi H, et al. (2017). Therapeutic efficacy of self-ligating brackets: A systematic review. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28778722/
- Jahanbin A, et al. (2019). Comparison of self-ligating Damon3 and conventional MBT brackets regarding alignment efficiency and pain experience: A randomized clinical trial. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7072093/
- Marshall SD, et al. (2010). Self-ligating bracket claims. https://www.ajodo.org/article/S0889-5406(10)00407-5/fulltext