KLINIK GIGI JOY DENTAL — Overdenture, Sobat Joy ada yang tahu istilah tersebut? Mungkin masih terdengar asing ya untuk sebagian besar orang. Tapi jangan khawatir, karena kali ini kami akan mengulas secara detail tentang tentang overdenture, bagaimana proses pembuatan, hingga manfaatnya!
Kehilangan gigi memang menjadi permasalahan terkait estetika, fungsi pengunyahan dan bicara, serta kehidupan sosial. Karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kepercayaan diri seseorang. Hilangnya gigi dapat terjadi karena karies gigi, trauma, atau adanya penyakit jaringan pendukung gigi.
Perawatan untuk menggantikan gigi yang hilang dapat berupa implan gigi, gigi tiruan cekat dan gigi tiruan lepasan. Pemilihan protesa gigi tersebut tentunya tergantung oleh gigi yang hilang, gigi yang tersisa, dan kondisi jaringan pendukung gigi. Nah, saat ini terdapat solusi perawatan prostetik yang semakin populer dan sering digunakan yaitu pembuatan overdenture.
Apa itu Overdenture?
Overdenture adalah gigi tiruan sebagian lepasan atau gigi tiruan lengkap lepasan yang menutupi dan bersandar pada satu atau lebih gigi alami, akar gigi, dan dental implant. Overdenture juga dikenal sebagai gigi tiruan overlay, prosthesis overlay, dan gigi tiruan berlapis.
Perbedaan overdenture dengan gigi tiruan konvensional adalah penyangga plat overdenture adalah gigi alami, gigi rusak/sisa akar gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar, dan atau dental implant.
Sementara penyangga plat gigi tiruan konvensional adalah gigi sehat, jaringan gusi, dan tulang sekitar gigi yang hilang, baik dengan tambahan kawat atau tidak. Dari berbagai literatur menyebut bahwa overdenture memiliki retensi dan stabilisasi yang lebih baik dibandingkan gigi tiruan konvensional. Bagian-bagian utama dari overdenture adalah sebagai berikut:
- Plat basis. Plat basis terbuat dari akrilik yang berfungsi sebagai tempat menempelnya anasir gigi tiruan
- Anasir gigi. Anasir gigi adalah gigi palsu yang berfungsi menggantikan gigi yang hilang
- Komponen tambahan retensi mekanik. Komponen tambahan pada overdenture untuk menambah retensi mekanik bentuknya bermacam-macam. Biasanya terletak pada permukaan bagian dalam dari plat basis atau pada gigi penyangga agar overdenture dapat menempel dengan baik pada rahang.
Jenis-Jenis Overdenture
Jenis-jenis overdenture berdasarkan komponen dan preparasi gigi penyangga dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Overdenture Non Coping (Overdenture Bare Root)
Gigi yang menjadi penyangga pada overdenture non coping dilakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengurangan mahkota sebesar 2-3 mm, direstorasi dengan bahan tumpatan dan dibentuk konveks atau menyerupai kubah.
2. Overdenture Coping
Pada overdenture coping, dilakukan pembuatan coping berbentuk kubah dan disemenkan pada gigi penyangga. Overdenture coping terbagi menjadi:
- coping pendek yang memiliki tinggi 2 mm dan diindikasikan untuk gigi yang memerlukan perawatan saluran akar.
- coping medium
- coping panjang yang memiliki tinggi 5-8 mm, umumnya dilakukan pada gigi yang tidak memerlukan perawatan saluran akar.
3. Overdenture dengan Attachment (Kaitan)
Pada overdenture dengan attachment, gigi penyangga diberi alat tambahan untuk retensi, yaitu berupa:
- Magnet
Pada overdenture dengan kaitan magnet ini, terdiri dari pasangan magnet dan keeper. Dimana magnet diletakkan pada basis plat dan keeper disemenkan pada gigi penyangga akar gigi yang telah dulakukan PSA. Sehingga dapat menahan gigi tiruan dengan kekuatan tarikan magnet.
Adanya magnet dapat menambah retensi baik pada gigi tiruan sebagian lepasan maupun gigi tiruan penuh tanpa perlu memperhatikan arah pemasangan. Magnet dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan jenis penyangga yang lain.
- O-ring
O-ring sebagai alat retensi overdenture dapat dipasang pada gigi maupun implan. O-ring dipasang pada basis gigi tiruan dan kepala bola diletakkan pada gigi penyangga atau dipasang pada implan dengan sekrup.
- Bar dan Clip
Bar yang panjang terhubung dan terikat pada gigi-gigi penyangga, sementara clip diletakkan pada basis gigi tiruan. Clip ini yang kemudian akan memegang bar dan memberikan retensi.
Bagaimana Proses Pembuatan Overdenture?
Setelah sebelumnya mengetahui tentang apa itu overdenture dan jenis-jenisnya, kali ini masuk bagian pada proses pembuatannya yang tentunya membutuhkan waktu juga keahlian khusus. Untuk proses pembuatannya sendiri antara lain meliputi:
1. Konsultasi dan Evaluasi
Pada tahap awal sebelum memutuskan untuk membuat overdenture, hal yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter gigi yang berkompeten terlebih dahulu. Pada tahap konsultasi ini keluhan terkait gigi dan mulut dapat disampaikan langsung kepada dokter gigi. Selanjutnya dokter gigi akan melakukan pemeriksaan secara langsung.
Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan terkait gigi, gusi, dan tulang rahang secara keseluruhan. Apabila perlu, dokter gigi juga akan meminta Sobat Joy untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen gigi untuk mengetahui kondisi gigi dan tulang rahang Sobat Joy.
Dari pemeriksaan subjektif, objektif, dan penunjang inilah dokter gigi nantinya akan memberikan rekomendasi terbaik mengenai jenis overdenture yang sesuai dengan kondisi Sobat Joy.
2. Pengambilan Jejak dan Pembuatan Protesis
Pada kunjungan pertama setelah konsultasi, pasien akan dilakukan pencetakan gigi rahang atas dan rahang bawah untuk membuat model studi serta penentuan warna gigi. Selanjutnya pasien akan dirujuk ke bagian konservasi gigi untuk melakukan perawatan saluran akar yang akan dijadikan penyangga overdenture nantinya.
Pada kunjungan kedua setelah perawatan saluran akar selesai. Dilanjutkan persiapan gigi penyangga lain yang mungkin akan digunakan seperti pemotongan dan restorasi gigi untuk overdenture bare root, preparasi gigi untuk jenis overdenture coping, serta pengambilan bahan pada gigi serta pemasangan keeper untuk overdenture magnet.
Selanjutnya dilakukan pencetakan gigi kembali untuk pembuatan basis plat gigi tiruannya. Pada kunjungan ketiga, khusus untuk overdenture coping, dilakukan pemasangan coping dan dilanjutkan cetak gigi untuk basis plat gigi tiruan. Pada kunjungan keempat, setelah basis plat gigi tiruan sudah jadi akan dilakukan pencatatan gigit dan penyusunan gigi.
Pada kunjungan kelima, dilakukan pasang coba hasil penyusunan gigi dan di periksa gigitan, retensi, stabilisasi, dan estetika pada pasien. Selanjutnya proses akan dilakukan oleh laboratorium gigi hingga protesa jadi dan siap dipakai.
3. Penyesuaian dan Pemasangan
Selanjutnya adalah kunjungan keenam, dilakukan insersi gigi tiruan yang sudah jadi dan pemasangan magnet pada overdenture magnet pada basis plat gigi tiruan. Pada kunjungan ini akan di cek kembali gigitan, retensi, stabilisasi, estetika dan kenyamanan pasien memakai gigi tiruan.
Setelah pemasangan gigi tiruan, pasien akan diberi instruksi terkait cara melepas pasang, cara membersihkan dan segala hal yang berkaitan dengan gigi tiruan yang dipakai sembari adaptasi kurang lebih satu minggu. Kunjungan selanjutnya adalah satu minggu pasca pemakaian gigi tiruan untuk kontrol apakah terdapat keluhan atau tidak.
Apa Manfaat Overdenture?
Dibuatnya overdenture ini tentu bukan tanpa alasan dan coba-coba. Karena faktanya overdenture memiliki berbagai manfaat yang menguntungkan bagi mereka yang menjalani produser tersebut. Diantara berbagai manfaatnya sebagai berikut:
1. Stabilitas dan Retensi yang Lebih Baik
Overdenture memiliki retensi dan stabilitas yang baik dibandingkan dengan gigi tiruan konvensional. Hal ini karena penyangga dari overdenture memanfaatkan sebanyak mungkin gigi yang masih alami yang tertanam dalam tulang, atau dengan penambahan implant.
Semakin banyak penyangga yang tertanam kuat dalam tulang maka retensi dan stabilitas pun semakin baik. Gigi tiruan tidak mudah bergerak baik dalam keadaan diam maupun ketika sedang berfungsi. Sehingga fungsi pengunyahan dan berbicara juga akan semakin baik.
2. Pengurangan Resorpsi Tulang
Pemakaian overdenture juga akan mengurangi resorpsi (penurunan) tulang karena tekanan pengunyahan pada gigi tiruan tidak hanya menyebar pada jaringan gusi dan tulang. Namun pada gigi-gigi penyangga dan implant. Sehingga kesehatan gusi dan jaringan sekitarnya pun akan terjaga dengan baik.
Bagaimana Perawatan Overdenture?
Meskipun begitu, overdenture juga tetap harus melalui perawatan secara rutin untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi. Perawatannya bisa dilakukan dengan cara:
1. Rutin Menjaga Kebersihan
Perawatan sehari-hari yang harus selalu dilakukan pada overdenture adalah membersihkannya. Gigi tiruan harus selalu dibersihkan dengan cara disikat dan dilepas ketika malam hari.
Selain itu, rutin menyikat minimal dua kali sehari pada gigi tersisa yang menjadi penyangga gigi tiruan. Bila perlu, adanya pengolesan fluor untuk gigi-gigi tertentu untuk mencegah gigi menjadi karies dan rusak.
2. Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi
Selain perawatan mandiri di rumah, pemakai overdenture pun juga perlu rutin setiap enam bulan sekali ke dokter gigi. Guna pemeriksaan dan evaluasi gigi tiruan dan gigi penyangga. Sehingga ketika terjadi suatu masalah dapat langsung tertangani dengan baik.
Overdenture merupakan gigi tiruan lepasan yang menutupi dan bersandar pada satu atau lebih gigi alami, akar gigi, atau dental implant. Overdenture adalah salah satu solusi prostetik yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan gigi yang rusak atau gigi yang sudah hilang.
Untuk mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan gigi Sobat Joy, segera konsultasikan dengan dokter gigi yang berpengalaman ya Sobat Joy.
Penulis : drg Ariza Indriyanti
Referensi :
- Akbar, H.O, dkk., 2021, Overdenture Sebagai Preservasi Tulang Alveolar dan Retensi Gigi Tiruan Rahang Bawah, Clinical Dental Journal UGM, Vol 7 No 2.
Gunawan, G.R.N, dkk. 2009, Perawatan Gigi Tiruan Lengkap menggunakan Overdenture Magnet, Coping, dan Bare Root sebagai Retensi, Clinical Dental Journal UGM, Vol 5 No 1.