Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Permen Karet untuk Gigi Mampu Melawan Bakteri? Ini Faktanya!

Permen Karet untuk Gigi Mampu Melawan Bakteri? Ini Faktanya!

Agustus 3, 2023

Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Sebagian besar orang pasti mengenal permen karet. Permen yang biasanya manis ataupun ada rasa mint, biasanya sekadar dikunyah untuk mendapatkan rasa manis yang terkandung di dalamnya, atau untuk mendapatkan wangi segar yang terkandung pada permen karet yang mengandung mint atau ekstrak herba lain. 

Permen karet biasanya terdiri atas komposisi base gum yang tidak larut dalam air, bahan yang larut air serta bahan dengan zat aktif tertentu. Permen karet sendiri ada yang memiliki fungsi medis, dengan cara memberikan zat aktif tertentu di dalamnya. 

Penggunaan permen karet saat ini banyak diteliti tentang kegunaannya dalam peningkatan kesehatan gigi. Misalnya Guglielmo, dkk, (2012) yang meneliti tentang pengaruh mengunyah permen karet xylitol dalam menurunkan kemungkinan timbulnya gigi berlubang pada gigi geraham anak-anak usia sekolah, yang diobservasi selama 2 tahun lamanya. 

Permen karet untuk kesehatan gigi, Sumber: republika.co.id

Permen karet untuk kesehatan gigi, Sumber: republika.co.id

Selain itu ada juga Keukeenmeester, dkk. yang merangkum berbagai penelitian yang membahas pengaruh permen karet bebas gula terhadap plak gigi dan kondisi radang gusi, dalam rangkuman penelitian tersebut terdapat berbagai bahan aktif yang digunakan dalam penelitian seperti ekstrak eucalyptus, pyenogenol, funoran, dan acacia

Saat ini organisasi besar di berbagai negara seperti FDI World Dental Association, American Dental Association, European Food Safety Authority, merekomendasikan permen karet sebagai agen pencegah gigi berlubang.

Benarkah Permen Karet Bisa Menggantikan Sikat Gigi?

Seputar manfaat permen karet bagi rongga mulut, terdapat mitos yang mengatakan bahwa permen karet dapat menggantikan sikat gigi, apakah itu benar? 

Tentu tidak benar, ya Sobat Joy. Hal tersebut karena dalam aktivitas pembersihan gigi, pembersihan mekanis menggunakan sikat gigi masih yang paling efektif dalam membersihkan sisa makanan yang masih tertinggal di permukaan gigi, terutama pada sisa makanan yang berada di sudut yang sulit, maupun sisa makanan bertekstur lengket dan membandel di permukaan gigi. 

Sehingga permen karet tidak bisa menggantikan sepenuhnya peran sikat gigi dalam menjaga kebersihan rongga mulut, dan hanya berperan sebagai penunjang saja. Jadi, Sobat Joy jangan melewatkan sikat gigi 2 kali sehari, ya!

Bisakah Permen Karet Menunjang Kebersihan Rongga Mulut?

Penggunaan permen karet untuk gigi memang dapat menunjang kebersihan rongga mulut, namun Sobat Joy harus selektif dalam memilih permen karet yang digunakan. Tidak semua permen karet aman dipakai untuk perawatan gigi, hanya permen karet bebas gula yang direkomendasikan untuk menunjang kebersihan rongga mulut. 

Hal tersebut karena pada permen karet yang mengandung gula, memiliki potensi merusak permukaan gigi terutama pada orang yang rentan memiliki gigi berlubang. 

Pada pemakaian permen karet yang mengandung gula, sisa gula yang dapat tertinggal di permukaan gigi menjadi sumber nutrisi bagi bakteri penyebab gigi berlubang semakin berkembang, dan menghasilkan produk bakteri berupa asam, yang mengakibatkan suasana asam di rongga mulut. 

Mengunyah permen karet, Sumber: klikhijau.com

Mengunyah permen karet, Sumber: klikhijau.com

Suasana asam di rongga mulut, akan menyebabkan bakteri penyebab gigi berlubang dapat semakin berkembang dan berdampak perkembangan lubang gigi dapat semakin cepat.  

Jika Sobat Joy ingin menggunakan permen karet sebagai penunjang kebersihan rongga mulut, carilah produk permen karet yang bebas gula, yang biasanya di label kemasannya tertulis sugar free dan mengandung xylitol.

Manfaat Permen Karet Bebas Gula

Mungkin Sobat Joy bertanya-tanya mengapa untuk permen karet bebas gula, sebaiknya permen karet yang mengandung xylitol? 

Hal tersebut karena xylitol merupakan golongan gula yang tidak bisa difermentasi oleh bakteri penyebab gigi berlubang dan dapat menjadi agen anti gigi berlubang, karena kemampuannya dalam menghambat perlekatan plak gigi ke permukaan gigi serta menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang, yaitu bakteri S. mutants.

Aktivitas mengunyah permen karet tanpa gula memiliki manfaat berupa, memicu peningkatan produksi air ludah di dalam rongga mulut. Air ludah sendiri memiliki berbagai manfaat di rongga mulut, antara lain untuk self cleansing.

Dengan begitu sisa makanan tidak mudah menempel di permukaan gigi, selain itu air ludah berperan dalam menciptakan suasana basa di dalam rongga mulut. Sehingga dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab gigi berlubang. Selain itu air ludah juga mengandung kalsium dan fosfat yang baik untuk memperkuat lapisan enamel gigi.

Setelah mengetahui manfaat dari mengunyah permen karet bebas gula, perlu Sobat Joy  ketahui bahwa untuk durasi pengunyahan permen karet bebas gula sebaiknya dilakukan sewajarnya dan tidak berlebihan.

Hal ini dikarenakan terdapat dampak negatif yang dapat timbul jika mengunyah permen karet berlebihan. Diantaranya yakni nyeri di sendi rahang ataupun di otot rahang, kemungkinan tersedak, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di perut akibat kebanyakan mengonsumsi permen karet bebas gula yang mengandung poly-ol seperti xylitol. 

Waktu yang direkomendasikan untuk mengunyah permen karet bebas gula ialah setelah konsumsi makanan berat selama 5 menit.

Permen karet bebas gula, Sumber: beautynesia.id

Permen karet bebas gula, Sumber: beautynesia.id

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan permen karet tanpa gula memiliki peran dalam menunjang perawatan gigi, namun tidak dapat menggantikan aktivitas sikat gigi. 

Untuk menjaga kondisi rongga mulut agar tetap dalam keadaan baik, dibutuhkan perawatan gigi yang menyeluruh, antara lain sikat gigi teratur 2 kali sehari, ditunjang dengan penggunaan dental floss, serta kunjungan rutin ke dokter gigi. 

Jika Sobat Joy tertarik menggunakan permen karet bebas gula sebagai penunjang kesehatan rongga mulut, gunakan dalam durasi yang wajar dan tidak berlebihan ya.

Penulis: drg. Verisa Rizki A. 

Referensi:

Campus, G., Cagetti, M.G., Sale, S. et al. Six months of high-dose xylitol in high-risk caries subjects—a 2-year randomised, clinical trial. Clin Oral Invest 17, 785–791 (2013). 

Keukenmeester RS, Slot DE, Putt MS, Van der Weijden GA. The effect of sugar-free chewing gum on plaque and clinical parameters of gingival inflammation: a systematic review. Int J Dent Hyg 2013; 11: 2–14.

Yeung Clara Yan-Yu, Chu C-H and Yu, O.Y. (2023) A concise review of chewing gum as an anti-cariogenic agent. Front. Oral. Health 4:1213525.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram