Kapankah kita sebaiknya mengajak atau memeriksakan gigi anak? Apa nunggu sakit gigi? Atau rutin setelah si anak mulai makan makanan yang dapat merusakkan gigi? Dan bagaimana “agar gigi anak tetap sehat”? Mungkin alangkah baiknya kita baca tulisan berikut ini.
Perawatan gigi pada anak yang benar sebaiknya dimulai ketika bayi belum mulai tumbuh gigi pertamanya. Meskipun tidak terlihat, gigi sebenarnya sudah terbentuk ketika trimester kedua masa kehamilan. Ketika kelahiran, seorang bayi sudah memiliki 20 gigi susu di dalam rahangnya.
Kita dapat menggosokkan lap yang lembab dengan sentuhan lembut ke gusi si bayi setelah dia makan hal ini dapat mencegah terkumpulnya bakteri-bakteri perusak. Setelah seorang anak yang telah memiliki beberapa gigi yang sudah tumbuh, sebaiknya dia mulai diperkenalkan dengan sikat gigi. Gunakan sikat gigi khusus untuk memang di peruntukkan untuk anak yang memiliki bulu sikat yang lembut. Kalau hal ini dilakukan tujuan agar gigi anak tetap sehat dapat tercapai.
Kerusakan gigi bisa terjadi juga pada bayi jika orang tua memiliki kebiasaan yang kurang baik seperti membiarkan bayi tidur dengan kondisi botol susu dimulutnya. Menurut beberapa dokter gigi anak, kebiasaan semacam ini dapat merusak kondisi gigi bayi jika dibiarkan terus menerus, gula yang terdapat pada susu tersebut akan menempel terus di gigi bayi selama berjam-jam dan dapat merusak enamel gigi. Pada awalnya dapat terjadi perubahan warna pada gigi depannya dan kemudian lama kelamaan jika dibiarkan dapat menimbulkan lubang gigi. Orang tua juga harus membiasakan waktu minum susu yang teratur, hal ini berkaitan agar gigi anak tetap sehat tanpa merusak gigi bayi karena dengan menghisap botol susu terus menerus sepanjang hari dapat merusak gigi bayi.
Seorang anak sebaiknya diperiksa giginya pada dokter gigi yang khusus merawat anak-anak atau yang biasa dikenal sebagai dokter gigi anak (pediatric dentist). Dokter gigi anak dapat merawat berbagai masalah kesehatan gigi yang biasa dihadapi oleh anak-anak. Dokter gigi anak bekerja dengan tujuan pencegahan masalah-masalah kesehatan gigi sebelum timbul dan perawatan dini melalui pemeriksaan teratur agar gigi dan gusi tetap sehat.
Agar dapat dicegah timbulnya lubang gigi pada anak sebaiknya seorang anak dibawa mengunjungi dokter gigi pada usia satu tahun. Dokter gigi akan menjelaskan bagaimana cara membersihkan gigi yang baik dan benar. Dokter gigi juga akan memeriksa kondisi kesehatan gigi anak. Kunjungan awal semacam itu dapat membantu orang tua mengenali masalah-masalah yang mungkin akan timbul. Selain itu, kunjungan ini dapat membantu anak menjadi terbiasa dan tidak takut lagi terhadap dokter gigi.
Lubang gigi dapat timbul karena makanan yang menempel pada gigi dan tidak segera dibersihkan. Makanan tersebut dapat membentuk semacam zat asam yang akan merusak lapisan-lapisan gigi. Bila lapisan gigi telah rusak maka akan timbul lubang gigi.
Menyikat gigi sedikitnya dilakukan dua kali sehari agar dapat menjaga kesehatan gigi. Anak usia 2 atau 3 tahun sudah mulai dapat menggunakan pasta gigi disaat menyikat gigi tetapi harus dengan pengawasan orang tua. Pasta gigi yang diberikan tidak perlu banyak. Pastikan anak meludahkan pasta giginya keluar ketika selesai menyikat gigi.
Nah jika anak telah mengalami masalah dengan giginya, misal jika anak anda mengeluhkan rasa nyeri di giginya segera bawa anak anda ke dokter gigi. Nyeri tersebut dapat merupakan suatu tanda adanya lubang di gigi anak yang membutuhkan perawatan. Biasakan agar melakukan kunjungan teratur ke dokter gigi sedikitnya setahun sekali seiring dengan pertumbuhan anak. Pembatasan asupan gula dan sikat gigi secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan gigi anak. Orang tua mempunyai peranan penting untuk menjaga kesehatan gigi anak dengan mengajari anak akan kebiasaan untuk selalu menjaga kesehatan gigi.