Klinik Gigi Joy Dental - Bagaimana cara menggunakan tusuk gigi secara tepat? Ya, selain menyikat gigi, menggunakan tusuk gigi bertujuan untuk menghilangkan sisa makanan dan plak. Karena jika tidak dibersihkan, sisa makanan tersebut akan menjadi sumber makanan bagi bakteri dalam mulut.
Ketika ingin menyikat gigi sebaiknya jangan langsung sesaat setelah makan ya. Anda bisa menunggu terlebih dahulu setidaknya 30–60 menit. Namun, alih-alih langsung menyikat gigi, beberapa orang memang lebih memilih untuk membersihkannya memakai tusuk gigi.
Dengan ujung yang tajam, tusuk gigi memang lebih mudah membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Namun, ketajaman tusuk gigi juga memiliki bahaya terhadap kesehatan gigi, gusi, dan mulut.
Fakta Seputar Tusuk Gigi
Penggunaan tusuk gigi sebagai alat membersihkan gigi sudah dilakukan sejak lama. Kebiasaan ini ada dari sebelum ditemukannya sikat gigi. Manusia membutuhkan alat untuk membersihkan gigi, akhirnya tusuk gigi menjadi pilihan satu-satunya. Tusuk gigi biasanya terbuat dari kayu atau plastik dengan ujung tajam untuk membersihkan gigi.
Meski bisa mengangkat sisa makanan, perlu diingat bahwa tusuk gigi tidak bisa mengangkat plak dan karang gigi. Pemakaiannya yang terlalu sering atau tidak tepat juga membahayakan, baik untuk kesehatan gigi dan mulut maupun tubuh secara keseluruhan.
Risiko Menggunakan Tusuk Gigi yang Salah
Tusuk gigi memang alat yang praktis dan bisa dipakai kapan saja untuk membersihkan makanan yang menempel. Namun, jika cara menggunakan tusuk gigi salah, terdapat risiko yang tidak bisa diabaikan, di antaranya:
- Merusak dan Mengikis Enamel Gigi. Tusuk gigi dapat merusak permukaan luar gigi bagian sela-sela gigi.
- Melukai Gusi, dan Menyebabkan Peradangan atau Infeksi
Penggunaan tusuk gigi, baik kayu maupun plastik, dengan lembut dan hati- hati, mungkin tidak merusak gigi, tapi lebih sering melukai gusi. Gerakan menusuk untuk mencongkel pada daerah sensitif ini akan mengiritasi.
Tusuk gigi, baik yang terbuat dari kayu ataupun plastik, tetap tidak terjamin kebersihannya. Pasalnya, tusuk gigi yang dijual di pasaran belum tentu melalui proses sterilisasi. Sehingga, juga dapat menimbulkan infeksi pada jaringan di sekitar gigi.
- Risiko Tersangkut atau Patahnya Tusuk Gigi di Sela Gigi. Tusuk gigi kayu maupun plastik punya risiko patah dan tertinggal di sela gigi.
Cara Menggunakan Tusuk Gigi yang Benar
Agar dapat meminimalisir risiko penggunaan tusuk gigi, tentu Anda perlu tahu bagaimana cara menggunakannya secara tepat. Di bawah ini adalah panduan cara menggunakan tusuk gigi dengan aman, meliputi:
- Pilih Tusuk Gigi yang Berkualitas Baik. Usahakan tusuk gigi yang akan digunakan sudah dalam keadaan yang bersih.
- Menggunakan Tusuk Gigi dengan Gerakan Perlahan dan Hati-Hati
Tusuk gigi harus digerakkan dari dalam ke luar secara perlahan dengan sudut kemiringan 45 derajat. Intinya, tusuk gigi hanya boleh digunakan untuk gerakan mencongkel guna mengeluarkan sisa makanan saja.
Jika salah dalam penggunaannya, malah dapat mendorong makanan masuk ke saku gusi. Dan jangan terlalu kuat dalam membersihkan celah gigi, supaya pemakaian tusuk gigi tidak memberikan dampak negatif untuk gigi dan gusi.
- Hindari Menekan Terlalu Keras Saat Mencoba Membersihkan Sisa Makanan
Menekan tusuk gigi terlalu keras ke sela-sela gigi akan melukai gusi dan meningkatkan risiko tusuk gigi patah. Tusuk gigi yang ditekan terlalu keras untuk membersihkan sisa makanan justru bisa merusak gigi dan menyebabkan sela gigi tambah lebar.
Alternatif Sehat untuk Menggantikan Tusuk Gigi
Tusuk gigi yang sering kita gunakan untuk membersihkan sela-sela gigi memiliki dampak negatif untuk gigi dan gusi, sekalipun cara menggunakan tusuk gigi sudah benar. Untuk itu, ada beberapa alternatif yang lebih aman dan direkomendasikan oleh dokter gigi, seperti:
1. Benang Gigi (Dental Floss)
Benang gigi atau dental floss merupakan solusi untuk membersihkan sisa makanan yang masih menempel di sela-sela gigi. Membiasakan diri untuk menyikat gigi secara teratur serta menggunakan benang gigi dapat mengurangi risiko terjadinya beragam penyakit gigi dan mulut.
Prosedur flossing gigi ini bisa menjangkau seluruh permukaan gigi dengan maksimal. Caranya dengan mengambil benang berukuran 45 sentimeter, kemudian tempatkan di sela-sela gigi dan gerakkan turun naik.
2. Sikat Interdental untuk Membersihkan Sela-Sela Gigi
Sikat interdental, juga dikenal sebagai sikat interproksimal, adalah sikat gigi berbentuk sikat yang lebih kecil. Ini memiliki kepala silinder yang sangat tipis, untuk dapat mengakses ruang di antara gigi. Sehingga, menghilangkan sisa makanan dan plak bakteri di mana sikat biasa tidak bisa.
3. Water Flosser untuk Membersihkan Area yang Sulit Dijangkau
Water flossing atau bisa juga disebut waterpik merupakan salah satu metode membersihkan gigi dan mulut yang dilakukan dengan cara menyemprotkan air bertekanan. Metode ini menggunakan alat khusus yang disebut water flosser.
Tujuan utama water flossing adalah membersihkan gigi, terutama di sekitar garis gusi dan sela-sela gigi, dari sisa-sisa makanan yang tidak terangkat ketika menyikat gigi. Karena dapat mengangkat sisa kotoran di gigi dan mulut lebih maksimal, risiko penumpukan plak dan gigi berlubang pun dapat menurun.
Apabila Sobat Joy merasa sering memakai tusuk gigi atau mempunyai masalah gigi dan gusi yang ditimbulkan akibat penggunaan tusuk gigi, konsultasikan ke dokter gigi untuk mendapatkan gambaran akan kondisi gigi dan gusi. Pentingnya rutin melakukan pemeriksaan ke klinik gigi untuk menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.
Untuk pemeriksaan atau perawatan gigi lebih maksimal, mempercayakan kebutuhan tersebut kepada klinik dokter gigi Semarang dari Joy Dental adalah langkah tepat yang harus diambil. Karena bersama kami, Sobat Joy akan mendapatkan penanganan berkualitas dengan peralatan modern yang kami miliki.
Penulis: drg. Dyah Ana NY