Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Apa itu flossing gigi? Pernahkah Sobat Joy mendengar mengenai istilah ini? Jika Sobat Joy masih belum familiar dengan istilah flossing gigi, maka Sobat Joy bisa menyimak artikel kali ini hingga selesai ya!
Tahukah Sobat Joy bahwa kondisi kesehatan gigi dan mulut dapat mencerminkan kualitas hidup secara umum pada seseorang? Ya, kondisi kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, begitu juga sebaliknya.
Kondisi kesehatan gigi dan mulut yang buruk seperti banyaknya gigi yang rusak karena karies dan penyakit periodontal (jaringan pendukung gigi) seperti penyakit pada gusi ini menyebabkan asupan nutrisi menjadi terganggu yang akhirnya akan berpengaruh pada kesehatan badan secara umum.
Adanya penumpukan karang gigi dan munculnya bau mulut, juga dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Munculnya plak memegang peranan penting pada terjadinya karies dan penyakit periodontal gigi.
Plak merupakan deposit lunak berwarna keabu-abuan atau kuning yang melekat erat pada permukaan gigi. Plak yang tidak dibersihkan, pada kondisi yang mendukung disertai adanya bakteri inilah yang menyebabkan masalah-masalah pada gigi dan mulut.
Oleh sebab itu, Sobat Joy perlu selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan rajin untuk membersihan plak tersebut. Pembersihan plak pada gigi dapat dilakukan dengan cara menyikat gigi.
Sikat gigi dapat membersihkan plak pada semua permukaan gigi, namun tidak dapat membersihan sepenuhnya pada area interdental (area antar gigi). Pembersihan plak pada interdental dapat dilakukan dengan cara flossing gigi menggunakan alat yang dapat masuk diantara sela-sela gigi yang disebut dental floss (benang gigi).
Pembersihan plak pada area interdental ini juga sama pentingnya untuk mencegah terjadinya karies, penyakit periodontal dan memelihara kesehatan gusi.
Apa Itu Flossing Gigi?
Flossing gigi adalah suatu kegiatan membersihkan sela-sela gigi dari plak dan sisa makanan dengan menggunakan dental floss (benang gigi). Dengan flossing gigi inilah plak dan sisa-sisa makanan yang tidak terjangkau oleh sikat gigi akan terangkat, sehingga pembersihan pada gigi menjadi lebih maksimal.
Dental floss atau benang gigi adalah benang yang terbuat dari nilon filamin atau plastik monofilamen/multifilamen tipis, berlilin maupun tidak berlilin. Jenis benang gigi yang berlapis lilin maupun tidak dilapisi lilin memiliki efektivitas yang sama dalam membersihkan permukaan interdental.
Tipe benang gigi yang tidak berlapis lilin lebih dianjurkan untuk area interdental yang agak renggang. Sementara benang yang berlapis lilin lebih cocok untuk ruang interdental yang sempit.
Benang gigi yang saat ini tersedia di pasaran ada dua jenis, yaitu benang gigi tanpa pegangan khusus dan benang gigi dengan pegangan khusus. Benang gigi tanpa pegangan khusus ini dijual dalam bentuk gulungan benang yang sangat panjang sehingga kita perlu memotongnya sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan benang gigi dengan pegangan khusus tersedia lebih praktis untuk menghindari penggunaan jari di dalam mulut.
Benang gigi dengan pegangan khusus ini direkomendasikan untuk orang-orang dengan bentuk tangan yang besar, orang dengan keterampilan tangan yang kurang, keterbatasan bukaan mulut, orang dengan reflek muntah yang tinggi, dan untuk orang dengan motivasi yang rendah dalam penggunaan benang gigi tradisional/manual.
Pentingnya Flossing Gigi
Flossing gigi penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dikarenakan dengan flossing gigi inilah plak yang menempel erat dan sisa-sisa makanan pada sela gigi dapat dibersihkan secara maksimal.
Flossing gigi dapat mencegah penyakit gigi seperti karies dengan cara plak dan sisa makanan pada area interdental akan terambil oleh dental floss. Dengan begitu bakteri tidak dapat bereaksi dan menghasilkan asam yang dapat menyebabkan gigi menjadi lunak dan terbentuk karies atau lubang gigi.
Flossing gigi yang dilakukan secara teratur juga akan mencegah terbentuknya karang gigi, karena plak tidak menumpuk dan bereaksi dengan bakteri penyebab karang gigi. Apabila penumpukan plak gigi minimal, maka gingivitis (penyakit radang gusi) tidak akan terjadi.
Flossing gigi juga mencegah terjadinya periodontitis yaitu peradangan jaringan pendukung gigi yang lebih parah karena plak dan sisa makanan serta bakteri pada area interdental dapat dibersihkan, sehingga tidak menginfeksi jaringan pendukung gigi yang lebih dalam.
Bau mulut (halitosis) juga dapat dicegah dengan flossing gigi secara teratur karena sisa makanan yang tidak terambil dengan sikat gigi pada area interdental tidak menumpuk dan sampai membusuk.
Pada sebagian orang, flossing dapat menjaga kesehatan secara umum. Hal ini dikarenakan plak dan bakteri dapat dibersihkan segera dan tidak akan menyebabkan infeksi dalam mulut, sehingga tidak dapat menyebar dan memicu komplikasi pada orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes, dan penyakit dalam yang lain.
Cara Flossing Gigi yang Benar
Nah Sobat Joy, dari dua jenis benang gigi yang disebutkan diatas, terdapat tata cara penggunaan benang gigi untuk flossing dengan benar sehingga tetap aman dan tidak melukai jaringan sekitar gigi yaitu sebagai berikut:
1. Benang Gigi Tanpa Pemegang Khusus
Berikut tahapan-tahapan yang perlu Sobat Joy perhatikan dalam penggunaan benang gigi tanpa pemegang khusus:
- Ambil benang gigi secukupnya dengan panjang sekitar 30 cm
- Kedua ujung benang dilingkarkan pada kedua jari tengah, atau hanya satu ujung dilingkarkan sedangkan ujung lainnya dipegang kuat
- Jarak antar jari sekitar 7,5 cm kemudian benang dilewatkan diantara gigi rahang bawah dengan jari telunjuk secara perlahan sampai ujung perlekatan gusi. Hati-hati, jangan menekan dengan berlebihan agar tidak melukai gusi antar gigi.
- Benang digerakkan menggesek pada permukaan gigi dengan gerakan gergaji turun-naik sebanyak enam sampai tujuh kali secara perlahan
- Benang diangkat dari arah gusi ke gigi (jangan terbalik), agar sisa makanan dan kotoran dapat terangkat sempurna
- Area benang yang telah dipakai digulungkan pada satu jari, sedangkan ujung lainnya diulur sehingga jarak antar dua jari tetap 7,5 cm dan masukkan tiap antar gigi secara bergantian.
- Untuk rahang atas, benang dipegang dengan cara yang sama tetapi yang digunakan untuk menempatkan benang pada gigi adalah ibu jari tangan kanan dan kiri
- Setelah flossing dilakukan pada seluruh sela-sela gigi, dilanjutkan dengan berkumur
2. Benang dengan Pegangan Khusus
Cara penggunaan benang gigi dengan pegangan ini lebih praktis yaitu hanya dengan memegang bagian pegangan benang. Kemudian masukkan perlahan benang yang telah terpasang pada pegangan ke sela-sela gigi. Gerakan yang dilakukan sama dengan gerakan benang gigi tanpa pegangan seperti yang telah dijelaskan diatas.
Flossing gigi dianjurkan untuk dilakukan setiap sebelum menyikat gigi yaitu minimal dua kali sehari pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
Hal tersebut dinilai efektif karena daerah interdental yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi akan dapat dibersihkan dan fluor dalam pasta gigi yang digunakan ketika menyikat gigi dapat lebih mudah mencapai interdental. Sehingga dapat melindungi permukaan gigi dari terbentuknya plak.
Faktor Pemilihan Jenis Benang Gigi
Benang gigi digunakan hanya untuk sekali pakai. Pemilihan jenis benang gigi yang tepat tergantung dari kondisi gigi dan mulut setiap orang, yaitu dengan mempertimbangkan faktor sebagai berikut :
1. Ketatnya Area Kontak Antar Gigi
Ketatnya area kontak antar gigi digunakan untuk menentukan tebalnya benang gigi. Gigi yang cenderung rapat dengan area kontak yang sempit lebih baik memilih jenis benang gigi yang tipis dan berlilin, sehingga benang gigi mudah masuk diantara gigi.
2. Kontur Jaringan Gusi
Kontur jaringan gusi yang dapat dilihat dari embrasure space yaitu yang menggambarkan ukuran ruang berbentuk segitiga tepat dibawah titik kontak dua gigi. Semakin sempit embrasure space tersebut, maka benang gigi yang dianjurkan adalah benang gigi tanpa pegangan khusus dengan ukuran benang yang tipis baik yang berlilin maupun tidak berlilin.
3. Kekasaran Permukaan Interdental
Pada kondisi permukaan interdental yang kasar, benang gigi yang dianjurkan adalah benang gigi dengan satu filamen (monofilamen) dan berlilin.
4. Ketangkasan dan Preferensi Manual Pasien
Hal ini untuk menentukan apakah perangkat tambahan berupa pegangan khusus pada benang gigi diperlukan. Pada gigi-gigi belakang yang sulit dijangkau dengan benang gigi tanpa pegangan, akan jauh lebih mudah jika menggunakan benang gigi dengan pegangan khusus.
Nah, Sobat Joy sudah tahu kan betapa pentingnya flossing gigi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut selain rajin menyikat gigi? Untuk itu yuk Sobat Joy semua jangan lupa selalu flossing gigi dan rajin periksakan gigi ke Klinik Gigi Joy Dental terdekat ya!
Penulis: drg. Ariza Indriyanti