Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Halo Sobat Joy Dental! Sobat Joy tentunya tidak asing lagi dengan perawatan behel gigi ya. Bahkan saat ini sudah banyak yang menggunakannya. Karena menggunakan behel, jadi tidak heran jika banyak yang melakukan kontrol behel gigi secara rutin. Namun jika tidak kontrol, apakah berbahaya? Simak informasinya hingga selesai ya!
Faktor Penyebab Perawatan Behel Tidak Berhasil
Di zaman modern ini, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi terus meningkat, apalagi keinginan untuk memiliki senyum menawan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri di hadapan orang lain. Oleh karena itu, trend penggunaan behel gigi terus meningkat terutama di kalangan anak muda.
Namun, perlu Sobat Joy Dental ketahui bahwa dengan hanya memasang behel pada gigi saja tidaklah cukup untuk mendapatkan gigi yang rapi dan senyum yang menawan. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perawatan behel tidak berhasil dalam merapikan gigi, beberapa diantaranya meliputi:
1. Pasang Behel Bukan dengan Dokter Gigi
Akhir-akhir ini banyak sekali salon-salon kecantikan yang menawarkan untuk pemasangan behel dengan harga miring jika dibandingkan dengan harga pasang behel di dokter gigi. Mereka mengklaim sudah mendapatkan kursus untuk memasang behel dengan menunjukkan sertifikat.
Namun, jangan tertipu dengan iming-iming harga yang murah ya, Sobat Joy Dental. Alih-alih mendapatkan senyum indah, rapi, dan menawan, yang ada malah mendapatkan penyesalan yang mendalam. Para pemilik salon kecantikan ini sesungguhnya tidak memiliki ilmu yang berkaitan dengan cara merapikan gigi menggunakan behel.
Mereka hanya bisa memasang, itupun biasanya memasangnya asal-asalan dan tidak benar. Sehingga malah menimbulkan efek samping yang negatif terhadap gigi. Pada beberapa kasus behel abal-abal ini, bahkan ada gigi yang sampai keluar dari soketnya akibat gaya penarikan yang berlebihan yang disebabkan oleh ketiadaan ilmu yang dimiliki oleh pemilik salon kecantikan tersebut.
Kompetensi untuk memasang behel hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi. Dokter gigi yang boleh memasang behel pun adalah dokter gigi spesialis ortodonsia atau spesialis behel. Dokter gigi spesialis ortodonsia merupakan dokter gigi umum yang melanjutkan studinya sampai mendapatkan gelar spesialis ortodonsia.
2. Tidak Rutin untuk Kontrol Behel ke Dokter Gigi
Perawatan behel gigi bukanlah merupakan perawatan yang instan. Perawatan behel membutuhkan waktu yang lama karena menggerakkan gigi tidak boleh dilakukan dengan gaya yang besar.
Kalau diberi gaya penarikan atau pendorongan yang terlalu besar, nantinya dapat menyebabkan gigi menjadi goyang berlebihan dan bahkan bisa membuat gigi terlepas dari soketnya. Oleh karena itu sebelum melakukan perawatan behel, Sobat Joy Dental harus mengetahui bahwa perawatan behel ini membutuhkan kesabaran karena progressnya bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Selama perawatan behel, Sobat Joy Dental perlu melakukan kontrol rutin ke dokter gigi yang melakukan perawatan. Kontrol behel rutin ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kondisi gigi yang sedang dirapikan dan juga mengarahkan pergerakan gigi ke tempat yang ideal.
Hal-hal yang biasa dilakukan saat kontrol behel rutin antara lain mengganti karet behel atau power O, mengganti kawat behel, memasang bracket yg tidak sengaja lepas (apabila diperlukan) dan juga pembersihan rutin seperti scaling agar kebersihan gigi tetap terjaga. Selain itu, tindakan lain yang diperlukan seperti penambalan gigi dan pencabutan gigi juga bisa dilakukan pada saat kontrol rutin ini.
Pada pengguna behel konvensional atau behel yang masih menggunakan karet, kontrol behel rutin dilakukan setiap 3 minggu sekali atau maksimal 1 bulan sekali. Sedangkan pada pengguna behel self-ligating atau tanpa menggunakan karet, kontrol behel rutin bisa dilakukan setiap 2 bulan sekali.
Efek Telat Melakukan Kontrol Behel Rutin
Telat melakukan kontrol behel rutin atau tidak melakukan kontrol behel rutin sama sekali, dapat menimbulkan efek yang negatif. Beberapa diantaranya meliputi:
1. Timbul Masalah Lain pada Gigi
Pada pasien yang tidak kontrol behel selama 1 sampai 2 tahun, biasanya muncul noda kapur di sekeliling bracket dan dekat gusi. Hal ini menandakan adanya proses demineralisasi yang terjadi pada gigi tersebut disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang menempel pada bracket dan sulit dibersihkan.
Noda kapur yang dibiarkan saja dan tidak dirawat, nantinya akan menjadi lubang pada gigi. Hal ini terjadi karena pasien tidak kontrol behel rutin, sehingga sisa-sisa makanan yang menempel di bracket tidak pernah dibersihkan.
Salah satu hal yang dilakukan saat kontrol rutin behel adalah membersihkan sisa-sisa makanan yg menempel di bracket dan tidak bisa dibersihkan oleh pasien secara mandiri sehingga dapat mencegah terjadi gigi yang berlubang akibat perawatan behel.
2. Terjadinya Penumpukan Karang Gigi yang Berlebihan
Selain menyebabkan gigi berlubang, sisa-sisa makanan yang menempel pada bracket juga dapat menjadi karang gigi. Karang gigi dapat menyebabkan bau yang tidak sedap, dan juga penyakit pada gusi dan jaringan pendukung gigi.
Apabila dibiarkan saja, karang gigi bisa menyebabkan resesi gusi atau gusi turun. Hal ini dapat menyebabkan tulang rahang di bawah gusi ikut turun, sehingga gigi tidak lagi punya pegangan dan menjadi goyang. Hal ini bisa dicegah apabila pasien rajin dan disiplin untuk melakukan kontrol behel rutin.
3. Proses Pergerakan Gigi Menjadi Terhambat
Pergerakan gigi dapat terjadi karena adanya metabolisme dari tubuh. Apabila tidak dilakukan kontrol behel secara rutin, maka metabolisme bisa menjadi terhambat karena metabolisme tidak berjalan secara kontinyu dan malah menjadi maju-mundur.
4. Pergerakan Gigi Tidak Sesuai dengan Rencana Perawatan
Sebelum melakukan pemasangan behel pada gigi pasien, dokter gigi spesialis ortodonsia akan membuat rencana perawatan supaya gigi bisa menjadi rapi dan berada pada posisi yang ideal.
Beberapa mekanisme perawatan behel memiliki sifat yang non-self limiting yang berarti kontinyu atau berjalan terus. Apabila pasien tidak melakukan kontrol behel dalam waktu yang lama, bisa menjadi overtreatment yang dapat menyebabkan gigi menjadi berputar dan ambruk.
5. Waktu Perawatan Menjadi Lebih Lama
Pergerakan gigi dapat terjadi ketika ada gaya tarikan maupun dorongan. Pada perawatan behel (terutama behel konvensional), gaya tersebut biasanya oleh karet yang terpasang pada behel. Karet memiliki sifat elastis yang dapat memberikan gaya tarikan, namun sifat elastisitas karet ini tidak bertahan selamanya.
Elastisitas dari karet dapat berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Ketika elastisitas karet berkurang, maka gaya yang diberikan kepada gigi pun berkurang atau bahkan tidak memberikan gaya sama sekali pada gigi. Hal inilah yang membuat progres perawatan menjadi mundur apabila jarang melakukan kontrol behel rutin.
Untuk Sobat Joy Dental yang ingin merapikan giginya, jangan ragu untuk melakukan perawatan behel di Joy Dental ya, karena perawatan behel di Joy Dental dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonsia yang sudah sangat ahli di bidangnya.
Selain itu, kalau sudah pasang behel, Sobat Joy Dental jangan lupa untuk kontrol behel rutin agar perkembangan gigi kamu bisa terkontrol lebih baik. Semakin terkontrol maka akan cepat selesai juga gigi Sobat Joy Dental rapi.
Penulis : drg. Bagus Darmawan