Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta – Bagaimana cara merapikan gigi tanpa behel? Apakah Sobat Joy penasaran dengan cara tersebut? Jangan khawatir, kali ini kami akan membahasnya pada artikel kali ini. Jadi simak artikel berikut hingga selesai ya!
Mempunyai gigi yang rapi dan sehat tentu saja menjadi idaman semua orang, termasuk Sobat Joy juga pastinya. Namun, tidak semua orang dikaruniai kondisi gigi geligi yang rapi.
Banyak hal yang mempengaruhi gigi geligi tumbuh berjejal dan berantakan, diantaranya dapat dipengaruhi oleh genetik, pertumbuhan gigi yang tidak normal, ukuran rahang dan gigi geligi, infeksi gusi, memiliki kebiasaan buruk, serta faktor nutrisi seseorang.
Penggunaan behel bisa menjadi salah satu perawatan untuk merapikan kondisi gigi geligi yang tidak rapi. Pemasangan behel sebagai alat kesehatan ini dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti.
Tidak bisa dipungkiri merapikan gigi geligi dengan perawatan behel memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk gigi berproses atau bergerak ke arah yang diinginkan sehingga didapatkan kondisi gigi geligi yang rapi. Bahkan perawatan behel rata-rata mencapai 2 atau 3 tahun. Disamping itu perawatan behel juga membutuhkan kontrol secara rutin untuk memastikan proses pergerakan gigi berjalan dengan baik.
Namun, tidak semua orang mau untuk merapikan gigi geliginya dengan behel dengan alasan waktu perawatan yang lama, adanya kontrol rutin dalam jangka waktu tertentu, atau bahkan merasa dirinya tidak cocok apabila memakai behel.
Apakah Sobat Joy salah satunya? Perawatan behel bukan menjadi satu-satunya perawatan untuk merapikan gigi geligi, terdapat beberapa alternatif lain yang bisa menjadi pilihan perawatan untuk merapikan gigi tanpa behel. Yuk Sobat Joy kita simak artikel berikut ini, alternatif perawatan untuk merapikan gigi tanpa behel gigi.
Penyebab dan Dampak Gigi Tidak Rata
Sebelum kita membahas alternatif perawatan merapikan gigi, kita akan bahas terlebih dahulu penyebab gigi menjadi tidak rata. Beberapa penyebab gigi tidak rata diantaranya:
- Genetik, merupakan faktor penyebab gigi tidak rata yang tidak dapat dihindari karena bersifat menurun dari kedua orang tua. Faktor genetik bisa berpengaruh pada ketidaksesuaian ukuran rahang dengan ukuran gigi geligi yang dimiliki seseorang.
- Kebiasaan buruk (bad habit), beberapa orang memiliki kebiasaan buruk yang bisa berpengaruh pada posisi gigi geligi. Kebiasaan buruk tersebut seperti kebiasaan menghisap ibu jari, kebiasaan menggigit bibir, kebiasaan menjulurkan lidah, kebiasaan menggunakan dot terlalu lama, kebiasaan menggigit-gigit kuku, dan sebagainya.
- Cedera pada rahang atau adanya tumor yang menyebabkan gigi menjadi tidak rata.
- Infeksi atau peradangan pada gusi (gingivitis)
- Faktor nutrisi, yang berpengaruh pada pertumbuhan gigi geligi dan pertumbuhan rahang seseorang.
Gigi yang tidak rata bisa menyebabkan munculnya beberapa masalah pada rongga mulut pasien. Gigi yang tidak rata akan menjadi lebih sulit untuk dibersihkan, bisa karena posisinya yang menjadi sulit dijangkau oleh sikat gigi, bisa juga karena gigi yang bertumpuk sehingga sisa makanan akan sangat mudah menyelip di sela-sela gigi dan sulit dibersihkan.
Akibat dari kondisi tersebut adalah munculnya karang gigi atau adanya gigi berlubang, serta bisa terjadinya peradangan pada gusi. Adanya kondisi gigi geligi yang tidak rata juga bisa menyebabkan gigitan atau oklusi rahang atas dengan rahang bawah menjadi tidak sesuai yang berakibat pada kerusakan atau kelainan pada sendi rahang.
Gigi geligi yang rapi dan rata tentu saja akan menghasilkan senyuman yang indah dan nyaman dipandang. Adanya kondisi gigi yang berjejal dan tidak rata akan mengurangi faktor estetika yang bisa berpengaruh pada keselarasan dengan wajah seseorang juga. Sehingga tidak sedikit orang yang merasa giginya berjejal menjadi kurang percaya diri untuk senyum karena kondisi gigi geliginya yang tidak rata.
Tentu saja hal tersebut bisa mengurangi kualitas hidup seseorang yang merasa kurang percaya diri dengan kondisi gigi geligi yang dimilikinya.
Alternatif Merapikan Gigi Tanpa Behel
Perawatan gigi berjejal atau tidak rata bisa berbeda-beda tergantung dari penyebab, keparahan kasus, serta hasil diagnosa dan analisa kondisi gigi geligi dan rahang pasien. Perawatan dengan behel gigi bukan menjadi satu-satunya perawatan untuk merapikan gigi yang tidak rata, ada beberapa alternatif perawatan untuk merapikan gigi tanpa menggunakan behel sebagai berikut.
1. Clear Aligner
Clear aligner merupakan alat yang terbuat dari bahan plastik transparan yang dipasangkan pada gigi geligi untuk merapikan gigi yang tidak rata. Aligner terbuat dari bahan plastik yang lentur, tipis, dan berwarna transparan sehingga tidak mengganggu penampilan. Penggunaan clear aligner ini menjadi alternatif untuk merapikan gigi yang cukup efektif.
Penggunaan alat ini menjadi solusi bagi Sobat Joy yang tidak mau repot dengan pemasangan kawat gigi. Alat ini bekerja dengan cara melapisi gigi dan memberi tekanan pada gigi yang tidak rata, sehingga bisa bergerak ke posisi yang diinginkan.
Aligner transparan ini digunakan untuk kasus-kasus gigi berjejal dengan kasus ringan hingga sedang. Sobat Joy harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kondisi yang dimiliki Sobat Joy bisa untuk dirawat menggunakan clear aligner. Kemudian akan dilakukan pencetakan gigi dan ronsen gigi untuk selanjutnya dilakukan analisis kasus terlebih dahulu.
Setelah itu, Sobat Joy akan mendapatkan paket clear aligner dengan berisikan beberapa tray atau aligner transparan yang akan secara berkala diganti untuk menggerakkan posisi gigi ke tempat yang diharapkan. Penggunaan alat kurang lebih harus digunakan selama 20 sampai 22 jam dalam satu hari dan harus dibersihkan setiap hari.
Kelebihan dari penggunaan clear aligner adalah tidak mengganggu saat mengunyah serta menggigit makanan karena bisa dilepas pasang sendiri oleh pasien. Disamping itu clear aligner cukup tipis dan ukuran aligner pun disesuaikan dengan ukuran gigi penggunanya sehingga lebih nyaman di dalam rongga mulut.
Cara kerja dari clear aligner sendiri cukup sederhana, yaitu dengan memberikan tekanan ringan pada gigi geligi sehingga bisa bergeser ke posisi yang diharapkan. Pergerakan gigi tersebut sebelumnya sudah diprogram dengan menggunakan software, sehingga pasien akan mendapatkan beberapa set aligner dengan posisi gigi yang berbeda-beda sesuai nomor pada aligner hingga posisi gigi yang diharapkan yang harus diganti tiap 2-3 minggu sekali.
2. Veneer Gigi
Veneer gigi bisa menjadi salah satu pilihan perawatan untuk merapikan gigi. Veneer gigi merupakan perawatan pada gigi dengan menempelkan veneer ke bagian depan gigi, sehingga veneer hanya menutupi bagian depan gigi. Veneer biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan baik untuk memperbaiki warna gigi, bentuk gigi, maupun posisi gigi.
Veneer gigi biasanya terbuat dari porselen yang menempel pada bagian depan gigi. Pada kasus gigi berjejal ringan ataupun adanya celah antara gigi, veneer gigi bisa menjadi salah satu pilihan perawatannya. Namun, tidak semua kasus gigi berjejal bisa dikoreksi dengan veneer gigi, hanya kasus-kasus yang ringan saja yang bisa dikoreksi dengan menggunakan veneer gigi.
3. Dental Contouring
Dental contouring merupakan tindakan konservatif dengan cara mengurangi permukaan gigi. Tindakan ini dilakukan dengan mengikir permukaan email gigi untuk memperbaiki posisi gigi sehingga lebih terlihat proporsional. Namun tindakan ini kurang disarankan karena terdapat pengurangan gigi yang menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif.
Perawatan untuk merapikan gigi yang tidak rata memang idealnya adalah dengan perawatan ortodonti atau behel gigi, namun disamping itu terdapat beberapa tindakan perawatan yang bisa menjadi alternatif untuk merapikan gigi tanpa behel. Diantaranya meliputi clear aligner, veneer gigi, dan dental contouring.
Tentunya Sobat Joy harus memeriksakan kondisi gigi Sobat Joy terlebih dahulu ke Klinik Gigi Joy Dental terdekat, sehingga bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan perawatan yang tepat. Yuk, periksakan kondisi gigi Sobat Joy di Klinik Gigi Joy Dental terdekat, kami tunggu kedatangannya!
Penulis: drg. Yonas Aditya Hendarto