Klinik Gigi Joy Dental - Apakah Sobat Joy sudah tahu mengenai apa itu restorasi gigi? Sebenarnya tindakan restorasi gigi ini cukup umum dilakukan dalam dunia kedokteran gigi. Meskipun demikian, masih banyak orang-orang yang belum mengetahuinya. Oleh sebab itu kali ini kami akan membahas mengenai restorasi gigi.
Gigi berlubang merupakan masalah yang paling sering ditemukan dalam masyarakat. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa masalah gigi rusak, berlubang, atau sakit mencapai 45,3%.
Sobat Joy perlu tahu, gigi yang berlubang atau mengalami kerusakan tidak harus dicabut ya, gigi masih dapat diusahakan untuk dipertahankan selama mungkin dalam rongga mulut kita.
Apa Itu Restorasi Gigi
Salah satu pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk gigi berlubang, yaitu dengan melakukan restorasi gigi. Restorasi gigi yaitu salah satu prosedur perawatan gigi yang bertujuan untuk mengembalikan struktur dan fungsi gigi yang hilang.
Restorasi gigi ini harus segera dilakukan apabila memang sudah terdeteksi adanya kerusakan pada gigi Sobat Joy. Tujuannya supaya kerusakan tidak semakin parah, serta bisa mengembalikan fungsi gigi yang rusak tersebut.
Jenis restorasi gigi dikenal ada berbagai macam, tergantung kondisi gigi yang rusak. Dokter gigi harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk menentukan jenis restorasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi gigi pasien. Kondisi seperti apa saja yang harus dilakukan restorasi?
- Gigi lubang
- Gigi patah
- Lapisan atau permukaan gigi yang terkikis
- Gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar
- Gigi yang beresiko mengalami kerusakan, seperti lapisan enamel yang tipis atau ceruk gigi terlalu dalam
Contoh Restorasi Gigi
Berikut berbagai contoh restorasi gigi yang perlu Sobat Joy ketahui antara lain meliputi:
1. Restorasi Langsung
Restorasi langsung merupakan bentuk restorasi gigi yang dilakukan secara langsung oleh dokter gigi di klinik. Restorasi ini menggunakan bahan tambal yang tersedia di klinik. Contoh bahan tambalnya seperti komposit atau tambalan sinar dan glass ionomer.
Kelebihannya restorasi dapat dilakukan dengan jangka waktu yang singkat atau sekali kunjungan saja, tahapan dikerjakan langsung di klinik dan tidak membutuhkan prosedur laboratorium. Biasanya restorasi jenis ini dilakukan pada prosedur penambalan sederhana, dengan kondisi lubang gigi kecil sampai dengan sedang.
Tambalan Gigi
Tambalan gigi sederhana dilakukan untuk kondisi kerusakan gigi yang ringan-sedang. Dapat dikerjakan dalam satu kali kunjungan saja di klinik. Biasanya menggunakan bahan tambal yang tersedia di klinik.
Inlay dan Onlay
Restorasi inlay atau onlay hampir serupa dengan tambalan gigi. Restorasi jenis ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Inlay dan onlay langsung bisa dikerjakan sekali kunjungan di klinik.
Lalu apa sih bedanya inlay onlay dengan penambalan sederhana tadi? Restorasi inlay onlay ini umumnya diindikasikan untuk kasus kerusakan yang lebih luas dibanding penambalan sementara. Bahan yang digunakan sama dengan bahan tambalan sederhana.
2. Restorasi Tidak Langsung
Berbeda dengan restorasi langsung, restorasi tidak langsung tidak bisa dikerjakan dalam satu kali kunjungan. Umumnya pasien perlu melakukan beberapa tahapan seperti pencetakan, pembuatan restorasi terlebih dahulu kemudian pemasangan.
Sehingga restorasi jenis ini memerlukan waktu yang lebih lama. Biasanya restorasi ini disarankan untuk kerusakan gigi yang cukup besar, atau kerusakan gigi dengan sedikit struktur gigi yang tersisa.
Mahkota Gigi (Crown)
Mahkota jaket gigi atau juga yang dikenal sebagai dental crown merupakan pelindung gigi buatan yang menutupi seluruh bagian terlihat dari gigi yang ada di atas garis gusi.
Perawatan ini biasanya dilakukan pada gigi yang berlubang sudah terlampau besar, sehingga tambalan gigi saja tidak cukup untuk menggantikan struktur gigi yang rusak.
Mahkota gigi adalah perangkat prostetik yang digunakan dalam kedokteran gigi untuk melindungi, memperbaiki, atau memperkuat gigi yang rusak, lemah, atau mengalami kerusakan struktural yang signifikan.
Mahkota gigi menutupi seluruh bagian terlihat dari gigi yang ada di atas garis gusi, memberikan perlindungan dan dukungan tambahan untuk gigi yang terkena.
Mahkota gigi biasanya terbuat dari bahan yang tahan lama dan kuat, seperti logam (logam campuran atau logam penuh), porselen, atau campuran logam-porselen. Bahan yang dipilih tergantung pada lokasi gigi yang akan diberi mahkota, estetika yang diinginkan, dan pertimbangan klinis lainnya.
Jembatan Gigi (Bridge)
Gigi tiruan jembatan atau bridge ini bisa menjadi salah satu Solusi bila Sobat Joy mengalami kehilangan gigi. Bridge ini sifatnya cekat, sehingga Sobat Joy tidak perlu melepas pasang gigi tiruan.
Bridge disemenkan ke gigi pendukung dan tidak dapat dilepas oleh pasien. Cara kerja dari gigi bridge ini adalah dengan adanya pengurangan permukaan gigi pada gigi geligi disebelah area yang mengalami ompong yang digunakan sebagai pegangan dari bridge tersebut.
Keuntungan dari pemakaian bridge adalah estetika baik, gigi tiruan tidak mudah terlepas atau tertelan, terasa seperti gigi sendiri oleh pasien, kekuatan baik, memperbaiki fungsi pengunyahan dengan baik, dapat melindungi gigi terhadap tekanan berlebih, serta melindungi dan mempertahankan jaringan dalam mulut yang tersisa.
Veneer
Kasus seperti gigi yang bercelah lebar, perubahan warna gigi yang tidak sesuai, ukuran gigi terlalu kecil atau kehilangan struktur gigi akibat patah seringkali membuat Sobat Joy tidak percaya diri ketika tersenyum. Salah satu solusi apabila Sobat Joy mengalami kasus tersebut adalah dengan perawatan veneer gigi.
Veneer indirect atau tidak langsung adalah veneer yang pengerjaannya dilakukan di laboratorium, biasanya bahan yang digunakan yaitu porcelain jenis EMAX. Proses pengerjaan veneer indirect membutuhkan waktu dua kali kunjungan.
Perawatan veneer indirect memerlukan pencetakan gigi setelah preparasi dan dipasang veneer sementara. Veneer permanen akan dipasang 1-2 minggu setelah pencetakan.
Kelebihan dari veneer indirect antara lain bahan lebih kuat, tidak mudah mengalami perubahan warna, lebih tahan lama, dan hasilnya lebih presisi karena dibuat di laboratorium.
Inlay Onlay Tidak Langsung
Serupa dengan inlay onlay langsung, namun jenis ini dibuat di laboratorium dengan bahan yang berbeda. Bahan yang digunakan misalnya, logam atau porselen. Inlay tidak langsung dibuat dalam dua kali kunjungan, biasanya hasilnya akan lebih estetik dan lebih kuat dibanding inlay onlay langsung.
Implan gigi
Implan gigi merupakan salah satu perawatan untuk menggantikan gigi yang hilang. Implan gigi adalah struktur yang terbuat dari bahan aloplastik yang ditanamkan ke dalam jaringan mulut di bawah mukosa di dalam tulang untuk memberikan retensi dan dukungan untuk protese gigi tetap atau lepasan.
Bahan yang Digunakan dalam Restorasi Gigi
Berikut beberapa bahan yang biasa digunakan dalam tindakan restorasi gigi yang perlu Sobat Joy pahami.
1. Amalgam
Amalgam merupakan bahan tambal jenis logam, berwarna abu-abu (silver), kuat dan tahan lama. Digunakan pada gigi belakang karena warna yang kurang estetik. Namun sejak tahun 2019, amalgam sudah tidak boleh lagi digunakan karena mengandung merkuri yang berbahaya bagi tubuh.
2. Komposit Resin
Komposit resin atau banyak dikenal sebagai tambal sinar atau tambal laser. Berwarna putih dan menyerupai warna gigi sehingga lebih estetik. Tambalan ini tidak sekuat amalgam namun sudah cukup baik. Jenis bahan restorasi ini biasanya digunakan untuk restorasi langsung, atau yang dikerjakan dalam satu kali kunjungan di klinik
3. Porselen
Porselen merupakan salah satu bahan terbaik yang digunakan untuk restorasi tidak langsung. Ketahanan bahan kuat dan memiliki estetik yang baik. Restorasi ini dibuat di laboratorium, pasien dapat memilih warna dan bentuk restorasi yang sesuai. Sepadan dengan kelebihannya, bahan ini memiliki biaya yang lebih besar dibanding bahan lain.
Prosedur Restorasi Gigi
Berikut berbagai tahapan yang dilakukan dalam melakukan restorasi gigi antara lain:
- Pemeriksaan klinis oleh dokter gigi, pemeriksaan ini penting untuk mengetahui kondisi kerusakan gigi serta menentukan restorasi yang tepat.
- Pada restorasi langsung seperti penambalan sederhana atau inlay onlay langsung, prosedur bisa segera dilakukan di klinik dalam satu kali kunjungan. Gigi yang mengalami kerusakan dibersihkan terlebih dahulu, hingga tidak menyisakan jaringan karies atau lainnya. Setelah itu segera dilakukan tindakan restorasi dengan menggunakan bahan yang tersedia di klinik, seperti misalnya penambalan sinar.
- Pada restorasi tidak langsung, setelah dilakukan pembersihan gigi operator melakukan pencetakan. Pasien akan diberikan restorasi sementara terlebih dahulu sambil menunggu hasil restorasi tetap yang dibuatkan di laboratorium, prosedur memakan waktu 5-7 hari. Setelah hasil restorasi tetap sudah selesai, maka dilakukan kunjungan kedua untuk pemasangan restorasi tetap.
Manfaat Restorasi Gigi
Manfaat dari restorasi gigi tentu saja untuk mengembalikan struktur gigi yang rusak, misalnya keadaan patah atau berlubang. Tentu saja apabila struktur sudah kembali baik, maka gigi akan berfungsi dengan maksimal lagi. Sobat Joy akan lebih nyaman ketika menggigit, mengunyah makanan, dan sebagainya.
Restorasi gigi juga akan meningkatkan estetika senyum apabila dilakukan pada gigi depan. Restorasi di waktu yang tepat tentu akan mencegah kerusakan gigi menjadi lebih parah ya Sobat Joy!
Tantangan dan Masalah dalam Restorasi Gigi
Sobat Joy perlu tahu beberapa tantangan atau resiko yang mungkin muncul dari restorasi gigi nih. Restorasi bisa saja mengalami kerusakan ulang atau mungkin terlepas. Atau bila Sobat Joy memiliki alergi dan tidak cocok dengan bahan restorasi tertentu, maka akan ada kemungkinan alergi.
Terkadang mungkin rasa tidak nyaman di awal akan muncul, karena belum terbiasa dengan struktur restorasi yang baru. Gigi yang sudah dilakukan restorasi juga tetap harus dilakukan pemeriksaan berkala dan pemeliharaan dengan baik.
Eits tapi Sobat Joy tidak perlu khawatir ya, tantangan ini wajar. Dan tentunya dokter gigi akan berusaha melakukan perawatan yang maksimal untuk membantu Sobat Joy.
Perawatan Setelah Restorasi Gigi
Sobat Joy jangan lupa ya gigi yang sudah dilakukan restorasi harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin. Berikut tips yang dapat dilakukan untuk merawat gigi setelah restorasi:
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Menyikat gigi di waktu yang tepat dan teknik yang baik. Gunakan benang gigi untuk memaksimalkan kebersihan gigi.
- Tidak menggigit makanan yang terlalu keras seperti es batu, tulang pada gigi yang telah dilakukan restorasi.
- Melakukan pemeriksaan rutin minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi.
Nah, bagi Sobat Joy yang mengalami kerusakan struktur gigi seperti gigi lubang atau patah perlu banget ya untuk segera dilakukan restorasi.
Bila Sobat Joy mengalami masalah tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang maksimal. Jangan biarkan kerusakan menjadi semakin parah ya.
Apabila Sobat Joy berdomisili di Semarang, maka Sobat Joy bisa mengunjungi Klinik Gigi Semarang dari Joy Dental untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Penulis : drg. Claudia Erika
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018, Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, Jakarta.
- Giodice, G.L., Lipari, F., Lizio, A., Cervino, G., Cicciu, M., 2008, indirect composite restorations in the posterior region, International Journal of Clinical Dentistry, 1(1).
- https://plk.unair.ac.id/mengenal-jenis-tambaslan-restorasi-dalam-perawatan-gigi