Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Halo Sobat Joy, adakah Sobat Joy yang pernah mencabutkan gigi dan merasa pusing setelah cabut gigi? Mencabutkan gigi perlu dilakukan jika memang sudah masuk dalam diagnosis yang diindikasikan untuk pencabutan gigi, tentu penentunya adalah pemeriksaan dari dokter gigi.
Terkadang dalam pencabutan gigi menyebabkan adanya komplikasi paska pencabutan. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa salah satunya adalah pusing pada kepala. Meskipun sebenarnya pusing kepala paska pencabutan cukup jarang terjadi ya Sobat Joy.
Namun apabila hal ini terjadi, harus ditangani dengan benar ya Sobat Joy, supaya sakit kepala tidak terus berlanjut. Sebaiknya Sobat Joy periksakan ke dokter gigi ya, sehingga sakit kepala dapat tertangani dengan baik.
Apa Sih Penyebab Pusing Setelah Pencabutan Gigi?
Berikut beberapa penyebab terjadinya rasa pusing setelah pencabutan gigi yang perlu Sobat Joy ketahui.
1. Otot yang Tegang
Pusing atau sakit kepala dapat disebabkan karena otot kepala yang tegang paska pencabutan. Proses pencabutan yang lama menyebabkan pembukaan mulut yang lama. Sehingga otot-otot wajah, pipi, dan mulut menegang dalam waktu lama yang mengakibatkan tegangnya otot kepala. Karena otot-otot tersebut menyambung.
Selain itu, ketegangan otot juga dipengaruhi oleh rasa takut yang berlebihan pada pasien. Pasien dengan rasa takut yang tinggi menyebabkan otot semakin menegang.
Oleh karena itu, pasien disarankan untuk mempercayai sepenuhnya pada dokter gigi. Sehingga dokter gigi dapat melaksanakan pencabutan dengan baik dan benar untuk menekan rasa takut, sehingga ketegangan otot berkurang.
2. Gangguan Saraf
Gangguan saraf disebabkan karena ada saraf yang terputus selama pencabutan gigi, namun sebenarnya hal ini jarang terjadi lho Sobat Joy, kemungkinannya hanya kecil. Apabila terjadi gangguan saraf, umumnya terjadi rasa kebas/baal pada pipi, bibir, lidah dan terkadang juga menyebabkan rasa sakit pada kepala.
3. Infeksi Paska Pencabutan
Infeksi paska pencabutan yaitu alveolar osteitis atau umumnya disebut dry socket. Alveolar osteitis atau dry socket adalah sebuah komplikasi penyembuhan luka paska pencabutan gigi. Kondisi dry socket menunjukkan lubang bekas pencabutan gigi yang mengering karena tidak ada bekuan darah yang dihasilkan, sehingga tulang rahangnya terekspos.
Pada kondisi normal, bekuan darah diperlukan untuk menghentikan perdarahan paska pencabutan gigi dan berfungsi untuk membentuk jaringan yang baru untuk menutup luka bekas pencabutan.
Lubang bekas pencabutan gigi yang masih terbuka tersebut, dapat terinfeksi akibat bakteri di dalam ludah yang bercampur dengan makanan yang masuk ke dalam lubang.
Gejala yang dialami pada kondisi ini yaitu pasien merasakan sakit yang hebat dan menyebar, serta bau yang tidak sedap. Penyebab utama terjadinya dry socket adalah trauma yang diterima pada saat prosedur pencabutan gigi. Semakin banyak trauma yang diterima, semakin besar risiko terjadinya dry socket.
Terdapat juga beberapa hal yang dapat memicu terjadinya dry socket, antara lain seperti pasien yang memiliki kebiasaan merokok, tingkat kebersihan rongga mulut yang buruk, dan pasien wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi.
Lalu bagaimana cara merawat luka paska pencabutan gigi untuk mencegah terjadinya infeksi dry socket? Cara yang dilakukan tentu utamanya adalah mencegah jendalan darah/bekuan darah terlepas dari luka. Kemudian beberapa diantaranya seperti:
Tidak Memainkan Luka dengan Lidah
Memainkan luka dengan lidah atau meyedot-nyedot area luka dapat menyebabkan bekuan darah terlepas.
Tidak Banyak Berkumur
Berkumur boleh dilakukan namun dalam batas wajar, yaitu tidak terlalu sering, dan berkumur dilakukan dengan perlahan, tidak boleh terlalu keras.
Tidak Banyak Meludah
Meludah juga boleh dilakukan, namun dengan perlahan dan tidak sering.
Tidak Konsumsi Makanan dan Minuman Panas
Makanan dan minuman panas dapat menyebabkan bekuan darah mencair kembali, sehingga perlu dihindari. Justru akan lebih baik jika mengkonsumsi makanan minuman dingin supaya darah pada area perlukaan cepat membeku.
Tidak Menggunakan Sedotan
Tekanan pada saat menyedot menggunakan sedotan dapat menyebabkan bekuan darah terlepas, maka perlu dihindari.
Menjaga Kebersihan Mulut
Menjaga kebersihan mulut dengan membersihkan karang gigi dan menyikat gigi dengan benar perlu dilakukan. Karena mulut yang kotor memiliki bakteri yang tinggi, sehingga menyebabkan peningkatan resiko infeksi pada bekas pencabutan.
Cara Mengatasi Pusing Setelah Pencabutan Gigi
Bagaimana cara mengatasi sakit kepala setelah tindakan pencabutan gigi? Sobat Joy tidak perlu khawatir, Sobat Joy bisa mengikut langkah-langkah berikut ini:
1. Konsumsi Obat Anti Nyeri
Tentu yang paling dahulu dilakukan adalah konsumsi obat-obatan penurun nyeri, seperti paracetamol, asam mefenamat maupun kalium diklofenak yang cukup umum dijual di apotek tanpa perlu menggunakan resep.
2. Periksakan ke Dokter Gigi
Jika setelah konsumsi obat ternyata tidak mengurangi rasa sakitnya atau rasa sakit berlanjut terus-menerus meski sudah minum obat, ada baiknya Sobat Joy periksakan ke dokter gigi ya. Hal ini bertujuan supaya mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Sobat Joy.
Bagaimana Sobat Joy, sudah cukup paham kan? Jadi, pusing setelah mencabut gigi itu jarang terjadi ya Sobat Joy. Namun jika pun terjadi, masih tergolong hal yang wajar dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sobat Joy bisa konsumsi obat anti nyeri dan juga bisa memeriksakannya ke dokter gigi jika gejala tidak mereda atau justru gejala semakin berat.
Penulis: drg Rifda Nur Hanifa