Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Kelebihan dan Kekurangan Implan Gigi Dibandingkan Gigi Tiruan Biasa

Kelebihan dan Kekurangan Implan Gigi Dibandingkan Gigi Tiruan Biasa

Oktober 1, 2024

Klinik Gigi Joy Dental – Halo Sobat Joy, apakah Sobat Joy sudah tahu apa saja kelebihan dan kekurangan implan gigi? Jika belum, Sobat Joy wajib membaca artikel kali ini untuk menemukan jawabannya ya!

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gigi yang sehat tidak hanya memberikan manfaat estetika, tetapi juga penting untuk proses pencernaan, karena gigi berperan dalam mengunyah makanan dengan baik. 

Tanpa adanya gigi yang menghaluskan makanan secara mekanis, organ pencernaan kita akan membutuhkan usaha yang lebih keras untuk mencerna makanan. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka kesehatan organ pencernaan kita bisa terganggu.

Ketiadaan gigi atau yang lebih sering dikenal dengan ompong, dapat diatasi dengan cara pembuatan gigi palsu untuk menggantikan gigi yang hilang. Gigi palsu ada beberapa jenis seperti gigi palsu lepasan yang terbuat dari bahan resin ataupun valplast dan juga ada gigi palsu permanen seperti bridge dan implan.

Mengenal kelebihan dan kekurangan implan gigi, Sumber: en.wikipedia.org
Mengenal kelebihan dan kekurangan implan gigi, Sumber: en.wikipedia.org

Apa Itu Implan Gigi?

Implan gigi adalah prosedur untuk menggantikan gigi yang hilang dengan cara memasang "akar" gigi buatan di dalam tulang rahang. Implan ini berfungsi sebagai penopang mahkota gigi pengganti sehingga tampak dan berfungsi layaknya gigi alami. 

Implan gigi adalah solusi jangka panjang dan sering kali lebih stabil dibandingkan dengan gigi tiruan atau jembatan gigi.

Bahan yang Digunakan dalam Implan Gigi

Implan gigi biasanya terbuat dari bahan-bahan yang kuat, tahan lama, dan biokompatibel (tidak menyebabkan reaksi pada tubuh), seperti:

  • Titanium: Merupakan bahan yang paling umum digunakan untuk implan karena sifatnya yang kuat dan kemampuannya untuk menyatu dengan tulang rahang melalui proses yang disebut osseointegrasi.
  • Zirkonia (Zirconium Oxide): Bahan alternatif yang bebas logam dan cocok untuk pasien yang memiliki alergi terhadap logam. Zirkonia memiliki warna putih, sehingga lebih estetis dan cocok untuk beberapa kebutuhan tertentu.

Prosedur Pemasangan Implan Gigi

Pemasangan implan gigi adalah prosedur yang memerlukan beberapa tahap dan biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa implan dapat menyatu dengan tulang rahang secara sempurna.

Langkah-Langkah Pemasangan Implan Gigi

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses pemasangan implan gigi:

1. Konsultasi dan Evaluasi Awal

Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk rontgen atau CT scan, untuk menilai kondisi tulang rahang dan menentukan lokasi yang tepat untuk implan.

Kondisi tulang rahang harus cukup kuat dan tebal untuk menopang implan. Jika tidak mencukupi, mungkin diperlukan prosedur tambahan seperti cangkok tulang (bone grafting).

2. Pemasangan Implan (Tahap Operasi Pertama)

Pada tahap ini, dokter gigi akan memasang implan ke dalam tulang rahang. Implan ini berbentuk seperti sekrup kecil yang berfungsi sebagai akar gigi buatan.

Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal. Setelah implan dipasang, gusi akan ditutup dan diberi waktu untuk penyembuhan.

Setelah pemasangan, implan akan dibiarkan selama beberapa bulan untuk memungkinkan proses osseointegrasi, di mana implan menyatu dengan tulang rahang.

3. Pemasangan Abutment (Tahap Operasi Kedua)

Setelah proses osseointegrasi selesai dan implan sudah menyatu dengan tulang, langkah berikutnya adalah pemasangan abutment. Abutment adalah bagian yang menghubungkan implan dengan mahkota gigi.

Pada tahap ini, dokter gigi akan membuka kembali gusi untuk memasang abutment pada implan, lalu menutup gusi di sekitarnya.

4. Pemasangan Mahkota Gigi

Setelah abutment terpasang, tahap terakhir adalah pemasangan mahkota gigi buatan di atas abutment. Mahkota ini dibuat secara khusus agar menyerupai gigi alami pasien, baik dalam warna maupun bentuknya.

Mahkota gigi ini dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti porselen atau keramik, yang tahan lama dan memberikan estetis yang baik.

5. Pemeriksaan Lanjutan dan Perawatan

Setelah pemasangan selesai, pasien akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa implan terpasang dengan baik dan berfungsi optimal.

Perawatan lanjutan, seperti menjaga kebersihan mulut yang baik, diperlukan untuk menjaga implan tetap sehat dan terhindar dari infeksi atau komplikasi lainnya.

Ilustrasi penggunaan implan gigi, Sumber: wardroaddental.com
Ilustrasi penggunaan implan gigi, Sumber: wardroaddental.com

Apa Itu Gigi Tiruan Biasa?

Gigi tiruan adalah alat prostetik yang digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang atau rusak secara sebagian atau keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi mengunyah, meningkatkan estetika, dan menjaga struktur wajah. Gigi tiruan dapat dilepas atau dipasang permanen tergantung pada jenis dan kebutuhan pasien.

Bahan Gigi Tiruan

Gigi tiruan umumnya dibuat dari bahan-bahan yang tahan lama dan aman bagi tubuh, antara lain:

  • Akrilik (Resin Akrilik): Bahan ini sering digunakan karena ringan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan pasien. Akrilik juga memberikan tampilan yang cukup alami dan banyak digunakan untuk gigi tiruan lepasan.
  • Logam (Kobalt-Kromium): Digunakan untuk basis gigi tiruan sebagian karena kekuatannya dan daya tahan yang lebih baik. Biasanya dicampur dengan akrilik untuk memberikan stabilitas.
  • Keramik atau Porselen: Bahan ini memberikan penampilan yang sangat mirip dengan gigi asli. Porselen lebih sering digunakan untuk gigi tiruan permanen seperti jembatan gigi atau gigi tiruan penuh.
  • Valplast: Digunakan untuk gigi tiruan fleksibel yang nyaman dan cocok untuk pasien yang alergi terhadap bahan logam atau akrilik.

Langkah-Langkah Pemasangan Gigi Tiruan

Proses pemasangan gigi tiruan melibatkan beberapa tahapan yang biasanya membutuhkan beberapa kali kunjungan ke dokter gigi:

1. Konsultasi dan Pemeriksaan Awal

Dokter gigi akan memeriksa kondisi mulut, gigi, dan gusi pasien. Jika ada masalah seperti infeksi atau kerusakan gigi yang harus diperbaiki, akan dilakukan perawatan terlebih dahulu.

Dokter juga akan berdiskusi dengan pasien untuk memahami kebutuhan dan jenis gigi tiruan yang paling sesuai.

2. Pencetakan Gigi

Cetakan gigi dibuat untuk mendapatkan model rahang pasien yang akurat. Ini penting untuk memastikan bahwa gigi tiruan akan pas dan nyaman ketika digunakan.

Proses ini melibatkan penggunaan bahan cetak yang ditempatkan di mulut pasien untuk mencetak bentuk gusi dan rahang.

3. Pembuatan Model Gigi Tiruan

Setelah pencetakan, model gigi tiruan dibuat di laboratorium berdasarkan cetakan yang telah diambil. Teknisi gigi akan menyesuaikan warna dan bentuk gigi tiruan agar terlihat alami.

Proses ini memerlukan beberapa waktu karena pembuatan dilakukan dengan sangat teliti agar gigi tiruan pas dengan anatomi mulut pasien.

4. Try In atau Uji Coba

Dokter gigi akan memasangkan gigi tiruan sementara untuk melihat apakah sudah sesuai dengan mulut pasien. Jika diperlukan, penyesuaian lebih lanjut akan dilakukan agar gigi tiruan lebih nyaman.

Uji coba ini penting untuk memastikan bahwa pasien dapat berbicara, mengunyah, dan tersenyum dengan nyaman tanpa masalah.

5. Pemasangan Akhir

Setelah penyesuaian selesai, gigi tiruan akan dipasang secara permanen (untuk yang permanen) atau diserahkan kepada pasien (untuk gigi tiruan lepasan).

Dokter gigi akan memberikan instruksi perawatan dan kebersihan gigi tiruan untuk menjaga keawetan dan kesehatan mulut pasien.

Tampilan implan gigi yang telah terpasang, Sumber: blossomdentistrydc.com
Tampilan implan gigi yang telah terpasang, Sumber: blossomdentistrydc.com

Kelebihan dan Kekurangan Implan Gigi Dibandingkan dengan Gigi Tiruan Biasa

Terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari implan gigi dibandingkan dengan gigi tiruan biasa yang perlu Sobat Joy pahami.

Kelebihan Implan Gigi

Untuk kelebihan dari implan gigi meliputi:

  • Stabilitas dan Ketahanan Tinggi: Implan ditanam langsung ke tulang rahang, membuatnya lebih stabil dan tahan lama dibandingkan gigi tiruan lepasan yang bisa longgar seiring waktu.
  • Tampak dan Berfungsi seperti Gigi Asli: Implan gigi memberikan penampilan yang lebih alami dan terasa seperti gigi asli, baik dalam hal fungsi mengunyah maupun berbicara.
  • Mencegah Kehilangan Tulang Rahang: Implan membantu mempertahankan struktur tulang rahang, karena implan memberi rangsangan pada tulang seperti akar gigi asli, sehingga mencegah resorpsi atau penyusutan tulang.
  • Perawatan yang Mudah: Implan gigi dapat dirawat seperti gigi asli, tanpa perlu dilepas-pasang, sehingga lebih mudah dalam hal perawatan sehari-hari.

Kekurangan Implan Gigi

Setelah mengetahui kelebihan implan gigi, Sobat Joy perlu mengetahui kekurangannya yang meliputi:

  • Prosedur yang Invasif: Implan memerlukan prosedur bedah yang kompleks dan waktu pemulihan yang cukup lama. Osseointegrasi (proses menyatu dengan tulang) bisa memakan waktu berbulan-bulan.
  • Biaya Lebih Mahal: Implan gigi cenderung lebih mahal dibandingkan gigi tiruan biasa karena bahan, teknologi, dan prosedur pemasangannya yang lebih rumit.
  • Tidak Cocok untuk Semua Orang: Tidak semua pasien memiliki kondisi tulang rahang yang cukup kuat untuk mendukung implan, terutama pasien dengan osteoporosis atau yang memiliki kesehatan tulang yang buruk.

Kelebihan Gigi Tiruan Biasa

Jika tadi membahas mengenai kelebihan dan kekurangan implan gigi, sekarang saatnya membahas mengenai kelebihan gigi tiruan biasa. Diantaranya sebagai berikut:

  • Biaya Lebih Terjangkau: Gigi tiruan biasa umumnya lebih murah dibandingkan dengan implan gigi, sehingga lebih terjangkau bagi banyak orang.
  • Non-invasif: Tidak memerlukan pembedahan untuk pemasangan, sehingga tidak ada masa pemulihan atau risiko komplikasi pasca operasi.
  • Dapat Dibuat untuk Gigi Sebagian atau Penuh: Gigi tiruan dapat disesuaikan untuk menggantikan sebagian atau seluruh gigi yang hilang sesuai kebutuhan pasien.

Kekurangan Gigi Tiruan Biasa

Untuk kekurangan gigi tiruan biasa diantaranya meliputi:

  • Kurang Stabil: Gigi tiruan lepasan bisa bergeser atau longgar, terutama jika bentuk tulang rahang berubah seiring waktu.
  • Menyebabkan Kehilangan Tulang Rahang: Tidak adanya rangsangan pada tulang menyebabkan tulang rahang bisa menyusut atau mengalami resorpsi seiring waktu.
  • Perawatan Lebih Rumit: Gigi tiruan harus dilepas dan dibersihkan secara teratur, dan mungkin perlu diganti atau disesuaikan ulang setelah beberapa waktu.

Secara umum, implan gigi lebih cocok bagi mereka yang menginginkan solusi jangka panjang dan stabil, serta bersedia melalui prosedur bedah. Gigi tiruan biasa adalah alternatif yang lebih terjangkau dan non-invasif, meskipun mungkin memerlukan perawatan tambahan dan penyesuaian seiring waktu. 

Pilihan antara implan gigi dan gigi tiruan harus mempertimbangkan kondisi kesehatan, anggaran, dan preferensi pasien.

Apabila Sobat Joy ingin memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut, maka Sobat Joy bisa mengunjungi dokter gigi Semarang dari Klinik Joy Dental. Selain di Semarang Klinik Joy Dental juga membuka cabang lain di beberapa daerah di Indonesia. Jadi tunggu apalagi? Kami tunggu kedatangannya ya!

Penulis: drg. Bagus Darmawan

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram