Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta - Hampir semua orang pernah mengalami gigi berlubang, namun mungkin ada juga sekelompok orang yang mengalami gigi berlubang semua. Jika kondisi semua gigi berlubang tidak tertangani, maka kerusakan gigi akan semakin meluas dan dapat menyebabkan berbagai masalah.
Mungkin Sobat Joy bertanya-tanya apa saja penyebab kondisi gigi bisa berlubang semua, maupun perawatan atau pencegahan apa saja yang dapat dilakukan. Ayo, kita bahas satu persatu!
Mengapa Semua Gigi Bisa Berlubang?
Kenapa semua gigi bisa rusak dan berakhir berlubang? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Faktor Kebersihan Gigi
Timbulnya gigi berlubang dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu kondisi rongga mulut, makanan yang dikonsumsi, dan bakteri. Jika kondisi rongga mulut dalam keadaan banyak sisa makanan manis yang menempel dan tidak dibersihkan sempurna, maka sisa makanan tersebut akan menjadi sumber nutrisi bakteri penyebab gigi berlubang semakin berkembang, dan gigi akan mulai berlubang.
Selain itu, jika tidak rutin sikat gigi akan menyebabkan suasana rongga mulut dalam keadaan asam, sehingga bakteri penyebab gigi berlubang akan semakin berkembang dan gigi yang berlubang akan semakin luas kerusakannya. Kemudian, kondisi rongga mulut yang produksi air ludahnya minim juga mempengaruhi timbulnya gigi berlubang.
2. Pola Makan dan Minum
Makanan yang dikonsumsi juga dapat menimbulkan gigi berlubang. Pada orang yang banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis tanpa diimbangi sikat gigi yang teratur, akan menyebabkan rongga mulut memiliki suasana asam yang disukai bakteri penyebab gigi berlubang, sehingga kerusakan gigi dapat semakin luas dan menyebar ke gigi-gigi lain yang masih sehat.
Dampak Gigi Berlubang Semua
Apa saja dampak dari semua gigi yang berlubang? Apakah berbahaya? Berikut informasinya yang perlu Sobat Joy ketahui.
1. Nyeri dan Sensitivitas
Setelah Sobat Joy mengetahui penyebab gigi dapat berlubang semua, sekarang mari kita berlanjut ke dampak yang ditimbulkan dari gigi yang berlubang semua. Kondisi gigi berlubang semua akan menyebabkan timbulnya nyeri maupun sensitivitas pada gigi tersebut, terutama jika gigi yang berlubang telah semakin luas kerusakannya.
Nyeri yang timbul dapat muncul saat menerima rangsang dari luar, misalnya saat mengkonsumsi makanan dan minum dingin ataupun mengkonsumsi produk yang manis-manis, biasanya nyeri yang dirasakan bersifat tajam dan singkat, saat lubang gigi terpapar oleh stimulus tersebut.
Selain itu, dapat juga kondisi nyeri yang diterima bersifat spontan tanpa ada pemicunya, nyeri yang dirasakan berdenyut dan dirasakan terus-menerus. Biasanya hal tersebut dapat terjadi, jika lubang gigi telah meluas hingga mencapai saraf gigi. Rasa nyeri gigi yang dirasakan akibat gigi berlubang ini, lama kelamaan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Masalah Fungsional
Masalah lain yang dapat timbul pada gigi berlubang semua adalah berupa masalah fungsional. Masalah fungsional ini berkaitan pada fungsi gigi untuk mengunyah makanan dan fungsi berbicara.
Pada masalah fungsi pengunyahan, gigi-gigi yang berlubang akan menyebabkan saat mengunyah terasa tidak nyaman, karena sisa makanan yang dapat masuk ke dalam lubang gigi maupun adanya reaksi ngilu jika makanan masuk ke dalam lubang gigi.
Akibat gigi yang berlubang, saat mengunyah makanan terasa tidak terlumat sempurna dan dapat mengganggu asupan nutrisi.
Untuk masalah fungsi bicara, gigi depan atas memiliki peranan dalam mengucapkan huruf konsonan tertentu seperti huruf p, f, v, sehingga huruf tersebut dikelompokkan dalam huruf labiodental, karena dalam pengucapannya membutuhkan peranan bibir serta permukaan insisal gigi depan atas.
Jika pada gigi-gigi depan atas yang sudah luas lubangnya, dapat mengganggu fungsi pelafalan huruf-huruf konsonan tersebut. Sehingga jika lubang pada gigi depan sudah meluas, menyebabkan pelafalan kata-kata tertentu akan terdengar tidak jelas.
Solusi untuk Kondisi Gigi yang Berlubang Semua
Bisakah kondisi gigi berlubang diatasi? Tentu saja bisa. Lalu bagaimana caranya? Berikut adalah berbagai macam solusi yang bisa Sobat Joy gunakan untuk mengatasi kondisi gigi yang berlubang semua.
1. Perawatan Restoratif
Perawatan restoratif pada gigi berlubang memiliki berbagai jenis tergantung seberapa luas lubang giginya. Jika lubang masih dalam kedalaman dangkal hingga sedang dan belum mencapai saraf, maka perawatan tumpat permanen dengan bahan restorasi dapat menjadi pilihan.
Tahapannya berupa pembersihan lubang gigi hingga tidak ada jaringan gigi yang terinfeksi bakteri, kemudian preparasi lubang gigi, selanjutnya tahap penumpatan dan terakhir tahap finishing dan polishing restorasi. Jika lubang gigi sudah meluas namun belum mencapai saraf, terdapat opsi perawatan mahkota jaket.
Perawatan tersebut merupakan perawatan menyelubungi gigi yang telah dipreparasi dengan bahan yang menyerupai mahkota gigi. Pada kondisi lubang gigi yang telah mencapai saraf, maka penumpatan permanen langsung tidak bisa langsung dilakukan, harus dilakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu, untuk membersihkan saraf dan saluran akar gigi dari bakteri.
Perawatan saraf ini, umumnya tidak bisa selesai dalam satu kunjungan, karena tiap tahapan penting untuk menentukan keberhasilan dari perawatan ini. Setelah daerah saraf bersih dari bakteri, saluran akar gigi diisi dengan suatu bahan lalu ditutup dan baru dilakukan penumpatan permanen pada gigi yang telah dirawat sarafnya.
2. Perawatan Pencegahan
Pada kondisi gigi yang belum mengalami lubang, perawatan pencegahan penting, agar lubang gigi tidak menyebar ke gigi yang masih sehat. Cara pencegahannya berupa rutin sikat gigi teratur 2 kali sehari dan modifikasi pola makan minum.
Mengapa rutin sikat gigi itu penting? Karena sikat gigi bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi, agar sisa makanan tersebut tidak menjadi sumber nutrisi bakteri penyebab gigi berlubang.
Selain itu, kandungan fluoride pada pasta gigi berfungsi untuk mengembalikan mineral yang rusak pada gigi yang mengalami lubang tahap awal. Sikat gigi rutin 2 kali sehari, dilakukan saat pagi setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
Modifikasi pola makan dan minum yang berguna untuk mencegah gigi berlubang berupa mengurangi intensitas makanan dan minuman manis. Selain itu konsumsi air putih setelah makan ataupun minum manis juga penting, untuk menetralisir suasana rongga mulut, agar tidak bersifat asam. Karena suasana asam disukai bakteri penyebab gigi berlubang untuk semakin berkembang.
Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Gigi
Jika Sobat Joy memiliki kondisi gigi berlubang yang tersebar di beberapa gigi, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi, ya. Agar masalah gigi berlubang yang dialami Sobat Joy dapat segera memperoleh diagnosis yang tepat dan tidak terlambat dalam penanganannya.
Jika kondisi gigi yang berlubang sudah meluas dan membutuhkan perawatan yang lebih kompleks, Sobat Joy membutuhkan waktu serta kesabaran yang ekstra untuk memperbaiki kondisi gigi tersebut.
Selain itu, penting untuk memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali, agar kondisi gigi-gigi yang ada dapat terpantau, baik yang sudah dirawat maupun jika ada lubang gigi yang baru. Sehingga, kondisi gigi Sobat Joy dapat termonitor dengan baik.
Kemudian dibutuhkan modifikasi pola makan minum berupa pengurangan konsumsi produk yang mengandung gula, agar gigi yang masih sehat tidak mengalami gigi berlubang serta gigi yang terlanjur berlubang tidak semakin luas kerusakannya. Serta, jangan lupa sikat gigi rutin 2 kali sehari, baik setelah sarapan dan sebelum tidur.
Penulis: drg. Verisa Rizki A.