Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Apakah Gigi Bungsu Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Apakah Gigi Bungsu Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Desember 12, 2022

KLINIK GIGI JOY DENTAL, YOGYAKARTA – Sobat Joy Dental mungkin sudah pernah mendengar kan tentang gigi bungsu. Entah itu dari teman, saudara ataupun Sobat Joy Dental sendiri mungkin punya keluhan mengenai gigi bungsu yang tumbuh dan menyebabkan rasa sakit. Namun apakah gigi bungsu berbahaya?

Daripada penasaran, yuk sekarang kita bahas lebih lanjut mengenai gigi bungsu. Mulai dari apa sih gigi bungsu itu, kemudian berbahayakan gigi tersebut, hingga apa solusinya. Simak penjelasannya berikut ini ya Sobat Joy.

Apa Itu Gigi Bungsu?

Gigi bungsu merupakan gigi geraham yang tumbuh paling akhir dan terletak di bagian paling belakang dari rahang. Gigi bungsu biasanya tumbuh di usia sekitar 17-25 tahun atau lebih pada beberapa kasus tertentu. 

Pada saat gigi bungsu tumbuh, gigi-gigi yang lain biasanya sudah tumbuh lengkap sehingga menimbulkan permasalahan yaitu gigi bungsu tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh. Hal ini menyebabkan arah tumbuh gigi bungsu menjadi miring atau tidak tumbuh sempurna.

Informasi mengenai apakah gigi bungsu berbahaya atau tidak, Sumber: honestdocs.id

Informasi mengenai apakah gigi bungsu berbahaya atau tidak, Sumber: honestdocs.id

Proses tumbuhnya gigi bungsu biasanya disertai dengan rasa nyeri yang terkadang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri awalnya dirasakan pada saat gigi bungsu mulai tumbuh muncul dari permukaan gusi yang juga ditandai dengan adanya warna kemerahan pada gusi dan bengkak pada gusi di area sekitar tempat gigi bungsu akan tumbuh.

Namun, tidak semua gigi bungsu dapat muncul ke permukaan gusi dan menimbulkan rasa sakit. Ada juga gigi bungsu yang tidak dapat muncul ke permukaan gusi dan terpendam di dalam gusi. Lalu, apakah gigi bungsu yang seperti ini lebih baik karena tidak menimbulkan rasa sakit? Tentu saja tidak. 

Gigi bungsu yang tidak muncul ke permukaan masih bisa menyebabkan masalah untuk rongga mulut dan gigi seperti mendesak gigi geraham di depannya dan menyebabkan nyeri. Selain itu, gigi bungsu yang tidak tumbuh juga punya resiko untuk menjadi kista di rongga mulut. 

Oleh karena itu, meskipun Sobat Joy Dental merasa gigi bungsunya tidak tumbuh dan tidak pernah ada keluhan, ada baiknya tetap diperiksakan ke dokter gigi ya, Sobat Joy Dental.

Apakah Gigi Bungsu yang Dibiarkan Berbahaya?

Gigi bungsu yang tidak tumbuh sempurna atau tumbuhnya miring jika dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan masalah dalam rongga mulut kita. Hal ini disebabkan karena gigi bungsu ini merupakan area yang sering sekali terselip sisa makanan dan sulit sekali untuk dibersihkan. 

Sisa makanan tersebut nantinya menjadi nutrisi bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga dapat menyebabkan lubang pada gigi. Posisi yang miring akan membuat lubang gigi menjadi tidak mungkin untuk ditambal. 

Lubang gigi yang dibiarkan dalam waktu yang lama akan menyebabkan infeksi pada jaringan sekitar gigi dan menyebabkan abses. Pada kasus yang ekstrim, abses ini dapat berkembang menjadi selulitis ataupun angina ludwig yang dapat mengancam nyawa pasien.

Ilustrasi gigi bungsu miring, Sumber: kompas.com

Ilustrasi gigi bungsu miring, Sumber: kompas.com

Gejala lain yang mungkin dirasakan apabila gigi bungsu dibiarkan adalah timbulnya rasa nyeri yang muncul secara kambuhan. Rasa nyeri dapat muncul dan mengganggu selama seminggu lebih lalu hilang sendiri namun muncul lagi setelah beberapa minggu. 

Rasa nyeri pun biasanya disertai dengan gusi yang bengkak dan menyebabkan otot disekitarnya menjadi tegang. Hal ini menyebabkan pembukaan mulut pada pasien menjadi terbatas sehingga pasien juga kesulitan untuk makan. 

Rasa nyeri biasanya juga menjalar sampai ke kepala yang dapat menyebabkan kesulitan untuk istirahat maupun tidur. Konsumsi obat anti nyeri hanya mampu menghilangkan rasa nyeri untuk sementara, apabila durasi efek dari obat habis maka rasa sakit mungkin saja kembali selama gigi bungsu yang bermasalah tidak dicabut.

Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Jawabannya adalah tentu saja tidak. Gigi bungsu yang tumbuh dengan sempurna di rongga mulut, cukup ruang, tidak berlubang, memiliki jaringan sekitar gigi dan gusi yang sehat tentu saja tidak perlu dicabut dan hanya perlu dijaga kebersihannya saja. 

Selain itu, gigi bungsu yang terpendam jauh di dalam gusi dan memiliki resiko yang jauh lebih besar apabila dipaksakan untuk diambil atau dicabut lebih baik dibiarkan saja selama tidak menyebabkan infeksi atau beresiko untuk menjadi masalah di kemudian hari.

Gigi bungsu yang perlu dicabut adalah apabila gigi bungsu tersebut mengalami infeksi ataupun penyakit lain yang menyerang gusi, tulang atau jaringan lain di sekitar gigi. Gigi bungsu yang memiliki lubang yang tidak bisa dirawat karena kondisinya yang tidak memungkinkan juga sebaiknya dicabut. 

Selain itu, gigi bungsu yang mendesak atau memiliki resiko untuk merusak gigi geraham depannya juga disarankan untuk dicabut. Pada pasien yang akan melakukan transplantasi organ, kemoterapi ataupun radioterapi dan lain sebagainya juga disarankan untuk mencabutkan gigi bungsunya karena dapat berpotensi menjadi sumber infeksi.

Gigi bungsu tidak tumbuh sempurna, Sumber: halodoc.com

Gigi bungsu tidak tumbuh sempurna, Sumber: halodoc.com

Solusi untuk Gigi Bungsu yang Sakit?

Pencabutan pada gigi bungsu merupakan solusi apabila gigi bungsu menyebabkan masalah pada rongga mulut. Pencabutan pada gigi bungsu biasanya berbeda dengan pencabutan gigi biasa karena pencabutan gigi bungsu biasanya disertai dengan pembukaan flap gusi dan juga pengurangan tulang sekitar gigi supaya gigi bisa dikeluarkan secara utuh. Prosedur pencabutan gigi bungsu ini disebut dengan odontektomi.

Apakah Cabut Gigi Bungsu Berbahaya?

Semua jenis perawatan gigi pada dasarnya memiliki resiko komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi pada tindakan pencabutan gigi bungsu atau odontektomi, antara lain:

  1. Dry Socket, yaitu kondisi ketika gumpalan darah yang terbentuk pada luka bekas pencabutan gigi terlepas. Hal ini biasanya disebabkan oleh pasien yang sering kumur-kumur atau meludah dengan keras setelah tindakan pencabutan.
  2. Parestesia atau kerusakan pada saraf di sekitar dagu, bibir bawah maupun lidah.
  3. Infeksi pada gigi dan area gusi apabila tidak menggunakan alat yang steril pada saat prosedur pencabutan gigi.
  4. Perdarahan yang sulit dihentikan.
  5. Kerusakan pada sinus saat pencabutan gigi rahang atas.

Meskipun banyak komplikasi yang dapat terjadi pada saat prosedur pencabutan gigi bungsu atau odontektomi, Sobat Joy Dental tidak perlu khawatir untuk melakukan pencabutan pada gigi bungsunya karena resiko komplikasi dapat diturunkan. 

Salah satu cara untuk menurunkan resiko komplikasi pada saat pencabutan gigi bungsu adalah memilih dokter gigi spesialis bedah mulut yang berkompeten untuk melakukan tindakan perawatan odontektomi.

Di Klinik Gigi Joy Dental, tindakan perawatan pencabutan gigi bungsu dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut yang sudah sangat berkompeten di bidangnya sehingga Sobat Joy Dental tidak perlu takut dan khawatir untuk mencabutkan gigi bungsunya.

Penulis : drg. Bagus Darmawan

Referensi :

Rahayu, S., 2014, Odontektom: Tatalaksana Gigi Bungsu Impaksi, Jurnal WIDYA Kesehatan dan Lingkungan, Vol 1: 2

Dwipayanti, A., Et al, 2009, Komplikasi post odontektomi gigi molar ketiga rahang bawah impaksi, Jurnal PDGI, Vol 58: 2

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram