Klinik Gigi Joy Dental, Yogyakarta – Halo Sobat Joy, mungkin saat ini Sobat Joy sedang mencari tahu mengenai apa itu ugly duckling stage. Daripada penasaran, mari simak informasi berikut ini hingga selesai.
Mengenal Gigi Anak
Sobat Joy pasti sudah sering mengamati ya jika gigi pada anak akan lepas secara bergantian dan akan digantikan dengan gigi dewasanya. Periode pertumbuhan gigi susu pada anak biasanya dimulai dari usia 6 bulan hingga 3 tahun. Waktu pertumbuhan gigi susu pada anak bervariasi yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, jenis kelamin, status gizi, sosial ekonomi, dan hormonal.
Pada usia 6 tahun, gigi susu pada anak biasanya akan mulai goyang satu per satu yang kemudian akan digantikan dengan tumbuhnya gigi permanen atau gigi dewasa. Gigi geligi anak akan secara bergantian lepas dan digantikan dengan gigi permanen. Periode ini dinamakan dengan periode gigi bercampur, karena dapat ditemukannya gigi susu dan gigi permanen dalam rahang anak.
Periode gigi bercampur ini akan terjadi pada anak usia 6 hingga 14 tahun, namun setiap anak memiliki waktu yang berbeda-beda. Periode ini merupakan periode penting yang akan berkaitan dengan pertumbuhan gigi permanen pada anak kedepannya.
Biasanya masalah pada gigi anak mulai terlihat pada periode gigi bercampur ini, diantaranya gigi susu masih kuat namun gigi permanen sudah tumbuh (kesundulan), atau bahkan gigi susu sudah lepas namun gigi permanen tidak kunjung tumbuh. Permasalahan tersebut yang biasanya menyebabkan gigi pada anak akan tampak berjejal, terlalu maju, atau gigi tumbuh mundur lebih kebelakang.
Pernahkah Sobat Joy mengamati adanya celah pada gigi depan anak atau adik Sobat Joy? Jika “ya” kemungkinan anak atau adik Sobat Joy sedang ada dalam tahap ugly duckling stage. Apa itu ugly duckling stage? Mari kita simak bersama pembahasan mengenai ugly duckling stage pada pertumbuhan gigi anak.
Dalam fase tumbuh kembang anak, ada suatu fase dimana gigi susu anak lambat berganti menjadi gigi permanen. Kondisi tersebut terjadi pada gigi geligi rahang atas. Umumnya, gigi susu akan lepas dari gigi seri depan hingga gigi geraham belakang.
Namun, pada gigi susu rahang atas, ada pola yang berbeda, yaitu gigi taring justru adalah gigi yang tanggal terakhir. Fenomena ini menimbulkan kondisi yang bernama “Ugly Duckling Stage”, yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai “Tahap Itik yang Buruk Rupa”.
Apa yang Dimaksud Ugly Duckling Stage?
Ugly duckling stage merupakan tahap perkembangan gigi pada anak yang terjadi saat anak usia 8 hingga 10 tahun dimana gigi taring (kaninus) permanen belum tumbuh/erupsi, namun keempat gigi seri (insisivus sentral dan lateral) atas akan tumbuh miring berlawanan arah, sehingga menghasilkan ruang atau celah pada garis tengah rahang atas (median line).
Tahap ugly duckling ini juga sering disebut Broadbent’s Phenomena atau Physiologic Median Diastema (celah garis tengah fisiologis). Celah pada garis tengah rahang atas tersebut bersifat sementara dan gigi seri biasanya akan tumbuh normal ketika gigi kaninus atas erupsi pada posisinya. Terdapat karakteristik khas pada tahap ugly duckling ini, diantaranya:
- Gigi depan rahang atas tampak melebar (flaring);
- Adanya ruang kosong di garis tengah rahang atas;
- Celah di sebelah gigi seri tengah (insisivus sentral);
- Gigi seri kedua (insisivus lateral) tampak miring;
- Gigi masih tumbuh/erupsi sebagian.
Biasanya gigi akan tampak tidak estetik pada tahap ini, karena gigi tampak renggang, miring, dan bercelah. Namun, kondisi ini merupakan kondisi normal yang terjadi pada anak. Pada usia 11 hingga 13 tahun, gigi susu taring rahang atas akan goyang dan lepas kemudian digantikan gigi taring permanen.
Pertumbuhan dari gigi taring dewasa ini akan secara otomatis menutup jarak di antara empat gigi seri dewasa. Ketika gigi taring sudah tumbuh sempurna pada usia 13 sampai 15 tahun, celah gigi akan menutup dengan sempurna.
Ugly Duckling Stage Treatment
“Lalu bagaimana dok apabila anak mengalami hal tersebut?” Sobat Joy tidak perlu khawatir karena periode ugly duckling stage ini merupakan fase normal yang dialami oleh anak. Kondisi tersebut tidak membutuhkan perawatan ortodonti karena justru berbahaya apabila mengubah posisi atau arah tumbuh dari gigi taring permanen dari jalur normalnya.
Maraknya penggunaan behel dini bahkan pada anak-anak di bawah usia 12 tahun menjadi kerisauan dokter gigi, khususnya dokter gigi spesialis anak dan dokter gigi spesialis kawat gigi (orthodontist). Penggunaan behel yang tidak benar justru akan menutup jarak yang secara alami ada dan diperlukan sebagai ruang tumbuhnya gigi dewasa.
Akibat yang timbul adalah tidak adanya ruang yang cukup untuk gigi dewasa tumbuh/erupsi. Gigi yang tidak memiliki tempat yang cukup untuk tumbuh akan cenderung tumbuh tidak beraturan yang tidak pada posisinya, bisa jadi gigi tumbuh di depan gigi lain, di belakang, berputar, atau bahkan tidur melintang. Hal ini akan menjadi banyak masalah di kemudian hari.
Gigi taring (gigi kaninus) merupakan gigi yang paling penting dalam penentuan profil muka seseorang, dimana gigi taring yang terletak di sudut lengkung gigi memberikan kesan indah dan manis pada senyum seseorang.
Beda dengan gigi yang lain, gigi taring tidak tumbuh berdampingan, gigi geraham (gigi molar) ada 2-3 setiap sisinya, gigi geraham kecil (premolar) juga ada 2, gigi seri juga ada 2, namun gigi taring hanya ada satu di setiap sisinya. Oleh karenanya, pertumbuhan gigi taring harus diperhatikan sehingga tepat pada posisi yang semestinya.
Penyebutan kondisi ini, yaitu “tahap itik buruk rupa” atau “ugly duckling stage” memang dirasa kurang nyaman untuk didengar, namun hal ini mengarah pada kondisi pada anak terpengaruh secara penampilan dengan adanya celah pada gigi geliginya.
Hal ini tentu bisa berdampak pada kepercayaan diri anak, sehingga perlunya peranan orang tua untuk mengedukasi anak bahwa kondisi tersebut adalah fenomena normal yang dialami anak pada masa pertumbuhan. Jelaskan kepada anak bahwa kondisi tersebut hanya bersifat sementara, yang nantinya akan digantikan oleh gigi dewasa yang tersusun lebih rapi.
Akan tetapi, pada periode ugly duckling stage ini tidak boleh dianggap remeh karena pada kasus tertentu terutama pada akhir periode ugly duckling stage sekitar usia 13 hingga 15 tahun, dimana kedua gigi taring sudah tumbuh namun masih terdapat celah pada gigi geligi, atau bahkan ada kemungkinan gigi anak tumbuh di luar lengkung rahang yang semestinya, maka perlu dilakukan evaluasi apakah membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk memperbaiki posisi gigi dengan perawatan ortodonti.
Oleh karena itu, alangkah baiknya Sobat Joy selalu memeriksakan kondisi gigi geligi anak Sobat Joy sedini mungkin, sehingga dapat dideteksi dengan cepat apabila ada kelainan yang mungkin muncul.
Setelah menyimak artikel ini tentu Sobat Joy sudah lebih memahami ya kondisi ugly duckling yang dialami oleh anak. Ugly duckling stage ini merupakan fenomena normal yang dialami oleh anak pada masa tumbuh kembangnya, namun tahap ini juga tidak boleh dipandang sebelah mata karena tahap ini memiliki peranan penting yang menentukan kondisi gigi geligi dewasa kedepannya.
Jadi selalu periksakan kondisi gigi geligi anak atau adik Sobat Joy ya, tentunya di Klinik Gigi Joy Dental. Sehingga gigi geligi anak selalu terpantau dan anak memiliki gigi yang sehat serta senyum yang percaya diri. Kami tunggu kedatangannya di Klinik Gigi Joy Dental terdekat Sobat Joy!
Penulis : drg. Yonas Aditya Hendarto
Referensi:
- Subhajit Saha, 2019, Ugly Duckling Stage, Acta Scientific Dental Science, Vol 3 (3): 44
- Agnieszka Elżbieta Osmólska-Bogucka dan Barbara Siemińska-Piekarczyk, 2015, Maxillary Median Diastema-Review of the Literature, Dent. Med. Probl., Vol 52 (3): 341 – 344.