Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Artikel » Odontektomi Adalah Solusi Impaksi Gigi Bungsu, Begini Penjelasan Detailnya!

Odontektomi Adalah Solusi Impaksi Gigi Bungsu, Begini Penjelasan Detailnya!

Desember 15, 2022

KLINIK GIGI JOY DENTAL, YOGYAKARTA - Pernahkah kalian mendengar istilah Odontektomi? Odontektomi adalah suatu tindakan bedah minor atau operasi sederhana untuk mengeluarkan gigi bungsu yang impaksi. 

Gigi impaksi adalah gigi yang tidak dapat keluar sama sekali atau tidak dapat tumbuh sempurna pada rongga mulut, akibat kekurangan ruang pada lengkung rahang, sehingga gigi bungsu tumbuh miring dan menyebabkan rasa sakit. 

Apabila Sobat Joy mengalami keluhan seperti gigi bungsu tumbuh miring, gigi dan rahang terasa sakit bahkan rasa sakit menyebar hingga kepala, pusing, maupun pipi bengkak, disarankan Sobat Joy segera periksa ke Klinik Gigi Joy Dental terdekat. 

Odontektomi adalah solusi impaksi gigi bungsu, Sumber: kompas.com

Odontektomi adalah solusi impaksi gigi bungsu, Sumber: kompas.com

Tindakan Sebelum Odontektomi

Sebelum dilakukan odontektomi, keadaan rongga mulut akan diperiksa secara teliti oleh dokter gigi, kemudian dilakukan pemeriksaaan penunjang berupa rontgen yang berfungsi melihat posisi gigi impaksi, sehingga dokter gigi dapat memperkirakan tingkat kesulitan operasi dan risiko atau komplikasi yang mungkin terjadi.

Apabila Sobat Joy akan menjalani odontektomi, maka disarankan untuk menjaga keadaan tubuh tetap fit, terutama menjelang dilakukan odontektomi. Tidak begadang, tidak sedang dalam masa haid, dan sebaiknya makan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan odontektomi. 

Selain itu, bagi Sobat Joy yang memiliki kondisi sistemik penyerta, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asam lambung, dan lain-lain wajib menyampaikan terkait kondisi sistemik penyerta dan obat-obatan yang dikonsumsi, sehingga dokter gigi dapat mengantisipasi dan memodifikasi perawatan untuk menyesuaikan kondisi sistemik tersebut.

Risiko Odontektomi dan Solusinya

“Odontektomi itu berisiko tidak, dok? Saya takut!”. Ketika mendengar kata “bedah minor atau operasi sederhana” biasanya akan timbul rasa takut. Namun sobat Joy tidak perlu khawatir! Risiko dan komplikasi adalah kejadian yang tidak diharapkan, yang bisa saja timbul akibat dilakukan suatu tindakan. 

Setiap tindakan pasti memiliki risiko dan komplikasinya masing-masing, namun semua sudah diperhitungkan dan dokter gigi sudah siap dengan solusinya apabila risiko dan komplikasi tersebut terjadi. Berikut risiko yang dapat timbul akibat tindakan odontektomi.

1. Bengkak 

Setelah dilakukan odontektomi, pipi kita akan membengkak dan wajah terlihat tidak simetris. Hal ini merupakan kondisi yang wajar. Pengeluaran gigi bungsu dengan prosedur odontektomi dianggap oleh tubuh kita sebagai suatu trauma, sehingga tubuh akan melakukan penyembuhan pada area tersebut melalui proses yang disebut inflamasi. 

Inflamasi atau peradangan ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, terasa lebih hangat dan nyeri. Jadi, kita tidak perlu khawatir karena pembengkakan yang terjadi adalah respon normal dari tubuh. Pada umumnya, bengkak berlangsung selama 3 – 4, dan berangsur-angsur menghilang setelah 1 minggu.

Solusi Meminimalisir Pembengkakan

Dokter gigi akan meresepkan antibiotik, pereda rasa sakit, dan antiinflamasi. Obat antiinflamasi berfungsi mencegah peradangan berlebihan oleh tubuh, sehingga pembengkakan yang terjadi tidak terlalu masif. Pastikan Sobat Joy minum obat sesuai anjuran yang diberikan. 

Kompres dengan es atau air dingin juga mampu mengurangi pembengkakan. Letakkan kompres pada pipi dekat area yang dilakukan operasi selama 20 menit tiap jam. Kompres ini dilakukan selama 24 jam pasca tindakan odontektomi.

Istirahat yang cukup juga tidak kalah penting. Setelah dilakukan odontektomi, Sobat Joy disarankan untuk banyak istirahat dan menghindari aktivitas berat, sehingga memberi kesempatan tubuh untuk melakukan proses penyembuhan lebih cepat.

Hasil rotgen area gigi, Sumber: doc pribadi

Hasil rotgen area gigi, Sumber: doc pribadi

2. Perdarahan

Setelah dilakukan odontektomi, dokter gigi akan melakukan penjahitan untuk menutup luka pasca odontektomi. Umumnya masih ditemui sedikit darah yang merembes melalui jahitan selama 24 jam pertama. 

Sobat Joy tidak perlu khawatir karena hal ini merupakan kondisi yang wajar. Namun, apabila perdarahan tidak kunjung berhenti, segera kontrol ke dokter gigi untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan khusus sesegera mungkin. 

Hematoma dan ekimosis juga merupakan risiko pasca odontektomi. Hematoma dan ekimosis disebabkan perdarahan yang terakumulasi di bawah kulit, sehingga timbul memar berwarna merah keunguan pada kulit di sekitar area operasi. Hematoma dan ekimosis cukup jarang terjadi, dan sifatnya tidak membahayakan nyawa.

Solusi Meminimalisir Perdarahan

Terdapat beberapa solusi yang bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya perdarahan, yakni sebagai berikut:

  • Jangan berkumur atau meludah terlalu keras.
  • Jangan menghisap-hisap atau memainkan dengan lidah pada area bekas odontektomi. 
  • Hindari penggunaan sedotan.
  • Bila kita memiliki kebiasaan merokok, hindari selama proses penyembuhan pasca pencabutan gigi bungsu tersebut untuk membantu menghentikan perdarahan yang terjadi.
  • Biasanya pada area yang dijahit akan tersangkut makanan di dalamnya, sebaiknya jangan mencongkelnya apalagi dengan benda yang tajam karena akan merangsang perdarahan kembali, sebaiknya berkumur perlahan dengan air garam hangat untuk mempercepat penyembuhan dan mengeluarkan sisa makanan tersebut.

3. Rasa Sakit

Rasa sakit akan langsung muncul ketika efek obat bius lokal sudah hilang pasca tindakan odontektomi. Rasa sakit biasanya memuncak pada 6-12 jam pasca odontektomi, dan berangsur-angsur menghilang setelah 3 hari.

Solusi Meminimalisir Rasa Sakit

Minum obat pereda rasa sakit yang telah diresepkan oleh dokter gigi sesuai anjuran dan tepat waktu. Meminum obat sesuai anjuran dan tepat waktu akan mempertahankan keberlangsungan efek kinerja obat dalam tubuh kita, sehingga timbulnya rasa nyeri dapat dicegah.

4. Infeksi

Infeksi pasca odontektomi umumnya disebabkan minum obat antibiotik tidak teratur dan tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik, sehingga kuman berkumpul di area operasi dan menyebabkan infeksi. Infeksi ditandai timbul rasa sakit, keluar nanah atau cairan kuning, bengkak, dan dapat disertai demam.

Solusi Mencegah Infeksi

Terdapat beberapa solusi untuk mencegah terjadinya infeksi, yakni sebagai berikut: 

  • Minum antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter gigi sesuai anjuran. Antibiotik berfungsi mencegah terjadinya infeksi oleh kuman. 
  • Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi, minimal 2 kali sehari, yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Pastikan area bekas odontektomi tetap bersih dengan cara disikat dengan sangat perlahan dan hati-hati supaya tidak ada sisa makanan yang menempel. Penggunaan obat kumur juga dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mengangkat sisa makanan yang menempel.

5. Sulit Membuka Mulut

Sulit membuka mulut terjadi karena proses inflamasi atau peradangan tubuh. Kondisi ini merupakan hal yang wajar dan hanya sementara. Pada kondisi seperti ini, disarankan untuk makan dengan perlahan. Biasanya setelah satu minggu, kita akan diminta kembali ke dokter gigi tersebut untuk kontrol dan lepas jahitan.

Ilustrasi proses odontektomi, Sumber: alodokter.com

Ilustrasi proses odontektomi, Sumber: alodokter.com

6. Parestesi

Efek obat bius lokal akan menyebabkan kita merasakan kebas atau mati rasa pada sisi yang dilakukan odontektomi. Namun, apabila rasa kebas tidak kunjung hilang, atau bahkan dirasa semakin memburuk, maka dicurigai terjadi parestesi. 

Parestesi adalah cedera saraf yang menyebabkan gangguan sensoris maupun motoris, sehingga kita merasakan wajah mati rasa atau bahkan tidak bisa digerakan. Parestesi termasuk kejadian langka. Apabila terjadi parestesi, maka segera kontrol ke dokter gigi untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan khusus. 

Harga Odontektomi

Biaya odontektomi di Klinik Gigi Joy Dental bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan kasus gigi pasien. Sobat Joy, dapat memeriksakan giginya ke dokter gigi Joy Dental terdekat untuk mengetahui bagaimana kondisi gigi Sobat Joy yang mengalami impaksi. Dokter tunggu kedatangannya di Klinik Gigi Joy Dental, ya!

Penulis : drg. Hana Ameli Irawan

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram