Logo Klinik Gigi Joy Dental
Beranda » Edukasi » Cara Ampuh Mengatasi Bakteri Penyebab Gigi Berlubang

Cara Ampuh Mengatasi Bakteri Penyebab Gigi Berlubang

Agustus 8, 2022

Gigi berlubang merupakan salah satu penyakit rongga mulut yang sering dialami oleh sobat Joy Dental. Gigi berlubang dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Proses gigi berlubang berjalan lambat namun tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh sebab itu, yuk kita simak cara mencegah dan menangani bakteri gigi berlubang.

Hai Sobat Joy, Tahukah Kamu Penyebab Gigi Berlubang?

Gigi berlubang dapat terjadi akibat pembersihan gigi dan mulut yang kurang baik. Gigi berlubang biasa disebut karies. Karies merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi terjadinya karies gigi, yaitu mikroorganisme, lingkungan rongga mulut, gigi, dan waktu. Genetik, pola hidup, kebiasaan, pendidikan, psikologis, sosio-ekonomi, tradisi, dan lingkungan sekitar juga mempengaruhi terjadinya karies gigi.

Ilustrasi gigi berlubang, Sumber: lifestyle.bisnis.com

Ilustrasi gigi berlubang, Sumber: lifestyle.bisnis.com

Terdapat 700 sampai 1000 spesies mikroorganisme yang tinggal di dalam mulut manusia. Sisa makanan yang mengandung karbohidrat dan tidak dibersihkan dengan baik akan meningkatkan perkembangbiakan bakteri khususnya bakteri penyebab gigi berlubang

Bakteri yang paling sering menyebabkan gigi berlubang adalah  Streptococcus mutans, Streptococcus sobrinus, dan Lactobacilli. Bakteri tersebut akan mengubah sisa dan plak makanan sehingga terjadi ketidakseimbangan derajat keasaman air liur di rongga mulut. 

Air liur memiliki peran penting sebagai pengatur derajat keasaman dan mengandung mineral untuk remineralisasi gigi. Rongga mulut yang asam akan menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi, sehingga menjadi mudah rapuh dan berlubang.

Bahaya Bakteri Gigi Berlubang

Asam yang diproduksi oleh bakteri di rongga mulut awalnya akan menyebabkan lapisan terluar gigi menjadi lebih berpori dan terjadi pelepasan mineral dari gigi. Jika proses ini terus berlanjut, maka gigi akan berubah menjadi warna putih susu (white spot) sebagai tanda awal mula terjadinya gigi berlubang. 

White spot masih dapat dihentikan sebelum berkembang menjadi gigi berlubang dengan cara menjaga kebersihan gigi dan pemberian fluoride

Aktivitas bakteri pada gigi, Sumber: health.tribunnews.com

Aktivitas bakteri pada gigi, Sumber: health.tribunnews.com

Jika tidak ada upaya pencegahan,  white spot akan terus berlanjut dan menyebabkan gigi menjadi lunak dan berlubang, seiring berjalannya waktu akan terus berlanjut dan bertambah besar hingga mencapai lapisan dalam, dan dapat menyebabkan rasa ngilu maupun sakit. 

Gigi berlubang yang belum menyebabkan sakit spontan dapat dilakukan penumpatan gigi. Lubang yang sudah mendekati saraf gigi akan memicu rasa sakit spontan hingga dapat mengganggu waktu tidur. Gigi berlubang yang tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan kematian saraf gigi. Kedua kondisi gigi tersebut memerlukan perawatan saluran akar.

Cara Mencegah dan Mengatasi Gigi Berlubang

Menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut merupakan cara terbaik untuk mencegah gigi berlubang. Terdapat beberapa cara untuk menjaga gigi agar tetap bersih dan sehat, yaitu dengan menyikat gigi rutin minimal 2 kali sehari, pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. 

Menyikat gigi dengan pasta ber-fluoride adalah cara yang paling ampuh untuk menjaga kebersihan gigi dan tidak dapat digantikan dengan cara lain. Pemakaian benang gigi, aplikasi fluor, dan obat kumur dapat dilakukan sebagai upaya tambahan untuk membantu meningkatkan kebersihan gigi. 

Rajin menyikat gigi untuk mencegah datangnya bakteri gigi, Sumber: health.tribunnews.com

Rajin menyikat gigi untuk mencegah datangnya bakteri gigi, Sumber: health.tribunnews.com

Selain itu, diperlukan kebiasaan untuk memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali meskipun tidak ada keluhan, sejak gigi pertama kali tumbuh, serta menjaga pola makan dengan makan makanan yang berserat. 

Gigi berlubang harus sesegera mungkin ditangani oleh dokter gigi untuk dilakukan penumpatan atau perawatan lanjutan sesuai dengan kondisi gigi Sobat Joy. Dan ikuti terus update informasi terbaru seputar tips dan trik untuk mejaga kesehatan gigi di Youtube & Instagram Klinik Joy dental

Oleh : drg. Stevani Gracela Huri

Referensi

Chen, X., Daliri E., Kim, N., Kim, J., Yoo, D., dan Oh, D., 2020, MIcrobial Etiology and Prevention of Dental Caries: Exploiting Natural Products to Inhibit Cariogenic Biofilms, PMCID, 9(7):569. 

Crespo-Gallardi, I, Hay-Levytska, O., Martin-Gonzales, J., Jimenez-Sanchez, M., Sanchez-Dominguez, B., dan Segura-Egea, J., 2018, Criteria and Treatment Decisions in the Management od Deep Caries Lesions; Is There Endodontics Overtreatment?, J Clin Exp Dent, 10(8);751-760.

Mansur, E., 2020, Primary Prevention of Dental Caries: An Overview, Int J Clin Prev Dent, 16(4):143-148.

Rathee, M. dan Sapra, A., 2022, Dental Caries, StatPearls, Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551699/.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram